Bagian 6 ✔️

54K 3.6K 112
                                    

Matahari mulai terbit mencoba untuk menyelinap masuk disela-sela tirai kamar seorang gadis yang sedang tidur nyenyak dipelukan sang kakak.

Sedangkan sang kakak sudah terbangun karena matahari yang menganggu tidurnya.

Alan mengambil handphone miliknya dan mengambil photo berpelukan dengan Carol dan mengirimkan di-group chat keluarga Williams.

Setelah itu Alan menoel-noel pipi Carol dengan tujuan membangunkan Carol.

Carol yang merasakan ada yang menganggunya akhir terbangun. "emm...kakak?" guman Carol sambil menggaruk matanya.

Alan langsung mengambil tangan Carol, "Jangan digaruk nanti merah" tegur Alan.

Carol yang ditegur langsung berhenti menggaruk matanya dan langsung kembali memeluk Alan.

Alan tertawa dengan sikap adiknya ini, "sarapan dulu yah, nanti lanjut tidur habis makan" ucap Alan lalu mengelus rambut adiknya.

Carol hanya menjawab dengan deheman yang membuat Alan gemas dengan keimutan sang adik.

"Ayo bangun, nanti kakak ajak jalan-jalan deh" bujuk Alan yang membuat Carol tergiur sehingga dia langsung mengangkat kepalanya

"Beneran ?, jangan hoax yah!" tanya Carol takut dibohongi

"Beneran kok, janji" Alan sambil memberikan jari kelingkingnya sebagai tanda janjinya.

*****

Disisi lain terlihat seorang pemuda yang sedang berjalan dengan tergesa-gesa dan tidak sengaja menabrak seorang perempuan

Bruk

Perempuan itu terjatuh tetapi lelaki itu sepertinya tidak peduli dia langsung pergi tanpa meminta maaf. Tidak menghiraukan suara yang meneriakinya dia tetap melanjutkan jalannya.

Pemuda itu sampai di depan mobilnya dan dia langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang tinggi.

Orang-orang dijalanan tentu saja geram dengan cara pemuda itu mengendarai mobil.

*****

Ditempat lain, Carol dan Alan baru saja turun dari lantai dua menuju ruang makan.

"Pagi mommy dan daddy" sapa Carol dengan senyum manis menghiasi muka cantik Carol.

"Pagi juga Carol" balas pasangan suami istri itu.

Alan yang melihat senyum Carol pun merasa gemas dengan adiknya itu pun langsung menggigit pipi Carol.

"Kakak!" marah Carol karena Alan tiba-tiba langsung menggigit pipinya.

"Alan jangan gigit adikmu" nasehat John yang ditanggapi dengan cengiran oleh Alan, "Carol sih terlalu lucu, Alan mana kuat liat pipi cubby itu senyum" ujar Alan yang bukan minta maaf malah tambah membuat Carol marah.

Sedangkan Mi Rae hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap kakak dan adik itu.

"Sudah-sudah, kalian dari pada berkelahi makan aja" lerai Mi Rae yang lelah mendengar perdebatan Carol dan Alan.

Akhirnya mereka makan dengan nikmat dan diselingi dengan percakapan ringan selama makan.

Di pertengahan mereka makan terdengar suara dobrakan pintu yang membuat mereka terkaget.

"Mana adikku?" tanya orang yang menyebabkan mereka terkaget itu .

*****

5 jam sebelum itu...

Disisi lain, lebih tepatnya di kota Cambridge, Amerika Serikat. Terlihat apartemen yang sangat modern yang terlihat sangat elegant dan simple.

Didalam apartemen itu terlihat seorang pemuda yang masih dengan baju olahraga turun menuju ruangan gym milikinya, tetapi sebelum dia sampai ke gym, datang sang asisten dari pemuda itu.

"Selamat pagi tuan muda, apa yang anda ingin makan untuk sarapan pagi ini?" tanya asisten itu.

"Seperti biasa" jawab pemuda itu dengan muka datar miliknya dan lanjut berjalan menuju tujuannya.

Setelah berolahraga selama 1 jam akhirnya dia memutuskan untuk makan sarapan.

Dia langsung menuju ke meja makan dan disana asisten sudah menunggu dengan makanan sudah tersedia dengan rapi di meja makan.

"Selamat makan tuan" ujar asisten lalu meninggalkan majikannya sendiri.

Pemuda itu makan dengan nikmat sambil memainkan handphone mengecek saham-saham yang sedang dia investasi.

Setelah melihat saham-saham miliknya dia membuka WhatsApp dengan maksud mengecek apakah ada yang penting yang dia belum baca.

Matanya langsung melebar dan dia langsung berdiri saat melihat foto yang dikirim di group keluarganya.

"Caroline....."

TBC

Caroline Possesive Brothers[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang