Chapter 04

686 65 6
                                    

Velyn tampak setengah sadar terkapar ditanah, sambil berusaha untuk bangkit. Orang tadi yang mencekiknya kini menginjak wajahnya dengan kakinya, memandang rendah dirinya dengan sorot mata penuh kebencian.

"Kau menghancurkan jalan ceritaku." ujarnya penuh amarah.

"Dan aku akan terus merusaknya." balas Velyn tanpa rasa takut.

Amarahnya makin memuncak, ia menendang Velyn sampai ia terpental. Dan saat melihat Davie yang hendak menghampiri Velyn, ia menciptakan barier yang menghalangi siapapun mendekati Velyn kecuali dirinya.

"Apa ini?!" seru Davie terkejut.

Tak hanya itu, peperangan bahkan harus terhenti karena kehadiran Velyn dan orang yang mencekik dirinya.

"Kau akan menyesal atas perbuatanmu, Aron." lirih Velyn.

"Tak akan, kau yang akan menyesal karena menentangku tadi." balas Aron dengan seringai liciknya.

Ia memborgol Velyn dengan borgol sihir sehingga ia tak bisa kabur, bahkan bergerak sekarang pun ia tak bisa.

"Aku harus menyapa 'ciptaan' ku dulu." ujarnya sambil berjalan menjuhi tubuh Velyn yang terkapar tak berdaya.

"Halo para makhluk penghuni Magic World. Lama tak berjumpa dengan kalian semua." ujarnya dengan santai sambil melambaikan tangan.

"Siapa kau?" tanya Raja Hoshi mewakili.

"Hei~ kalian tak mengenali tuan kalian? Aku yang menciptakan kalian tahu~ ah, lebih tepatnya Magic World." balasnya enteng.

"Kau? Bukannya Luciel dan Michael lah yang menciptakan Magic World?!" balas Kanesha tak percaya.

"Luciel? Michael? Mereka hanya bayangan buatanku saja~ mereka hanyalah fiksi hahaha! Melihat kalian kebingungan seperti itu adalah hiburan yang cukup menarik juga selain melihat kalian saling bunuh-membunuh." ujarnya sambil memperhatikan semua orang yang nampak kebingungan, tak lupa dengan tawanya.

"Hahaha, puas sekali aku tertawa kali ini. Namaku Aron, aku adalah penyihir terhebat! Pemilik mana terbesar! Dan pencipta Magic World! Kalian hanyalah keturunan dari orang-orang yang kuselamatkan setelah dunia mereka hancur!" ujarnya.

Semuanya tak bisa membantah, karena memang dari aura yang ia keluarkan sangat kuat dan aneh.

"Jika kau pemilik Magic World, lalu kenapa kau membiarkan kami berperang?!" seru Teryna.

"Dan juga, Luciel dan Michael yang kau buat-buat itulah yang telah memecah kami!" timpal Leint.

"Hah... Melihat dunia yang damai dari atas merupakan hal yang saaaaaaangaaaaaaat membosankan tahu~" balasnya dengan nada yang membuat mereka jengkel.

"Jadiiiii aku berpikir, bagaimana kalau buat saja mereka berperang? Pasti akan menarik! Ya kan~" lanjutnya.

"Kau... Kau menggunakan kami sebagai bahan tontonan mu?!" ujar mereka tak percaya.

"Kalian sudah kuberi tempat tinggal, jadi kenapa aku tak menagih balas Budi pada kalian saja?" lanjutnya lagi.

"Dengan cara membuat kami saling membunuh?!" seru Vino tak terima.

"Bukankah itu tontonan yang menarik? Hahaha!" balasnya sambil tertawa.

"Ekspresi kalian memang yang terbaik!" lanjutnya sambil mengacungkan jempol.

"Nah, jadi si pengganggu jalan cerita yang telah ku buat ini akan ku apakan yah?" ujarnya sambil melirik kearah Velyn.

"Pengganggu jalan cerita?" gumam mereka kebingungan.

"Hei Velyn kawe-kawean, sini kau!" panggilnya.

"Kau memborgolku bodoh!" seru Velyn kesal.

"Ohiya lupa." ujarnya.

Ia menyeret Velyn dengan sihirnya, membawanya kehadapan dirinya.

"Velyn!" seru Teryna saat melihat Velyn yang diseret Aron tak berdaya.

"Dia bukan Velyn anakmu bodoh." balas Aron.

"A-apa maksudmu?! Dia anakku! Velyn!" balas Teryna tak terima.

"Anakmu masih terjebak di ruang dimensi, dan ini Velyn versi lain dari anakmu. Velyn yang hidup di dunia yang jauh berbeda dengan Magic World, dia datang dan menggantikan Velyn asli yang terdesak dan malah terjebak di ruang dimensi." ujarnya menjelaskan.

Semua orang disitu melongo kebingungan sambil memproses kata-kata yang baru saja mereka tangkap.

"Kenapa? Kenapa Velyn terjebak?" tanya Leint.

"Dia dan aku bisa dibilang orang yang sama, hanya saja jiwa kami terbelah dua dan hidup di duni yang berbeda. Karena aku ada di dunia ini, dia harusnya tidak bisa berada di dunia yang sama denganku di waktu yang sama." balas Velyn.

"Aku yang harusnya menjelaskan itu bodoh." balas Aron kesal dan menginjak tangan Velyn.

Velyn mendesis kesakitan, "Sakit bodoh!" serunya.

"Tetapi, kenapa Velyn membawa Velyn yang ini ke Magic World?" tanya Cyan.

"Itu karena saat itu aku mau membunuh dia." balas Aron sambil mengorek telinganya dengan santai.

"Membunuh?!" seru mereka kaget.

"Karena dia sudah tahu kebenarannya, jadi aku berniat membunuhnya agar tak mengganggu jalan cerita yang kubangun."

Mereka sebenarnya sudah ingin membakar rame-rame makhluk tiada akhlak satu itu, tetapi mengetahui ia menciptakan Magic World dan aura miliknya yang kuat membuat mereka harus memastikan situasi mereka saat ini dulu.

"Lalu ia memanggil Velyn ini untuk menggantikan dirinya?" tebak Key.

"Yep! 0 untuk mu! Karena 100 hanya milikku." balasnya membuat Key agak kesal.

"Jadi, mereka gak mengubah ingatan Velyn?" ujar Arion.

"Sudah kubilang." balas Vino.

"Membiarkan Velyn saat itu mungkin kesalahanku, tetapi ini menjadi semakin menarik!" ujarnya.

"Bagaimana kalau aku melawan kalian semua? Ide yang sangat briliant!" serunya.

•TBC•

Yey akhirnya terbongkar sudah! Mendekati akhir nih huehehehe :v

Magic World : WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang