Bab 2- Lorong Kegelapan

17 2 0
                                    

     Mereka merasa ada yang aneh,dan janggal. Mereka bertujuh saling melempar tatapan tidak percaya dan bertanya-tanya. Immanuel sudah terlebih dulu pulang,di jemput oleh supir pribadinya.

     "Oke gaiss,mendingan kita pulang dulu ke rumah masing-masing. Besok baru kita omongin lagi. Ok?" Pinta Zaki menenangkan suasana agar tidak terlalu panik.

     Saat itu juga mereka berpencar pulang ke rumah masing-masing.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

_Author pov_

     Pukul 8 malam Ryan yang sedang berbaring di atas kasurnya , dia masih memikirkan kejadian tadi dan  merasa keheranan. Entah bagaimana bangkai kucing yang ia tabrak bisa ada di gudang sekolah.

     Ryan terus menduga-duga siapa yang menjadi pelakunya. Saat sedang asik mendengarkan musik, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya. Ryan segera mengecek keluar kamar,tapi saat di cek diluar kamarnya tidak ada siapa-siapa.

     "Dikaaaa" panggil Ryan kepada adik laki-lakinya. Dia mengira sedang dijahili oleh adiknya itu.

     Tapi tidak ada jawaban sama sekali,kemudian Ryan masuk kedalam kamarnya lagi dan menemukan secarik surat lalu Ryan meraihnya dan membuka isi surat itu.

Untuk. Ryan

     "Ryan apakah kamu masih ingat saya? Saya adalah salah satu korban yang kamu dan teman-temanmu tindas. Saya waktu itu sangat lemah dan tidak berdaya,sampai kalian mengambil satu-satunya harta paling berharga saya.

     Ingat! Saya tidak terima dan akan membalaskan semuanya,dan apa yang saya punya akan kembali. Lalu kalian semua akan menderita selamanya!".

Dari. 2471

     Ryan yang membaca surat itu,terpaku dan menatap ke arah surat. Dia tidak percaya,dan menganggap itu ulah adiknya. Tapi ada sesuatu yang sangat berisik dari arah kamar mandi. Ryan bergegas mengecek kamar mandi,dia memutar gagang pintu dengan perlahan dan Ryan sangat syok dengan apa yang dilihatnya.

    Ryan melihat banyak sekali darah yang keluar dari shower nya. Yah bukan air yang keluar melainkan "Darah"! Lantai kamar mandi nya penuh dengan genangan darah,dan yang lebih mengejutkan nya lagi di dalam bathtub nya terdapat banyak sekali tikus yang sudah membusuk dan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.

     Ryan yang sangat panik mematikan keran shower nya,tapi airnya tidak berhenti mengeluarkan 'darah'. Lalu Ryan mencoba berlari keluar dari kamar mandi itu,tapi naas dia terpeleset dan kepalannya terbentur keran shower. Seketika Ryan tidak sadarkan diri.

     Di tempat lain, Bagas yang sedang asik berdiri di halaman rumahnya sambil melihat langit malam. Dia sangat menikmati pemandangan di malam hari,seperti melihat bintang-bintang dan bulan purnama.

     Bagas yang sedang asik memandangi langit, pandangan nya teralihkan dengan seorang gadis bergaun dan di kuncir dua sama persis yang diliat Hana waktu itu.

     Bagas yang penasaran berjalan menghampiri gadis tersebut,tapi saat di hampiri gadis itu semakin menjauh. Bagas mencoba berlari,tapi hasilnya tetap sama. Dia seperti berlari ditempat. Karena sudah lelah di kembali ke dalam rumahnya,saat di berbalik dan berlari. Sebuah mobil pickup dengan kecepatan tinggi menabrak nya,dan Bagas pun terpental serta terseret puluhan meter. Tapi anehnya tidak ada luka sami sekali di tubuhnya. Bagas yang masih sedikit sadar melihat ke arah atas, dan dia terkejut Gadi itu sudah ada didepannya. Lalu gadis itu membisikan sesuatu.

     "Permainan baru di mulai Bagas,jadi kamu belum boleh mati"

     Dan Bagas pun tidak sadarkan diri. Mobil yang yang menabraknya langsung pergi begitu saja,tanpa membantu Bagas.

Sequence of NumbersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang