[19:05]

428 35 5
                                    

"Kalahkan Gwangju dan mari kita lihat, apakah kau bisa menggagahiku sampai pingsan."

Wonwoo seketika bergidik. Bulu kuduknya meremang saat ia mengingat janji yang ditawarkannya dua hari yang lalu pada Mingyu sehabis mereka melakukan hubungan seks. Kali ini ia menyesali semua janji yang diberikannya karena Mingyu dan pemain Anyang lainnya berhasil mempertahankan skor unggul sampai pertandingan berakhir— hasil semi final telah mengeluarkan Anyang sebagai pemenang atas Gwangju dengan skor 2-1.

Kali ini Wonwoo melakukan kebiasaanya lagi— buku-buku telunjuk kanannya digigiti sebagai tanda bahwa ia sedang melawan kecemasannya. Beberapa kali terlihat pula ia menghentikan aktivitasnya hanya untuk menarik lengan cardigan miliknya agar seluruh bagian dari tangannya tidak terlihat.

Pada dasarnya, Wonwoo sebenarnya jelas punya pilihan untuk menolak memberikan janji-janji pada Mingyu. Tapi ia tahu diri untuk mengingat poin terakhir bagiannya yang ia tulis sendiri di secarik kertas berstample anak anjing imut sebagai perjanjian kontrak hubungan mereka sebagai friend with benefits; teman seks.

Katakanlah Jeon Wonwoo adalah seorang jalang— Maksudku ya, ia memang seorang jalang karena bisa dengan seenaknya mempertaruhkan tubuhnya untuk digagahi sampai pingsan— tapi jangan lupakan andil Mingyu yang selalu mendesaknya untuk membuat sebuah janji guna memotivasi segala hal yang pria itu lakukan. Bagi pria sialan itu, janji dari Wonwoo seolah menjadi cambuk semangat.

"Hei, berhenti menggigiti jarimu."

Kalimat perintah yang terdengar familiar tiba-tiba datang mengetuk gendang telinganya. Seketika Wonwoo terkesiap, kepalanya mendongkak mendapati seseorang yang dipikirkannya harus hadir untuk mengintrupsi kebiasaannya. Dilihatnya Mingyu yang sedang terkekeh di hadapannya bersama topi bisbol di kepala, serta hoodie warna cemaninya yang terlihat pas membalutnya. Tangan miliknya terulur mengambil tangan Wonwoo yang jari-jarinya digigiti untuk dimasukan pada salah satu saku hoodie bersama dengan genggaman di tangan yang ia berikan.

"Jangan melakukan itu lagi." Peringatan Mingyu diselesaikan sebelum tubuh Wonwoo ditarik mengikutinya untuk berjalan berdampingan dengan jarak yang cukup dekat. Wonwoo menatap Mingyu serta tangannya yang digenggam di dalam saku secara bergantian— berusaha memahami kenapa dirinya selalu tidak bisa menolak kebiasaan yang pria itu selalu lakukan meskipun mereka ini sudah berubah status: dari sepasang kekasih, menjadi sebatas teman seks.

Keduanya membaur dengan kerumunan orang-orang saat memasuki pasar malam yang sengaja digelar untuk merayakan pesta sepak bola nasional tepat di luar stadion. Dewasa ini, masyarakat Korea mulai menghargai keberadaan klub-klub sepak bola nasional semenjak kemenangan tim nasional mereka di Asian Games tahun ini. Peran pemerintah yang cukup besar untuk ikut andil menyisihkan anggarannya secara maksimal khusus untuk membiayai terselenggaranya liga ini telah terbayar dengan banyaknya masyarakat yang antusias menyambut keberlangsungan liga ini— perlahan sepak bola mulai menjadi tontonan yang menarik sama seperti pertandingan bisbol dan pesta musik.

Jangan menganggap semua hal yang berkaitan dengan sepak bola ia ketahui sendiri karena Wonwoo bukanlah tipe pria ulet yang suka dengan olahraga dan segala hal bodoh di dalamnya. Ini semua karena Mingyu dan kebiasaannya sehabis mereka berhubungan seks. Pria itu akan mulai bicara tentang persepakbolaan korea, atau hal lain yang masih berhubungan dengan topik yang sama. Tidur bukanlah pilihan bagi Wonwoo setelah mereka melakukannya. Percayalah. Ocehan pria itu nyaring dan setidaknya mendengarkannya lebih baik disamping harus menuruti permintaannya agar Wonwoo mengelus surai pria itu sampai terlelap, itu membuat mereka akan terlihat seperti sepasang kekasih (lagi).

Perihal bagaimana pria itu melakukan seks dengannya, ia ragu Mingyu akan mengambil janji yang ditawarkannya. Ayolah, pria itu kelewat lembut dan cenderung membiarkan Wonwoo sebagai submisif untuk memimpin dan melakukan kuasa penuh pada tempo saat mereka melakukannya. Pria itu selalu memberitahu Wonwoo bahwa ia menyukai saat Wonwoo berada diatasanya guna menggerakan pinggulnya— dan atas itu semua seharusnya tidak ada yang perlu Wonwoo khawatirkan karena Mingyu tidak akan melakukan hal itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yours [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang