Playlist : Avril Lavigne - Wish You Were Here
»»--⍟--««
.
.
.Mellinda merasakan ada degupan aneh yang sedikit lebih cepat dari biasanya.
Dan Keiv adalah penyebabnya.
***
Mellinda menuruni tangga rumahnya dengan tergesa. Mengapa ia sulit sekali bangun pagi padahal hari ini ada jadwal piket kelas dan bisa dipastikan nanti akan ada kultum dadakan dari Pak Harry jika mengetahui Mellinda melewatkan piket nya sekali saja."Pagi bundaku yang cantik~"
"Udah nggak usah ngerayu bunda, sarapan dulu nggak ada nego pagi nggak sarapan." tegas Sandra.
"Tapi bun, Melda ada piket kelas.." mohon Mellinda dengan wajah memelas.
"Nanti kalo kamu sakit gimana Melda.. ini baru awal semester loh. Oh iya, ayah bilang baru bisa pulang seminggu lagi lembur katanya, nanti kalo ayah udah pulang kita bisa sarapan bareng, "
"Terserah bun, emang ayah pernah di rumah? jarang bun, Melda nggak peduli."
Sandra hanya menggelengkan kepalanya pelan ketika mendengar tanggapan dari anak semata wayangnya ini. Suaminya, Ronald Phrodite merupakan CEO Perusahaan APHRODITE yang mencakup media masa, produk kecantikan bahkan mengelola gedung-gedung besar di Indonesia yang sering digunakan untuk memulai bisnis startup perusahaan-perusahaan yang lebih kecil, tidak jarang gedung-gedung tersebut disewa untuk menggelar pesta pernikahan yang mewah untuk kalangan artis dan pejabat-pejabat tinggi.
APHRODITE juga sering disebut dengan OCEAN GROUP oleh pesaingnya, melihat luasnya koneksi perusahaan ini yang memiliki cabang besar di beberapa negara termasuk Kanada, tempat dimana Ronald lahir dan tempat awal pembangunan perusahaan ini bersama ayah Ronald. Tidak heran Ronald jarang berkumpul dengan keluarganya karena memiliki jadwal perjalanan bisnis yang padat.
Sedangkan Mellinda.. ia tidak peduli dengan ayahnya itu, Ronald sering berjanji pada Mellinda hanya untuk sarapan bersama barang sebentar saja tetapi masih belum terwujudkan. Mellinda tahu betul ayahnya bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarganya tetapi ini sudah melewati batas wajar, ayahnya benar-benar sibuk.
Karena pencapaian sang ayah, tentu saja sejak kecil Mellinda sudah di selimuti barang-barang branded, produk kecantikan dari perusahaan ayahnya, juga alat elektronik seperti telepon genggam keluaran terbaru pada masanya. Tetapi Mellinda tidak memuja semua barang-barang yang di berikan oleh ayahnya, bahkan ia hanya sesekali menggunakan telepon genggam itu dan lebih memilih menggunakan telepon rumah atau bermain dengan Sony M-430 MicroCassette Recorder, alat perekam suara jadul hadiah ulang tahunnya saat masih taman kanak-kanak. Mellinda juga jarang menonton saluran televisi dan lebih memilih mendengarkan radio untuk mengikuti berita-berita dalam negeri.
Mengenai sifat Mellinda, sudah menjadi rahasia umum bagi warga sekolah bahwa Mellinda dikenal sebagai siswi yang baik hati, pintar, aktif di organisasi serta memiliki paras cantik alami yang menurun dari Ronald. Ada beberapa senior laki-laki Mellinda yang menjadi secret admirer, juga beberapa senior perempuan yang membenci Mellinda. Tetapi Mellinda tidak menggubris hatersnya dengan menganggap mereka adalah ilalang liar di sawah yang akan mati perlahan karena lelah dengan ucapan mereka sendiri.
Hanya saja,
Mellinda yang terkenal baik hati ini tertangkap berteriak dan berdebat dengan seorang laki-laki bernama Keiv. Anak itu benar-benar menyebalkan dan aneh, Mellinda ingin sekali menjambak rambutnya tetapi Keiv tidak memiliki rambut yang cukup panjang untuk dijambak karena peraturan sekolah. Mengenai kejadian saat pulang sekolah waktu itu tentu Mellinda tidak melupakannya. Mellinda tersenyum kecil ketika mengingat apa yang Keiv katakan waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dec Rain
Teen FictionKenangan itu menancap di hatinya dan terasa sangat pahit, tetapi terlalu adiktif untuk dilupakan. Mereka suka hujan, tetapi hanya saat mereka bersama, selain itu rasanya berubah memilukan dan terasa sangat menyedihkan. started : 300620 ended :