Dua hari berlalu sejak Mingyu kembali menginjakkan kakinya dinegara dimana ia dilahirkan. Pria itu baru saja terbangun dari tidur nyenyaknya kemudian memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri. Pagi ini, ia berencana untuk memulai kehidupannya sebagai pemilik bengkel yang sepuluh tahun lalu dibangun ayahnya.
Mingyu memilih kaus putih dilapisi dengan kemeja yang sengaja tak dikancing dipadu dengan jeans hitamnya. Ia melangkahkan kakinya keruang tengah dan menyadari tak ada siapapun disana. Dalam benaknya, kemungkinan besar ketiga saudaranya itu masih terlelap dalam mimpi.
“jisoo noona, kupinjam mobilmu ya!”
Tanpa mendengar jawaban dari sang pemilik, mingyu meraih kunci mobil yang tergantung dipapan kunci yang tersedia dibalik pintu. Setelahnya, ia melangkah membuka pintu. Namun, langkahnya tertahan setelah mendengar seseorang mengintrupsinya.
“mau kemana?” tanya Taehyung seraya menuruni anak tangga dengan wajah kusut macam orang baru bangun tidur.
“tentu saja ke bengkel.” balas mingyu, “kupikir semakin cepat aku menjalankannya, bukankah semakin cepat juga kita memulai semuanya.”
“tapi, mengapa tampilanmu rapih sekali?”
“ini setelanku seperti biasanya. apa ada yang berlebihan?”
“Ahh tidak ada! Pergilah tapi jangan lupa bawakan sesuatu untukku saat pulang nanti.” pinta taehyung sembari melangkah ke arah ruang tengah.
“Yasudah. Aku pergi ya.” pamit mingyu kemudian bergegas menghilang dibalik pintu meninggalkan Taehyung yang menguap lebar sembari mengusap-usap kedua kelopak matanya.
“lihatlah semangatnya tiangmu itu, yah.” gumam taehyung seraya menatap bingkai foto ayahnya yang tergantung diruang tengah. Usai itu, lelaki bersurai kecoklatan itu memilih menyalakan televisi dan menonton kartun lokal yang sedang tayang.
Mingyu melajukan range rover itu menyusuri jalanan berbukit. Setelah membaca alamat bengkel yang tertera dimap merah yang diberi dahyun, ia sedikit terkejut sebab letak bengkel itu cukup jauh dan berada diperbatasan kota. Beruntung, ia bangun pagi hari ini. Jadi, tak begitu menyesal jika harus menghabiskan waktu 1-2 jam.
MSK Garage, benar-benar memanjakan matanya. Ia takkan pernah menyesal memutuskan mengurus bengkel ayahnya. Dibanding dengan bengkel pada umumnya, bisnis ayahnya ini jauh lebih besar dari yang mingyu pikirkan sebelumnya. Ini terlihat macam showroom berisi banyak mobil dan bengkel disisinya. Ia seperti mendapat jackpot mengingat kecintaannya pada dunia otomotif.
“Permisi.” ucap mingyu saat memasuki showroom. Beberapa pegawai disana menatapnya lekat, antara mengagumi ketampanannya dan penasaran. Tatapan itu membuat mingyu gugup seketika.
“Apa kebetulan kau yang bernama Kim Mingyu?” suara khas perempuan mengintrupsi mingyu. Segera ia membalikkan tubuhnya dan netranya menjumpai sosok wanita cantik dengan gummy-smile yang manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Fraternity
Fanfictionthis is not a love story. It's about they who recover the murder of they parent. © amaranthane 2020 Highest rank No.2 #kdh [10/7/20]