"Enak ya kak kalo punya pasangan bisa malam mingguan,"ujar iska yang masih memperhatikan pinggiran jalannan yang ramai dipenuhi pedagang kaki lima dan pasangan pasangan yang sedang asik mengobrol.
Semuanya menoleh kearah iska sembari tersenyum hangat," kita yang jomblo enak,coba yang pacaran mereka hanya menjaga jodoh orang lain.Entah jodohnya ini atau yang lainnya!"ujar saputra sembari mengacak rambut adiknya.
Iska mengerucutkan bibirnya kesal dengan rambutnya yang diacak acak,tapi otak cantiknya berfikir sekeras mungkin.
Entah ada angin atau apa lampu berwarna kuning keputihan itu muncul diujung otaknya dan hanya ia yang dapat melihatnya."Kalo bang stef sama kak stella itu kan juga pacaran?,"putus iska mendapatkan pertanyaan itu setelah berfikir.
"Kalo bang stef sama kak stella itu ada niatan buat menikah jadi ya bisa dibilangg dia komitmen untuk jenjang selanjutnya"jelas kak stella dengan tersenyum hangat menanggapi seorang remaja yang sebentar lagi akan jadi adik iparnya.
"Lagipun bang stef aja yang lama ngehalalin udah pacaran 4 tahun juga gak ada bosennya!"ujar saputra dengan nada meremehkkan kearah stef yang masih fokus kepada jalanannya.
"Ya kalo itukan bang stef cari kerja dulu biar bisa ngurusin stella,lagipun stella mau jadi desainner terkenal dulu kok."jawab stef tanpa mengalihkan pandangannya kearah jalan,iska melihat kearah kak stella yang menyembunyikkan pipi merahnya dan saputra yang sibuk memikirkan ejekan lainnya.
Keluarga stella sudah tidak ada dia anak panti asuhan yang merangkap jadi siswi terpintar setelah itu merangkap jadi adik kelas stef setelah 4 tahun,stella sangat suka dengan pria yang mau mengerti keinginannya.Maka dari itu steff yang dulu memperjuangkannya tak pernah ia lepaskan.
Mobil berwarna hitam terpakir rapih disudut lapangan yang tengah sangat ramai,4 pemuda pemudi itu keluar menatap takjub pemandangan yang ada dihadapannya.
Stef merangkul stella dipundaknya sekan tak mau melepaskannya dan Saputra yang menggandeng erat tangan iska seakan takut hilang."Abang kok tau tempat bagu kayak gini?"tanya iska tanpa mengalihkan pandangannya kearah depan mengamati suasana yang menyenangkan baginya.
"Bang stef sama kak stella itu pacarannya ditempat kayak gini tau!"sahut saputra yang memperhatikan wajah adiknya yang masih mengagumi tempat yang ia datangi saat ini.
"Kok bang saputra tau?"tanya iska penasaran pasalnya saputran sangat tau tentang hubungan stef dan stella.
"Iyalah orang abng dijadiin tempat pelarian byang stef kalo ijin sama ayah bunda!"ujar saputra dengan mengingat masa dulu hubungan stef dan stella.
"Yaudah yuk masuk!"stella menggandeng tangan iska mereka berjalan berempat memandangi ramainya tempat yang ia datangi,banyak penjual kaki lima menjadi pinggiran tempatnya dan sebuah permainan besar yang berputar menampakkan jakarta dari atas.ya saat ini mereka sedang ada dipasar malam yang konon kkatanya tempat pacaran bang stef dan kak stella dulu.
"Baang!!"saputra bergidik ngeri mendengar suara iska dan stella serta stef menahan tawanya agar tidak pecah,iska mengatungkan tangannnya kedepan wajah saputra dengan puppy eyes yang menggemaskan.
"Bagi uang,kan uang iska dipotong sama bunda,"lanjut iska.
Saputra merogoh kantungnya dan memberikan 3 lembar uang kertas berwarna merah dan dibalas senyuman lebar oleh iska.
"Sisain buat beli alarm kamar!"peringat saputra dan dibalas anggukan patuh oleh iska."Ya udah iska ikut bang stef sama kak stella atau ikut bang saputra nemuin temennya?"tanya stella dan dibalas dengan telunjuk tangannya yang ia ketukkan kedagu seolah sedang berfikir.
"Ah tau!!Iska sama bang saputra aja daripada jadi nyamuk!"putus iska.
Mereka berpisah stef dan stella berdua kearah kaanan tempat permainan sedangkan iska dan saputra kearah kiri tempat penjual jajanan kaki lima.
"Sap!!"tepukan punggung membuat mereka menoleh kearah suara disana berdiri 1 orang pemuda seumuran dengan saputra."Nama gue bukan sap! Panggik gue saputra!"kesal saputra kearah pemuda tadi.
"Hehehe okey!eh bawa siapa tuh?cantik juga boleh dong kenalan!"ucap pemuda itu sembari mengedipkan sebelah matanya.
"Eh jangan macem macem lo!dia Statiska adek gue,dek dia kudis temen komplak abang!"saputra memberkenalkan iska kepada temannya begitupun sebaliknya namun dibalas pelototan tajam oleh temannya dan dibalas ketawa oleh iska.
"Ohh namanya bang pukis,gue statiska panggil aja Tika!"ucap iska memperkenalkan.
"Nama gue Yudistira Erlangga panggil Y U D I S bukan KUDIS apalagi PUKIS!"ucap pemuda tadi yang bernama yudis dengan nada kesal karena namanya dibuat buat oleh kwdua saudara kakak beradik itu.
Setelah itu mereka berkeliling pasar malam menikmati indahnya permainan dan menikmati jajanan yang ada.Saputra sengaja mengajak Yudis karena saputra tak suka dengan permainan didalamnya.
Sampai pukul 23.00 malam mereka baru saja pulang sampai rumah dan stella tidur dikamarnya sendiri dirumah Stef.
![](https://img.wattpad.com/cover/230853387-288-k191275.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My rival is boyfriend.
Novela Juvenil"Gue tau gue cantik.gak usah ngeliatin kek gitu!"ujar tika sembari menaikkan satu alisnya dan bersedekap tangannya didada. "Hahaha iya lu cantik tapi sayang hidung lo gak ada.hhhpppppfff!"ujar Arsen sembari mencubit hidung tika.Lucu "Dasar!!udah dit...