satu

21 4 0
                                    

Cahaya mentari menerobos melalui celah jendela membuat seorang wanita terganggu dalam tidurnya.

Perlahan sang wanita membuka matanya mengerjap-ngerjapkan matanya agar pandangannya lebih jelas.

Ia terduduk samping mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar, lalu terlonjak kaget saat menyadari dia bukan berada di kamarnya.

"Astaga, gw dimana?" Wanita itu langsung bangun dari tempat tidur lalu pergi keluar kamar dia melihat ke sekeliling ruangan pandangannya jatuh kepada lelaki yang memakai jas putih khas seorang dokter, lelaki itu sedang duduk menikmati sarapannya.

Lelaki itu melihat kearah sang wanita lalu sangsung mengalihkan pandangannya. "Kau sudah bangun?" Tanyanya tanpa melihat kearah sang wanita.

Wanita mendekat kearah sang lelaki. "Kok, gw bisa di rumah lo lagi sih?" Wanita itu menggebrak meja makan yang ada di hadapannya.

Lelaki itu menghentikan kesibukannya lalu menatap sang wanita sekilas. "Aku sudah mengingatkanmu agar tidak berpakaian seperti itu tapi kenapa kau masih melakukan, lelaki tidak akan mengganggumu jika kau menjaga auratmu! Hmmm... jadi jangan salahkan lelaki jika tergoda oleh kalian para wanita memang kalian tidak menggoda tapi, kalian secara tidak langsung mengundang para lelaki untuk menggoda kalian karna pakaian kalian yang terbuka,"

Wanita itu menarik kursi lalu mendudukinya "berhenti berceramah, aku pusing!" Serunya.

Lelaki itu menghela nafas lalu mengelus dadanya "astagfirullah... lagian apa kamu enggak kasian sama ayah kamu? Jika kau berpakaian seperti itu sama saja kau mendorong ayahmu masuk kedalam neraka."

Wanita itu tersenyum sinis "memang itu tujuanku, aku benci ayahku!" Serunya dengan sinis.

"Anna! Kau sadar dengan apa yang kau katakan? Bagaimnpun dia ayahmu dan akan tetap seperti itu!"

"Berhenti berceramah Fahri! Kepalaku sangat pusing lebih baik kau cepat kerumah sakit nanti telat," ujar sang wanita yang bernama Anna. Lebih tepatnya Anatasya agnesia.

Lelaki yang di sebut Fahri itu hanya bisa menghela nafas lalu bangkit dari duduknya "lain kali jika kau menelfonku aku tak akan membantumu," serkasnya lalu pergi meninggalkan Anna.
Fahri tidak habis  pikir dengan apa yang ana lakukan dia masih ingat jika Anna menelfonnya tengah malam dan meminta bantuan.

Anna tidak mengindahkan ucapan Fahri, dia dan Fahri memang sudah berteman sejak kecil jadi tak heran jika Fahri selalu membantu Anna.

Anna melamun teringat kejadian beberapa tahun silam.

"Pah, hari ini hari ulang tahunku papa bagaimana jika kita pergi ke wahana bermain?"  Celoteh gadis kecil itu sambil mengikuti sang papa kesana kemari.

Lelaki dewasa itu lalu berjongkok di hadapan sang gadis lalu mengusap pucuk kepalanya. "Lain kali saja ya, sayang papa sudah ada janji kau kesan bersa mama saja ya?"  Ujarnya mencoba memberi pengertian kepada sang putri.

"Mas, lagian kenapa sih turuti aja permintaannya sekali ini lagian tiap tahun  kau selalu disana kau ingat dia juga putrimu mas,"  seorang wanita angkat bicara saat melihat percakapan antara anak dan bapak itu.

"Tidak bisa bagaimanapun keluargaku yang disana tetap ku nomor satukan, aku sudah membuat kesalahan yang fatal dan sangat besar aku ingin memperbaikinya, sunggu besar hati Rinjani sehingga memaafkan kesalahanku ini, dan lagi aku tak ingin putra, putriku sampai sedih,"

"Putra, putrimu? Lalu siapa Annatasya? Apa dia bukan putrimu? Kau tidak ingat dia? Kau tak ingat malam itu?"

Annatasya kecil hanya bisa melihat kedua orang tuanya bertengkar tanpa tau apa yang mereka bicarakan.

"Aku akan menceraikanmu, bagaimanapun aku harus menebus kesalahanku dan kau tenang saja semua kebutuhanmu dan Annatasya akan aku penuhi," ujar sang lelaki lalu pergi meninggalkan sang wanita dan Anna kecil.

Dan kini Anna sudah cukup besar, dan mengerti apa yang diperdebatkan  orang tuanya dulu.

Kenyataan bahwa papanya memiliki keluarga yang lain, papanya memilih keluarga itu ketimbang dirinya dan sang ibu. Karna itu dia sangat membenci sang papa dan melakukan hal buruk supaya sang Papa bisa mendapat hukuman. Yang dia tau jika anak perempuan yang sudah baligh memamerkan auratnya maka sang ayah yang akan mendapat dosa itu.









Fahri ahmad farizi (Dr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fahri ahmad farizi
(Dr. Aditya surya pratama)

Namira putri rinjani
(Dr. Nadia alaydrus)


Annatasya agnesia
(Rachel teresia)





Sorry for typo

Maklumi kata dan tanda baca masih berantakan masih tahap belajar.

Follow, komen dan bintangi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

hijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang