0.3

330 75 14
                                    

Kim Dahyun menghela napasnya berulang kali membuat Jisoo yang sedari tadi memperhatikannya dari kursi penumpang bagian belakang jadi bingung dan tak mengerti mengenai suasana canggung yang tercipta sejak SUV hitam yang ditumpanginya melaju.

"lama tak bertemu, kim dahyun." pemuda itu yang duduk dibalik kemudi membuka suaranya mencoba menjalin komunikasi dengan dahyun yang terlihat acuh dengan membuang pandangnya lurus kearah jalanan.

Hampir 3 tahun, jisoo mengenal dahyun sebagai adiknya dan mengenal gadis seputih susu itu sebagai gadis dingin yang memilih memiliki jarak dengan laki-laki kecuali saudaranya. Tapi hari ini, pemuda berpipi chubby ini hadir dengan menawarkan tumpangan padanya, which mean dahyun pernah berhubungan baik dengan kaum lelaki tidak seperti yang jisoo kenal sebelumnya.

"berhenti menjadi anak manis didepanku." ketus dahyun dengan raut datar yang ia tunjukkan tatkala lelaki itu berani menyentuh pergelangan dahyun. "jika bukan karena kakakku, aku tak pernah mau semobil denganmu."

Lelaki itu cukup tersentak tapi wajahnya tak henti menunjukkan senyum manis yang sedari tadi jisoo perhatikan.

"ahh, jadi gadis cantik ini kakakmu ya." ucap pemuda itu dengan nada menggoda yang dibuat-buat. Dahyun yang terduduk disebelahnya menoleh singkat dengan tatapan sinisnya.

"hai noona, kenalkan aku Song Chanwoo. Teman kecil dahyun."

"Kim Jisoo, senang bertemu denganmu." Jisoo memperkenalkan dirinya kemudian menjabat tangan pemuda itu singkat. "teman dahyun ya?"

"dia bukan temanku!" nada datar itu kembali terdengar dan entah mengapa pemuda bernama chanwoo itu menunjukkan senyumnya lagi, seperti kesenangan.

"lalu aku ini apa?" tanya chanwoo seraya melirik dahyun yang masih setia menatap jalanan yang basah akibat hujan. "mantan pacarmu?"

"berhenti mengatakan dusta, Song Chanwoo!"

Dan lagi, chanwoo menunjukkan senyumnya setelah dibentak dahyun membuat jisoo kebingungan dan berpikir keras mengenai hubungan diantara adik perempuannya dan pemuda manis yang baru saja ia temui.

Perjalanan menuju Kim House memakan waktu satu jam membuat dahyun lelah menahan emosinya berhadapan dengan lelaki brengsek bernama Song Chanwoo. Memori mengenai masa kelam remajanya harus kembali berputar dalam ingatannya dan itu membuat emosinya memuncak dan tentu saja ia butuh pelampiasan.

Saat SUV hitam itu memasuki pekarangan rumahnya, gadis bermata monolid itu bergegas mengambil kantung belanjaannya dari kursi belakang dan berlari masuk menuju rumahnya tanpa memperdulikan jisoo yang sedari tadi memanggil namanya.

Ia cukup tau apa yang akan jisoo katakan padanya. Gadis bersurai kehitaman itu tentu saja akan menyuruhnya untuk mengucapkan terimakasih dan bersikap baik pada chanwoo. Jika berhadapan dengan orang lain, dahyun akan menurutinya. Tapi dengan chanwoo, jangankan mengucapkan terimakasih, melihat wajahnya yang tersenyum saja membuat dahyun ingin sekali meninju wajah lelaki itu.

"its been a long time." gumam chanwoo saat ia melangkah memasuki Kim House. Dulu, ini merupakan rumah kedua baginya. Tempat dimana Kim Myungsoo memperbolehkannya tinggal dan menyayanginya seperti anaknya sendiri. Bahkan, taehyung juga memperlakukannya bak sikembar mingyu dan dahyun yang sejak kecil tumbuh bersamanya.

Matanya berbinar meneliti setiap barang dalam rumah ini masihlah sama seperti terakhir kali ia melihatnya. Semuanya membuatnya kembali mengingat memori bahagianya. Iya, bahagia.

"c-chanwoo?" Taehyung muncul entah darimana menyambut kehadirannya yang tiba-tiba di Kim House.

"halo hyung, apa kabarmu?"

Kim FraternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang