"… dan pada akhirnya, kisah kita hanya tertoreh dalam sejarah. Menjadi kisah cinta paling menyedihkan yang pernah ada."
∞∞∞
Kuda Pangeran Iqbaal memasuki gerbang kediamannya. Laju sang hewan kesayangan melambat saat sapaan-sapaan ia terima. Namun, tentu saja kehadiran wanita cantik di rangkulan sang pangeran menjadi tanda tanya.
Salah seorang prajurit penjaga gerbang yang semalam bertugas terkejut saat melihat wanita yang berada di kuda sang pangeran, ah tidak, mungkin jubah yang wanita itu pakai yang menarik atensinya, karena ia yakin jika itu adalah jubah si pencuri. Pencuri yang hampir membunuh kawan seperjuangannya.
Jangan-jangan gadis itu adalah pencuri yang mereka kejar, tapi mengapa pangeran membawanya menuju kediamannya dengan naik di kuda yang sama? Membawanya seolah dia adalah keluarga istana? Bukan menyeretnya dengan tidak berprikemanusian?
Ini sangat aneh, akhirnya ia memilih membagikan cerita itu pada orang-orang, meminta pendapat mereka tentang hal ini.
"Hei, kau tahu, wanita itu yang mencuri di rumah-rumah warga semalam!" ujarnya pada seorang pria berumur enam puluhan yang masih memperhatikan pangeran muda itu dari belakang.
"Apa? Wanita itu? Kau yakin?" prajurit itu mengangguk, "ah, masa iya? Wajahnya tak menunjukan jika dia adalah seorang penjahat," ucap kakek itu tak percaya.
"Tidak, aku yakin! Jubah yang ia pakai adalah jubah si pencuri semalam, dan lihat betis kakinya yang terluka itu, aku-lah yang semalam menusuknya dengan panahku!"
"Hah? Bagaimana bisa? Lalu kenapa pangeran memperlakukannya seolah dia seorang yang istimewa? Jika itu pencurinya, pasti satu tangannya sudah putus. Pangeran Iqbaal sangat menaati peraturan raja!"
Prajurit itu mengendikan bahunya, "Mana kutahu, mungkin saja Pangeran Iqbaal menyukai wanita itu, dia memang cantik untuk ukuran rakyat jelata seperti kita."
"Namun, kenapa pangeran membawanya ke kediaman jika ia menyukainya? Wanita itu bisa mendapatkan hukuman lebih berat jika berada di sini. Raja Frans bisa membunuhnya."
"Entahlah, aku rasa pangeran tak berpikir sampai ke sana. Dia hanya ingin menolong wanita itu."
"Kupikir juga begitu," ia menghela napas, "sekarang kita hanya bisa menonton apa yang akan terjadi ke depannya. Semoga saja Pangeran Iqbaal tidak kenapa-napa."
Dan, akhirnya, dari mulut ke mulut, gosip tentang Pangeran Iqbaal yang menyukai seorang gadis pencuri menyebar di kalangan masyarakat. Menumbuhkan perasaan tak suka para rakyatnya pada wanita itu, wanita yang bahkan belum mereka kenal luar dan dalamnya.
-DESTINY-
Pangeran Iqbaal menggendong wanita itu menuju istana kecilnya setelah memberikan hasil curian milik warganya pada salah satu pengawal kediamannya. Dibawa sang wanita menuju salah satu kamar yang ada dalam rumahnya, para dayang berbaris rapi menghampiri sang pangeran. Menunggu perintah dari sang penguasa Kosyard.
"Tolong jaga dan rawat dia lalu sembuhkan luka-lukanya!"
"Baik, Pangeran."
Ia keluar dari ruangan itu menuju kamarnya, diikuti beberapa dayang lain yang akan merawat lukanya. Sampai di ruangan pribadi, dilepaskan ikat rambut yang mengikat rambut biru donkernya, ikat kepala berlambang Diafakhri yang melekat di kepalanya juga ikut dibuka.
Sang pangeran membuka lebar tangannya, mengerti maksud dari pujaan semua wanita ini, para dayang membantu Iqbaal melepaskan jubah coklatnya, juga baju yang masih berisi sisa nasi kepal dan botol minuman. Sekarang, ia bertelanjang dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is It What Called Destiny ?
Romance[C O M P L E T E D - A S L] Aku bukan putri, yang duduk di singgasana dengan gaun lebar yang indah. Aku bukan putri, yang memanjakan jari-jariku dengan cat kuku warna-warni. Aku bukan putri, yang pantas bersanding denganmu di altar pernikahan. Aku h...