Bab 1- Awal Permainan

12 2 1
                                    

Senin, 20 Juli 2020

Pagi ini pukul 07.00 Ryan sudah siap untuk pergi ke sekolah, dia pergi menggunakan motor sport- nya yang berwarna hitam. Di tengah perjalanan dia menabrak sesuatu, saat dia mau mengecek apa yang ia tabrak ternyata itu adalah kucing berwarna hitam.
Namun saat dia sedang melihat keadaan sekitar yang sangat sepi, Ryan terkejut saat dia membalikkan dirinya ternyata kucing itu sudah menghilang entah kemana. Tanpa pikir panjang,dan tetap berpikir positif,diapun melanjutkan perjalanan.

Sesampainya di sekolah,dia memarkirkan motor sportnya itu. Saat Ryan mau turun tiba-tiba.

"Ddoorrrrr!!" Seseorang mengangetkan nya.
"Gila Lo ye,bikin gue kaget aje!" Jawab Ryan dengan nada ketus.
"Ya elah,gitu aje kaget. Skuy lah tempat biasa,kita nyebat dulu bentar" ajak Gio.

Ryan dan Gio pergi ke tempat biasa mereka berkumpul, tempat itu berada di area belakang sekolah sebuah ruangan yang sangat luas dan terdapat banyak sekali barang-barang lama lebih tepatnya gudang belakang sekolah. Disana sudah ada Aji si lola, Bagas si pendiem tapi omongan nya pedes, Zaki si mood booster dia ini yang paling bisa mencairkan suasana, Kirana si mulut mercon dia cewe yang paling cerewet, Hana si tomboy dia suka banget yang namanya tantangan,dan Immanuel cowok blasteran SUCI (Sunda Prancis) dia ini saingannya Ryan loh.

Saat mereka sedang berkumpul dan mengobrol tentang anak yang mereka jahili waktu itu, tiba-tiba terdengar suara benda jatuh. Mereka mencari sumber suara tersebut, dari kejauhan Ryan melihat sesuatu di sudut ruangan dekat rak buku. Aji mencoba memanggil teman-temannya untuk kemari.

"Guyss... Kesini guyss" Panggil Aji.
"Kenapa ji?" Tanya Hana.
"Itu guyss liat!" Suara aji yang ketakutan sambil menunjuk ke arah rak buku.

Zaki yang penasaran menghampiri apa yang ditunjuk oleh Aji, saat di cek betapa terkejutnya dia.

"Oh shit!"
Ternyata yang dilihat Zaki adalah jasad seekor kucing berwarna hitam, Ryan pun beranjak mundur. Dia tidak percaya bahwa itu adalah kucing yang dia tabrak.

"Gak mungkin! Tadi pas di tengah jalan gua gak sengaja nabrak kucing warna item,tapi pas gua lagi ngecek keadaan sekitar trus gua cek lagi bangke tuh kucing udah ilang gak tau kemane" Ryan mencoba menjelaskan bahwa itu adalah jasad kucing yang ia tabrak.

"Tapi gak mungkin jugalah ada orang yang bela-belain bawa bangke tuh kucing ke sini" Ucap Kirana.

"Iya tapi siapa dong? Apa jangan-jangan anak yang waktu itu kita jailin?" Tanya Zaki.

"Enggak,enggak. Ini pasti ada yang mau macem-macem sama kita nih." Pungkas Nuel yang tidak percaya.

Mereka terus berbincang-bincang membicarakan tentang mayat kucing hitam itu. Tidak lama kemudian bel masuk pun berbunyi,mereka masuk ke kelas masing-masing.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Ryan anak populer di SMA tersebut,dia anak dari pemilik sekolah SMA Swasta terpopuler di kota Jakarta. Gio merupakan teman masa kecilnya,yang terus bersama-sama hingga sekarang. Gio anak yang kocak tapi kadang juga bisa bijaksana. Ryan menyayangi Gio seperti adik laki-lakinya.

Mereka semua berada di kelas yang berbeda-beda. Ryan, Gio dan Immanuel di 12 IPS 3, Bagas dan Kirana berada di kelas 12 IPA 1, Zaki, Hana dan Aji berada di kelas 12 IPS 1.

Diperjalanan menuju kelas, Aji,Zaki dan Hana merasakan aura yang berbeda. Di lorong menuju kelasnya sangat sepi dan tercium aroma busuk.

"Eh kalian nyium gak si bau ini?" Tanya Zaki.

Hana dan Zaki mulai mengendus-endus dan mencium aroma yang sama.

"Iya gua nyium bau ini,tapi ini bau apaan? Trus dari mana asalnya?" Hana terus bertanya-tanya karena merasa kebingungan dan ada yang janggal.

Sequence of NumbersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang