"lu uda denger kabar belum," ucap Harris di sela mengunyah bakso bakarnya. Hasil jalan-jalan hari Rabu di depan SD dekat kampus.
Rendi mengendikkan kepalanya. Isyarat meminta Harris melanjutkan omongannya.
Harris meniup tusuk bakso bakar ke-7 nya yang panas dan kemerahan karena saos, "ono, si Selena lagi sedih karena putus sama ebebnya,"
Kalimat itu menghantarkan Rendi pada kolom chatnya dengan Selena. Terakhir kali mereka saling bertukar pesan itu nyaris sebulan yang lalu. Tepat sehari setelah makan malam Rendi bersama Sarah dan ketiga temannya itu. Tidak membicarakan apa-apa, hanya saja Selena minta nomor telepon pegawai TU di sekolah mereka dulu.
Hp Rendi tergeletak di atas meja. Layarnya menyala menampilkan ruang obrolan itu. Tangan kiri Rendi menopang dagu dan pipi kiringa sementara tangan kanannya memainkan pensil 6B yang ukurannya sudah sekelingking.
Haruskah ia memulai obrolan dengan Selena?
Tapi buat apa? Kenapa dia jadi tergerak untuk berinisiatif memulai chat dengan Selena? Memang kenapa kalau sudah putus? Rendi kan sudah punya Sarah. Bukankah dirinya sudah move-on dari perasaan tersembunyi selama 3 tahunnya itu?
Lantas kalau begitu, kenapa jari Rendi menekan huruf-huruf di keyboard itu dengan jemari kanannya yang sudah bebas dari pensil 6B.
Kenapa juga Rendi menahan napasnya saat mengirimkan pesan itu. Lalu menundukkan kepala di atas meja seolah baru saja melakukan hal yang tidak layak.
Ini layak, bela Rendi dalam dirinya. Dia memulai obrolan hanya untuk mengetahui kabar teman seperjuangannya itu. Mungkin dari sini, ia bisa menghibur temannya itu? Ya, menghibur Selena.
Rendi terus membela dirinya kalau perbuatan yang ia lakukan sebatas pertemanan dan dirinya sudah murni move-on dari gadis itu.
Tapi dia tidak sadar bagaimana kecepatan tangannya membuka hp setelah notif dari Selena muncul dan bagaimana perasaan gugup sekaligus berdebarnya ikut bermain.
-----
Makin lama makin gaje ga sih
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Feeling - Renjun
FanficHidupnya biasa namun perasaan yang disembunyikan tidak biasa. Starred by: Huang Renjun Shuhua