Sebuah range rover menghentikan lajunya dihadapan bangunan tua yang masih berdiri kokoh setelah lama tak ditinggali. Empat muda-mudi keluar dari dalamnya dengan barang bawaan masing-masing. Sosok lelaki jangkung yang keluar dari kursi kemudi menjatuhkan ranselnya ke aspal kemudian bergerak mendekati pagar dan mencoba membukanya. Tak butuh waktu lama, pagar tua yang telah berkarat dimakan waktu itu telah terbuka.
"wah mingyu, rupanya tanganmu ahli sekali macam pencuri." sarkas gadis bersurai ungu kemudian berlalu memasuki pekarangan rumah.
Mingyu, lelaki jangkung itu hanya tertawa renyah kemudian memungut ranselnya dan berlari kecil menyusul kembarannya, Kim Dahyun.
Sepasang insan yang lain masih berdiam diri ditempatnya. Tatapannya sibuk memerhatikan segala sudut dari wajah bangunan dihadapannya dengan rasa yang berbeda. Si lelaki berpakaian kasual yang terkejut dengan kondisi rumahnya yang terawat dan gadis berdress selutut yang terkejut dengan wujud bangunan yang akan ia singgahi.
"kau terkesan, kim jisoo?" tanya taehyung dengan mimik yang menyebalkan. "atau ekspektasimu baru saja hancur?"
"berhentilah bersikap menyebalkan, Taehyung!" tegas Jisoo membuat lelaki yang lebih muda beberapa bulan darinya itu tersenyum miring.
"welcome home, jisoo noona!" ucap taehyung dengan raut senang yang dibuat-buat.
Jisoo menghela napasnya kasar. Ia memilih mengabaikannya dan beranjak menyusul dua saudaranya yang lebih dulu memasuki pekarangan rumah daripada meladeni Taehyung yang entah bagaimana selalu berhasil menyelami pikirannya hingga membuatnya kesal setengah mati.
Mengenai ekspektasi yang taehyung bicarakan. Jujur saja, pria itu berhasil menebak apa yang jisoo pikirkan. Jisoo selalu berekspektasi jika rumah yang ditinggali ayahnya dan anak-anak yang lain akan berupa istana dengan banyak orang yang siap melayani sang tuan rumah. Tapi, realitanya berbeda. Justru yang ada dihadapannya saat ini hanyalah rumah sederhana bergaya kuno yang beberapa sisinya masih terbuat dari kekayuan.
"Jisoo eonnie, kemarilah!"
Dahyun dari ambang pintu melambaikan tangannya mengisyaratkan jisoo segera menghampirinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Decitan pintu memasuki indera. Mingyu jadi orang pertama yang memasuki rumah diikuti dahyun dan jisoo dibelakangnya. Netra ketiga insan itu segera membelalak terkejut menyadari kondisi rumah mereka yang benar-benar terawat. Semua benda tertata rapih dan sebagian barang tertutupi kain putih agar debu tak menyentuhnya.
"aku penasaran dengan orang dibalik ini semua." ujar mingyu mengenai sosok pengurus rumahnya.
"kupikir Hyuna menyewa seseorang untuk melakukannya." ucap jisoo membicarakan adik perempuan ayahnya yang merawat mereka selama ini.
"Ya. Mungkin saja." sahut taehyung yang baru saja memasuki rumah.
Dahyun yang sedari tadi berdiri didekat tangga memilih diam. Gadis itu membiarkan kenangan memenuhi dirinya hingga membuat kakinya melangkah menyusuri anak tangga sampai lantai dua. Netranya berubah sayu tatkala bertemu beberapa pigura yang terpajang didinding. Masa kecilnya benar-benar bahagia sebelum kejadian itu merenggutnya.