Prolog

3.3K 151 13
                                    

Hope you like it!

Author POV

Gadis berseragam putih abu-abu tampak berjalan terburu-buru kala mendengar suara klakson motor. Dengan cepat ia berjalan ke arah meja makan, di mana keluarganya tengah bersiap untuk sarapan.

Gadis itu memilih untuk mengambil selembar roti, lalu memakannya dengan cepat. Setelah itu ia mencium punggung tangan satu per satu anggota keluarga.

"Kamu nggak sarapan dulu, Vi?" tanya wanita paruh baya.

"Arsen udah jemput aku, Ma. Takutnya kalau aku sarapan kelamaan. Kalau gitu Viola berangkat dulu, Assalamualaikum," ucap Viola. Tanpa menunggu balasan dari sang keluarga ia langsung berlari menuju halaman rumah, di mana suara klakson motor itu berasal.

Senyum Viola langsung terbit kala melihat Arsen yang berada di atas motor ninja dengan wajah kesal.

"Kebiasaan banget sih. Lo bangun kesiangan kan?" ucap Arsen seraya menyodorkan helm kepada Viola.

"Maklum, biasanya kan bangunnya siang," ucap Viola sambil memngenakan helm.

"Cepetan naik. Jangan lupa pegangan yang erat. Gue mau ngebut," ucap Arsen.

Dengan cepat Viola naik ke motor Arsen. Dan tanpa canggung ia memeluk pinggang Arsen dengan erat, ia juga menyandarkan kepala berbalut helm ke punggung Arsen.

Nyaman, itulah yang Viola rasakan. Seandainya Arsen tahu bagaimana perasaannya, apa ia masih bisa memeluk Arsen seperti ini?

Kebersamaan mereka membuat Viola terjebak. Seiring berjalannya waktu Viola memiliki perasaan lebih pada sahabat kecilnya. Dan hal yang tak diinginkan terjadi, terjebak frindzone.

________________________________________

Aku bawa cerita baru lagi nih. Kali ini ceritanya aku ikutin 60 Days Writing Moccachino Project, yang diadain sama moccachinopublisher . Doain semoga cerita aku selesai dalam waktu yang sudah ditentukan.

Purwodadi, 11 Juli 2020

Fachriza

PLEASE BE MINE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang