Alkana menghembuskan nafas legah. Dia sampai di tanah air nya dengan selamat tanpa kurang satu apapun. Dia meraih koper nya dan berjalan sesekali melirik suasana di bandara Soekarno-Hatta ini.
Sudah lama dia tidak menginjakkan kakinya di sini, dia benar-benar merasa asing. Selama perjalanan dia merasa risih ,semua tatapan tertuju padanya. Apa ada yang salah dari dirinya?
" Bunda kenapa sih mereka lihat Della terus?" Aduh Alkana pada bundanya.
" Karena putri bunda cantik," jawab sahbina tersenyum.
Alkana lantas tersenyum karena di puji bunda tercinta nya. Dia mengait kan tangannya di lengan sahbina dan melanjutkan langkahnya kembali.
Wajar saja dia jadi sorotan mata dsini. Kulit nya yang putih bersih,di tambah dia di anugerahi dengan paras yang cantik. Benar-benar cantik.
Alkana dan sahbina memasuki mobil hitam yang sudah terparkir sejak tadi. Mobil itu suruhan bunda nya. Tak ada satupun yang tau kedatangannya kemari. Dia benar-benar merahasiakan nya.
" Bun,Della ke rumah Aksal ya, sekalian jumpa sama mamanya," ujar Alkana manja.
" Gak mau langsung ke rumah?" Tanya sahbina yang di balas dengan gelengan kepala Alkana.
" Della mau ngasih surprise sama Aksal Bun,boleh ya?"
" Iya sayang,tapi jangan kemalaman pulang nya," jawab sahbina seraya memberi izin.
" Siap bunda."
Mobil hitam itu berhenti didepan pagar rumah yang bermodel rumah Eropa ini. Alkana tak henti-hentinya tersenyum,rasanya kakinya ini sudah tidak sabar berlari ke pintu rumah itu.
Setelah mobil tadi pergi, Alkana langsung berlari mengejar pintu berwarna putih itu. Padahal pintu itu tidak akan pergi kemana-mana sehingga dia harus berlari seperti itu.
Alkana menarik nafasnya dalam-dalam,dia benar-benar gugup. Tangan menggantung di udara,terasa kaku mengetuk pintu itu.
" Ah bodo amat."
Lagi-lagi Alkana menarik nafas dalam-dalam.
"ASSALAMUALAIKUM,MAMA BUKA PINTUNYA!!" Benar-benar tidak sopan.
Pintu terbuka, terlihat wanita paruh baya memakai celemek yang tergantung di lehernya.
" Non Della 'kan?" Tanya wanita itu ,tak lain adalah Bi Ita, asisten rumah tangga disini.
Alkana tersenyum manis, benar-benar manis,dia mengangguk kan kepalanya dengan tangan yang dia satukan di bawah.
" Humm Mama ada bi?"
" Ada non ada,masuk atuh."
Alkana langsung masuk,dia berlari . Saat melihat seorang wanita yang sedang duduk di sofa membuat Alkana tersenyum lebar.
" MAMA ALKANA PULANG!!" teriaknya dan berlari memeluk wanita itu.
Wanita yang diteriaki Alkana tadi merasa kaget saat mendengar suara yang begitu menggelegar apalagi saat tubuhnya hampir kehilangan keseimbangan karena tiba-tiba ada yang memeluk nya.
Dia melihat wajah yang kini di hadapannya,lalu berteriak kaget dengan mata melebar.
" ASTAGA ALKANA ANAK MAMA!" Dia langsung memeluk Alkana, pelukan yang erat." Kamu kok udah disini? Bukannya dua hari lagi yah?" Tanya nya heran.
Alkana menggaruk kepalanya yang tak terasa gatal sama sekali." Hehe suprise ma suprise," jawab Alkana dengan cengiran kuda.
"Aksal tau kamu sudah pulang?" Tanya wanita itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKANA
Teen FictionBeri dia alasan mengapa dia harus menyerah? Beri dia alasan kenapa dia harus mengalah? Ini kisah cinta nya, ini hidupnya. Tak ada yang berhak mengambilnya, termasuk... dia. Baginya mengalah demi orang ketiga itu gak banget. Yah kali kita dah berjua...