[FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA]
Kisah cinta klasik yang mempertemukan antara Dara dan Sagi di salah satu universitas ternama di belahan negara eropa membuat mereka menjalin hubungan sepasang kekasih, permainan takdir membuat mereka berpisah hampir s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Seminggu berlalu setelah kejadian di taman, pria itu menghilang lagi bagai ditelan bumi, Dara terus saja mencari keberadaan pria itu ia ingin menanyakan berita yang tengah beredar saat ini Dara ingin mendengar langsung dari mulut Sagi.
Dara mempercepat langkah kakinya saat melihat orang yang ia cari selama satu minggu ini akhirnya muncul.
"Hei.. Sagi," teriak Dara mencoba menghentikan pria itu.
Sagi menoleh kebelakang dan menghentikan langkah kakinya sebentar untuk menunggu gadis itu yang sedang berlari kearahnya.
"Apakah yang dikatakan oleh orang-orang benar?"
Sagi menyatukan alisnya, terlihat sedang memahami maksud dari ucapan gadis dihadapannya.
"Tentang kita yang berpacaran," ucap Dara malu-malu.
"Apakah kamu yang memberitahu mereka?" Lanjut Dara lagi.
"Iya."
"Ja-jadi kamu serius? yang kamu ucapkan itu di taman?"
Sagi menganggukan kepalanya seraya tersenyum kecil, ia mengelus kepala Dara dengan sayang.
"Bagaimana bisa? Apakah kamu mencintaiku?"
"Aku sudah lama memperhatikanmu gadis nakal yang selalu diam-diam mengambil gambar tanpa seizin orangnya."
"Jadi kamu tahu kelakuanku selama ini?" Seru Dara tidak percaya bahwa pria ini ternyata mengetahuinya.
Dara kira ia aman dan tidak diketahui kelakuan absurd-Nya oleh Pria itu padahal Dara sudah main cantik agar pria itu tidak tahu dan sadar bahwa ia selalu memgikuti dan memotret pria itu secara diam-diam.
Kenyataannya sebaliknya sungguh menggelikan rasanya Dara ingin menertawai dirinya sendiri yang mungkin terlihat bodoh.
"Sudah ya, aku lagi sibuk mengurus surat-surat ini. Nanti kita bicara lagi," ucap Sagi dengan nada yang lembut.
