05. Pertemuan keluarga

106 14 7
                                    

DRETTT... DRETTTTT... DRETTTTTT.. (dering ponsel milik Raisya berbunyi)

"Siapa Sya?" Kata Adit bertanya.

"Bentar ya Dit gue angkat telpon dulu, ini dari Haikal ketua Osis," Kata Raisya.

Raisya langsung berjalan menjauhi Adit dan Bi Ijah yang sedang makan.

"Hallo Kal, kenapa lo nelpon gue malem-malem? Kata Raisya.

"Ini Sya gue mau ngomong sama lo masalah rapat Pentas Seni, gue ada ide nih Sya gimana kalau Pentas Seninya diadain malam aja, soalnyakan biasanya diadain di siang hari, jadi gimana menurut lo, biar gue aja yang revisi profosal ini," Kata Haikal menjelaskan ide briliannya itu.

"Emmm, gue sih setuju aja. Tapi sebaiknya lo jangan ambil keputusan dengan tergesa-gesa deh, tanya dulu sama anggota-anggota yang lain, nanti dikira lo gak professional lagi," Kata Raisya.
"Bener juga ya kata lo Sya oke deh nanti kita diskusi di Whattsap aja," Kata Haikal.

"Iyaa Kal,"

"Btw, lo lagi apa Sya?" Kata Haikal bertanya.

"Gue lagi makan tadi?"

"Ehhh gue ganggu ya, pasti lo kelaperan ya jadi makan jam segini," Kata Haikal.

"Nggak lah, gue tadi di tawarin Bi Ijah pembantu Adit, kagak enak gue kalau tolak tawarannya. Bi Ijah udah buatin makan," Kata Raisya jujur.

"Jadi lo dirumah Adit Sya?" Tanya Haikal yang mulai kepo.

"Iya, udah ah gue tutup dulu yaa," Kata Raisya dan langsung mematikan telpon tersebut.

Raisya kembali kemeja makan dan menyuap mie yang dia tinggalkan tadi, Raisya hanya melahapnya begitupun Adit. Setelah makanan habis Raisya berpamitan dengan Bi Ijah.

"Bi, Aku pulang dulu ya udah malem banget inih," Kata Raisya sambil melihat arloji yang ada di tangannya.

"Iya Non, hati-hati ya"

"Den, Aden gak mau nganter Non catik itu?" Tanya Bi Ijah kepada Adit.

"Gak perlu Bi, dia bisa aja kok sendiri," Kata Adit.
Raisya pun langsung pulang ke rumahnya, sesampai dirumah dia langsung tertidur karena mengantuk.

***

Dipagi harinya Raisya sarapan seperti biasa dengan kedua orang tuanya, mereka memang keluarga yang sangat harmonis, berbanding terbalik dengan keluarga Adit.

"Sya, tadi malem kamu kemana, kok pulangnya malem banget sih, gak baik tau anak gadis pulang malem-malem," Kata Sang Ibu kepada Raisya.

"Tadi malem aku jemput Lala Mah, ponselnya dicopet waktu dihalte," Kata Raisya menjelaskan.

"Terus dia gak apa-apa kan?" Kata Ayahnya Raisya.

"Alhamdulillah Lala gak kenapa napa Pah,"

"Nanti suruh Lala lain kali hati-hati," Kata Ibunya.
"Iya Mah,"

"Ohh iya Sya, Nanti malem Papah sama Mamah mau kenalin kamu sama anak temen Papah," Kata Ayahnya Raisya.

"Buat apaan Pah, kok mendadak kayak gini sih," Cercos Raisya.

"Loh, emang kamu malem ini sibuk ya Sya?" Tanya Ibu Raisya.

"Gak sih, cuman tumben aja acaranya dadakan kayak gini, biasanya kan gak pernah kayak gini," Kata Raisya.

"Udah ah nanti aja dibahas kamu buruan gih makannya , tuh Pak Maman udah nungguin didepan," Kata Ibu Raisya menyudahi pembicaraan.

Waktu disekolah Raisya di hadang oleh dua orang cewek, yupz dia adalah Silvi dan Selbi, dari raut muka Silvi nampak jelas bahwa dia sedang marah kepada Raisya.

Miracle of the LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang