we dreams

1.5K 99 0
                                    

。・:*:・★oneshot,。・:*:・☆

*
*
*
*

Lim pov

Pagi ini aku berniat jalan jalan mengelilingi taman dekat apartemen lamaku. Aku sesekali menyapa orang orang yang kebetulan tetangga lama ku dulu.

Aku duduk sebentar di salah satu bangku taman. Mataku ku tutup menikmati angin yang membelai wajahku. Sangat sejuk.

Ketika aku membuka mataku. Aku melihat seorang perempuan dengan laki laki yang sepertinya sepasang suami-istri.

Posisi wanita tersebut membelakangiku. Namun saat wanita tersebut menyamping kan tubuhnya aku terkejut.

Wanita tersebut adalah mantan istriku . Irene. Dengan laki laki yang tidak aku kenal.

Bisa aku lihat irene sedang mengandung. Ia nampak bahagia dengan kehidupannya sekarang.

aku juga turut bahagia kalau seperti ini. Ternyata hanya aku yang masih mengharapkannya.

Laki laki tersebut dengan lembut mengelus perut buncit irene yang di balas senyum oleh si empu.

Hal itu adalah hal yang aku dan irene sering bayangkan ketika irene mengandung anakku nanti.

"Lim nanti kalau aku hamil kamu akan jadi suami seperti apa? "

"Emm...aku akan selalu mencium perutmu mungkin"

"Ih ko mungkin sih"

Namun hal itu tak pernah terjadi sampai akhirnya kita memilih berpisah. Ah bukan lebih tepatnya aku yang memilih berpisah tanpa memberitahunya.

Aku memang jahat dan pantas mendapatkan ini semua.

Tak lama setelahnya aku melihat ada seorang anak perempuan menghampiri mereka. Wajahnya sangat mirip irene. Sepertinya itu anak pertama irene.

Suaminya nampak menyambut anak perempuan tersebut dengan wajah terlampau bahagia. Ia menggendong anak tersebut.

Lagi lagi hal itu adalah hal yang pernah aku dan irene bayangkan ketika kita memiliki anak nanti.

"Nanti kita ke taman bersama anak anak kita nanti dan bermain disana"

"Aku tidak sabar menunggu semua itu terjadi"

Irene tampak sangat bahagia dengan pernikahannya yang sekarang ,dengan laki laki itu juga, laki laki yang tampaknya juga sangat menyayangi irene.

Berbeda sekali dengan ketika ia bersama ku. aku hanya membuatnya menangis dan memberinya banyak luka.

Saat aku masih sibuk bergulat dengan pikiranku yang berkecamuk, aku dikejutkan dengan suara seseorang yang memanggilku.

"Lim~" Ah ternyata istri ku.

Ia tampak sedang menggandeng Putra kecil kami, dan jangan lupakan seorang bayi mungil di gendongannya.

Ia tampak kerepotan mengawasi dan menjaga putra kami yang sangat aktif .aku jadi merasa bersalah.

Sepertinya aku harus mulai memberikan hatiku seutuhnya pada istriku ini. Tenyata percuma juga aku menyisakan ruang untuk irene selama ini. Sepertinya ini akhirnya.

Lim pov end

***

Irene pov

Saat aku dan suami serta anak kami sedang bermain dan bercanda ditaman. Aku terkejut ketika ada yang memanggil nama 'Lim'. Apakah lim yang sama dengan yang aku tunggu selama ini.

Aku mencari sumber suara tersebut dan menemukannya. Benar itu adalah lim yang selama ini aku tunggu.

Lim nampak sedang menggendong seorang anak laki laki, ditemani seorang perempuan yang sedang menggendong seorang bayi.

Lim nampak tersenyum bahagia . Ia nampak mencium kening seorang wanita yang aku yakin itu adalah istrinya.

Seperti yang sering lim lakukan ketika kita masih bersama.

Lim sepertinya sedang mengobrol dengan bayinya, ah aku jadi teringat dengan perkataan lim setiap malam.

"Bie kalau kamu hamil aku akan selalu mencium serta mengajak anak kita mengobrol gimana? ".

"Emang bayi bisa di ajak ngobrol yah? ".

"Ehmm bisa banget dong".

"Jadi kamu cuma mau nyium anak kita doang akunya enggak iya? ".

"Ya enggak lah sayang, kalian semua kan Kebahagianku".

Lim sangat bahagia dengan kehidupannya yang sekarang. Sangat jauh ketika lim masih bersama ku.

Aku hanya membuatnya menderita dan sering membuatnya menangis.

Lim nampak sedang bermain dengan anak kecil tadi. Ia tampak sangat bersenang-senang dengan putranya. Ah aku jadi ingat.

"Lim kamu mau anak laki laki atau perempuan? "

"Dua duanya. Jadi aku bisa bermain dengan mereka berdua"

Sungguh menyedihkan ketika membayangkan apa yang sudah direncanakan namun berakhir dengan kegagalan.

Tiba tiba aku merasakan tanganku di genggam. Aku menoleh dan mendapati suamiku yang sedang menatapku dengan senyumannya.

Aku sampai lupa kalau aku sedang bersama suami dan anakku. Aku jadi merasa bersalah karena masih memikirkan laki laki lain ketika aku sendiri sudah menikah. 

Mungkin sekarang saatnya aku mulai menerima keberadaan suamiku . Aku tidak mau menyakitinya seperti aku menyakiti lim dulu. Ia tampak sangat mencintaiku. Inilah akhirnya penantianku .aku akan membuka lembaran baru dengan mereka.

END

Aku tegasin sekali lagi!!

Ini adalah cerita yang pernah aku publish dengan judul yang sama.😊

Tapi ada yang aku tambahin dan aku potong
Adakah yang merasakan perbedaan nya😉

Alasan aku gabungin karena aku mau gabungin semuanya jadi satu. 👌

So semoga suka yah chingudeul nyongan😍😘

lisrene oneshot storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang