Bab 7

6 3 0
                                    

     SATU TAHUN KEMUDIAN

Setelah aku berhasil operasi dan merawat baby twins ku dengan Abangku.Sebanarnya ada yang melamarku tapi aku menolak dengan baik-baik tapi aku juga tidak ingin jika baby twins ku diejek oleh temannya karna tidak mempunyai Papa tapi dengan segara aku akan memberitahu perihal ini pada bang Armond karna bagaimanapun juga dia darah daging bang Armond aku tidak boleh egois demi kebaikanku sendiri.

"Mama!" Teriak baby twins kearahku.

"Sayang jangan lari-lari".Perintahku dan mengambil alih tas mereka berdua.

"Mama mau pergi kerja dulu ya".Pamitku sambil menuju mobil ferariku.

"Mama kita boleh ikut kan?".Tanyak mereka dengan kompak.Aku hanya bisa tersenyum, jagoanku mirip sekali dengan Bang Armond aku hanya bisa tersenyum kecut.

"Ok, asalkan jangan iseng ya disana diam saja di kamar Mama".Ucapku sambil mengendong mereka berdua.Ya di ruanganku ada kamar takut si baby twins ikut denganku jadi aku membuat kamar agar mereka berdua bisa tiduran disana.

Sampai disana aku bertemu dengan Armond yang sedang melihatiku dengan si baby twins.Aku terlihat biasa saja tenang tapi pasti.

"Apa itu bayiku?" Tanyaknya sambil menatapku.Tapi aku tak mengubris omongannya.Dengan nekatnya dia bertanyak pada baby twins ku.Tapi dengan cepat aku mengambil alih mereka berdua.

"Sayang ayo kita masuk disana sudah ada makanan kesukaan kalian, ayo!" Perintahku pada baby twins ku tersayang agar tidak terkontaminasi dengan pikiran Papanya.

"Sea".Pangilnya dan aku menoleh kearahnya.

"Ada yang bisa saya bantu bapak terhormat?" Tanyakku dengan nada mengejek dia.

"Aku tanyak sekali lagi apa dia bayiku?" Tanyaknya yang penuh menyelidik.

"Bukan dia anakku dengan pria munafik tapi sayangnya pria itu sudah mati jiwanya entah kemana".Ucapku penuh dengan sarkastik.

"Tidak mungkin, buktinya mereka berdua mirip denganku seperti duplikatku jika kau tidak percaya mari kita kelab mencari tahu dia anakku atau tidak".Ucapnya penuh percaya diri.

"Kalau dia anakmu terus kenapa?, maaf aku ada meeting sekarang tidak bisa berbasa basi tidak penting denganmu".Setelah mengucapkan itu aku segera mengendong mereka berdua.

     Armond.Pov

"Aku terkejut saat mendengar berita jika Sea keluar dari agent ini tanpa sepengetahuanku bagaimana bisa!" Teriakku di ruangan pribadiku.

"Dan Papa tidak memberitahuku sama sekali".Teriakku frustasi.Bagaimana aku tidak frustasi saat aku melihat dirinya di Hospital hatiku merasa teriris.Entah aku merasakan sesakit ini padahal sebelumnya aku merasa biasa aja.Aku ingin masuk keruang inapnya tapi aku terlalu gengsi.

Dan itu semua aku yang membuatnya masuk Hospital.Saat aku bertanyak pada pihak Hospital dia sakit bagian mana tapi pihak Hospital merahasiakan.Saat aku kemansionnya tapi katanya dia pindah ke Italia.Emosiku semakin tak terkontrol bagaimana bisa setelah dia keluar dari CIA lalu pindah Negara.Demi apa, apa dia menghindar dariku karna kata-kataku saat di pemakaman.

Tapi aku tidak bisa pergi begitu saja.Aku harus menyelesaikan misiku ini jika tidak Papa akan murka padaku.Aku membutuhkan satu tahun unyuk menyelesaikan tugas ini.Tapi aku tidak bisa tenang saat menjalankan tugasku akhirnya aku mengirim mata-mata ke mansion Sea.Aku mendengar kabar dari mata mataku bahwa dia kemo.Aku sempat terkejut bahwa dia mengidap kanker entah kanker apa yang penting kanker.

Sudah lama aku tidak mendapatkan kabar dari mata mataku setelah beberapa bulan baru aku mendapat kabar bahwa kemonya lancar dan dia selamat dan masik hidup hingga sekarang tapi yang membuatku sangat bahagia adalah dia mengandung baby twinsku.

Setelah setahun aku ingin bertemu dengan mereka, maksudku bayiku dan Mama mereka.Aku menunggu di lobi kantornya karna dia belum datang kata karyawannya datangnya siang karna menjemput baby twins ku terlebih dahulu.

    Sea.Pov

"Bagaimana bisa dia tahu kalau aku tinggal di Italia bersama bayiku terutama dia tahu perihal baby twins ku?" Aku betanyak tanyak sambil mondar mandir dan diikuti oleh baby twinsku dibelakangku.

"Mama ndak capek apa ya? , dari tadi mondal mandil telus kita juga capek Ma".keluh mereka.

"Sayang kamu mending bobok dulu ya , Mama lagi mikirin sesuatu".Ujarku sambil mengendong mereka dan kutaruk di atas meja terlebih dahulu.

Brak

"Im sorry tapi aku ingin bertemu dengan baby twinsku".Ujar bang Armond sambil menuju kearah jagoanku.

"Mama , Mama punyak cerminkan?" Tanyak Boby si wajah datar.

"Punyak emang mau di buat apa sayang?" Tanyakku yang dibuat bingung dengan si Boby.

"Pokoknya sini dulu Mama".Ujarnya sambil menengadahkan tangannya kearahku.Lalu kuambilkan cermin dari tas selempangku.Dan kusodorkan kearah Boby.

"Ma, dia Papa kita kan ma?, dia mirip sekali dengan kita berdua?" Tanyaknya dengan wajah berbinar binar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Im sorry baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang