Sebelumnya...
"dia bukan kekasihku jimin, sudah kubilang aku hanya mencintaimu" ucap jungkook mengecup tangan jimin
"jungkook apa yang kau katakan" ucap jieun tak terima
"diam kau, lihat saja balasanku nanti" ucap jungkook mengancam jieun
"ayo kita pergi dari sini jimin" ucap jungkook merangkul jimin.
-----------------------------------------------------------
"Aku benar benar sial hari ini pertama aku patah hati dan yang kedua ishh pipi ku perih sekali wanita itu benar benar menggunakan semua tenaganya untuk menamparku" ucap jimin dengan tangan yang memegangi pipi kanannya yang ditampar jieun
Ini yang jimin takutkan bila cinta ini datang, ia takut patah hati, takut terluka dan ketika sedang menunggu jungkook datang jimin terpikir apa dia pulang saja ke busan
"jimin" panggil jungkook dengan kantong plastik di tangannya bisa di pastikan itu obat pereda nyeri untuk pipiku
"maaf lama, kemari aku obati" ucap jungkook menarik pelan dagu jimin
"apa masih sakit?" tanya jungkook
"sedikit ahkk pelan pelan jungkook" ucap jimin meringis karena jungkook menekan pipinya terlalu keras
"maafkan aku" ucap jungkook
"hari ini kau sudah banyak mengucapkan kata maaf" ucap jimin terkekeh kecil
"akan ku beri pelajaran wanita itu nanti" ucao Jungkook kesal karena jieun berani sekali menampar jimin
"sudah lah tak apa, aku baik baik saja" ucap jimin dengan senyuman tulusnya
"tak apa apa bagaimana, lihatlah pipimu merah" ucap jungkook kesal karena jimin terlalu baik menjadi orang
"sudahlah jungkook tak apa" ucap jimin menggenggam tangan jungkook lalu jimin kembali melamun
"kau lagi lagi melamun jimin" ucap jungkook ikut mengeratkan genggaman tangan jimin
"aku hanya sedang ingin melamun" ucap jimin kembali memejamkan matanya
"kau butuh pelukan?" tanya jungkook
"tidak jungkook aku tak mau pipiku lagi lagi di tampar oleh seorang wanita yang sedang marah karena tamparannya sungguh memyakitkan" ucap jimin tanpa membuka mata
"maafkan aku jimin" ucap jungkook tiba tiba
"maaf atas apa lagi jungkook, aku sungguh tak apa. Aku hanya ingin melamun?" ucap jimin
"maaf karena aku tak berguna untukmu di keadaanmu yang seperti ini" ucapnya
Plukkk...
Jimini memeluk jungkook dengan erat dan sedikit terisak
"tidak jungkook tidak kau sangat berguna, aku a-ku hanya-" ucap jimin terpotong karena ia tak sanggup untuk meneruskannya
"suttt aku tau perasaanmu saat ini menangislah jimin menangislah" ucap jungkook dan membalas pelukan jimin
"hiks hiks ini sakit kook sakit sekali hiks" ucap jimin merutuki nasibnya yang hanya menjadi bahan taruhan oleh yoongi dan taehyung meskipun belum sepenuhnya mencintai taehyung tapi rasa kecewanya tetap ada
"menangisnya jangan terlalu kencang bodoh kau mau aku di tuduh mengapa ngapakanmu" ucap jungkook
"hiks sialan kau perusak suasana sekali" ucap jimin langsung menghentikan tangisannya

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Dream Job (JIKOOK/KOOKMIN)
FanfictionAku park jimin, pria biasa saja aku berumur 20 tahun aku terlahir dari keluarga menengah ke bawah tapi itu lebih dari cukup menurutku dan yang mengejutkan lagi mendapat keajaiban dari tuhan untuk menginjakan kaki di ibukota korea selatan seoul dan m...