(17)

347 41 0
                                    

Baru saja Minghao bangun dari tidurnya ia mencium aroma sedap dari luar pintu kamarnya yang terbuka.

Ia merentangkan tanganya sebentar lalu dengat semangat berlari kecil menuju asal aroma tersebut yang sudah pasti dari dapur. Menengok ke sampingnya, Wonwoo masih tertidur dengan nyenyak. Minghao kemudian turun tanpa membangunkan Wonwoo terlebih dahulu.

"Oh, Haohao udah bangun ternyata. Pagi Haoo~" ucap Jeonghan yang menyadari bahwa Minghao sedang melihatinya memasak dari samping.

Setelah puas melihat Jeonghan yang memasak Minghao berbaring di sofa depan TV nya lalu tertidur kembali.

_________________________________________

"Hao...Hao..."

"Bangun heyy!"

"Hao sayang..."

Plakkk

"BANGUN KAMU DASAR COWO BRENGSEK!"

Lelaki itu membuka matanya sambil memegang pipi bekas tamparan oleh seseorang.

Dilihatnya seorang perempuan yang sedang mengenakan baju di hadapanya. "Apa maksudnya nampar-nampar gue?!" Kata Jun tidak terima.

"HIO! HOA! HUE! SIAPALAH ITU TEGA YA KAMU NYEBUT NAMA DIA TERUS MANA PAKE SEBUT SAYANG LAGI!"

"So?" Jun mengerutkan alisnya sambil menyisir rambutnya dengan tangan nya itu. Kemudian beranjak, memunguti pakaianya yang berserakan di lantai.

"Pokoknya kita putus! Aku mau pergi dari sini" ucap perempuan tersebut namun masih berdiri di hadapan Jun.

"Yaudah sana, lagian gue gak pernah suka sama lu" balas Jun tenang sambil menatap perempuan tersebut.

Tamparan kembali mendarat di pipi Jun, kali ini di sebelah kiri. Keadaan hening sebentar namun Jun kembali berbicara, "sana! katanya mau pergi dari sini lu!"

Jun menarik perempuan tersebut ke depan pintu apartemenya, membuka pintu lalu mengantar perempuan tersebut sampai lobby sementara sang perempuan daritadi meronta-ronta namun tenaga Jun lebih kuat jadi ia tidak bisa lepas.

"Udah sana pergi" ucap Jun kemudian ia berjalan kembali menuju lift. Perempuan itu tak mau kalah, ia lari mengejar Jun namun pintu lift keburu tertutup sebelum ia masuk. Kata terakhir yang ia dengar dari Jun adalah "bye".

Tangannya mengambil sebuah foto dari dompetnya lalu tersenyum pahit menatapnya "apa kabarmu sayang?". Tiba-tiba saja hp nya berbunyi, Jun menghela nafas ketika membaca nama yang menelfonya kemudian mengangkatnya.

"Ya? Ada apa ba?"

"..."

"Hah?"

"..."

"Iya lagi libur"

"..."

"Apa?! Gak bisa gitu dong ba, baba sendiri yang minta aku kesini terus sekarang mau ngusir aku?"

"..."

"Ya tapi dari cara omongnya seolah-olah baba ngusir aku"

"..."

"Haaahh... Iya oke ba nanti aku pesen tiketnya buat besok"

"..."

"Hah?! Iya-iya buat sekarang"

"..."

"Dah"

Jun kembali menghela nafasnya kemudian segera memesan tiket pesawat untuk hari ini. Baba nya menyuruh dia agar kembali tinggal di korea sementara untuk mengurus kantor baba nya disana sementara kuliahnya sedang libur.

𝐐𝐮𝐞𝐫𝐞𝐧𝐜𝐢𝐚 |Junhao|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang