love again, 03.

3K 355 50
                                    


jeno dan donghyuck berjalan bersisian dengan sebuah es krim vanilla yang digenggam ditangan masing-masing. keduanya memilih untuk pergi ketaman setelah sebelumnya meminta izin kepada pasangan budak cinta itu untuk pulang terlebih dahulu.

jeno yang mengajak sih, donghyuck bagian mengiyakan saja karena jeno bilang dirinya akan membelikan donghyuck es krim. asal tahu saja, donghyuck itu lemah dengan yang manis-manis! jadi dirinya tidak bisa menolak tawaran yang diberikan oleh jeno.

"hyuck, kita duduk disana. bagaimana?"

donghyuck mengikuti kemana arah tunjuk jeno sembari fokus memakan es krim ditangannya. "boleh. kamu capek, jen?"

"oh, tidak. hanya ingin duduk. kelihatannya disana sejuk sekali."

donghyuck mengangguk, lalu berjalan lebih dulu ketempat yang baru saja ditunjuk jeno. pria manis itu tidak menyadari tatapan gemas jeno karena melihat begitu banyak noda es krim disudut bibirnya. menurut jeno, melihat donghyuck makan itu seperti melihat keponakannya yang masih balita makan. selalu belepotan.

jeno mengikuti donghyuck yang kini sudah duduk. es krim ditangannya sudah habis dan sekarang pria manis itu sibuk mengelap tangannya menggunakan baju. terlihat jorok memang, tapi dimata jeno, donghyuck justru terlihat menggemaskan. seperti anak kecil.

"hyuck, jangan di lap menggunakan baju." jeno berdiri disamping donghyuck, kemudian mengulurkan sapu tangan polos kepada pemuda manis itu. "nanti bajumu kotor. gunakan sapu tanganku, ya?"

"eh, tidak usah jeno. pakai bajuku saja."

jeno menggeleng sebelum terduduk disamping donghyuck dan memberikan sapu tangannya secara paksa. "pakai ini, hyuck. nanti bajumu lengket. lagipula, sekitaran bibirmu juga belepotan."

"eh—serius???"

jeno mengangguk. sementara donghyuck kini menjadi gelagapan sendiri, seperti terus membodohi diri sendiri karena telah makan dengan belepotan layaknya anak kecil. jeno menahan senyum geli dibibirnya, lantas menarik halus wajah donghyuck untuk menghadap kearahnya. "maaf ya, hyuck. aku bukan bermaksud tidak sopan kepadamu. aku hanya ingin membantu." ucapnya sebelum menyapukan sapu tangan itu disekitaran bibir donghyuck dengan lembut.

donghyuck tertegun dengan bola mata yang melebar berlebihan. rona berwarna merah jambu kini mulai terlihat samar dipipinya seiring dengan wajah jeno yang kian mendekat untuk mempermudah membersihkan sudut bibir donghyuck. bibir pemuda manis itu terkatup rapat, entah kenapa dirinya menjadi sangat berdebar dengan perut yang mulai terasa geli.

jeno mengangkat wajah, tersenyum geli ketika melihat wajah terkejut milik donghyuck. dengan jahil pemuda tampan itu meniupkan bibirnya tepat di hadapan yang lebih muda yang membuat donghyuck tersentak dan segera mengerjapkan matanya. "eh, kenapa jen?"

"kamu melamun."

"huh?"

"kamu melamun. pasti memikirkan sesuatu yang jorok kan?"

donghyuck melotot, tangannya dengan reflek memukul bahu jeno yang kini masih ada didepannya. "a-apa apaan itu?!"

"mengaku saja, hyuck. kamu pasti memikirkan hal jorok kan?"

"aku tidak!"

"kamu iya."

"tidak."

"iya."

"LEE JENO!!!"

"iya iya bercanda." jeno tertawa. "mau permen kapas?"

"SERIUS??? MAU JENO!"

"oke. tunggu sebentar. aku akan membelikannya untukmu."

jeno berlari meninggalkan donghyuck untuk membeli permen kapas setelah sebelumnya menyempatkan untuk mengusak gemas surai cokelat milik donghyuck yang membuat pemuda manis itu terdiam. pikiran donghyuck terbang menuju kejadian serupa yang terjadi di cafe tadi, jeno sudah mengusak rambutnya dua kali dan itu tidak baik sama sekali untuk hati donghyuck yang mudah berdebar.

donghyuck akui, dipertemuan kedua ini keduanya memang sudah tidak merasa canggung lagi bahkan terlihat seperti teman lama yang akrab. awalnya mungkin memang terlihat canggung, namun selama donghyuck menghabiskan waktu hampir setengah hari dengan pemuda tampan itu, dirinya tidak pernah merasa bosan. jeno selalu memulai pembicaraan menyenangkan hingga akhirnya keduanya tertawa dengan konyol.

walaupun renjun pernah bilang padanya jika jeno itu sangat tidak menyenangkan—donghyuck belum merasakan ketidakmenyenangkannya hingga detik ini. yang donghyuck rasakan adalah; jeno anak yang asik, dan juga pandai memulai sebuah pembicaraan menyenangkan.

"hyuck, kamu melamun." donghyuck mengerjap ketika tangan besar milik lee jeno melambai di depan wajahnya. pemuda manis itu mengangkat wajah, lalu menemukan wajah tampan jeno yang menatapnya khawatir. "kamu baik?"

donghyuck sedikit tertegun, tapi sedetik kemudian senyum manis mulai terbit dibibir penuhnya. "ah maaf. aku baik, lee jeno."

jawaban yang meluncur dari bibir penuh milik donghyuck membuat jeno tanpa sadar menghela nafas lega. pemuda tampan itu lantas mendudukan diri disamping donghyuck sembari mengulurkan permen kapas yang tadi dibelinya kepada pemuda manis itu.

donghyuck menerimanya dengan senang hati. dengan senyum lebar yang terulas dibibir, donghyuck mengucapkan terima kasih pada jeno yang memberikannya senyum bulan sabit.

entah dari kapan, tapi donghyuck mulai merasa nyaman berada di dekat pria tampan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

love again || nohyuck.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang