Wonwoo tidak pernah mempercayai adanya reinkarnasi, begitu pula hal-hal takhayul lainnya. Tetapi ia dapat membuat pengecualian jika itu mengenai Mingyu..
-----♧
"Gaes, lo pada tau kan kalo kita bakal libur selama 2 bulan penuh?" Tanya Seokmin pada kedua belas temannya.
Hari ini tiga belas mahasiswa sepermainan itu sedang berkunjung ke rumah salah satu anak tertua diantara mereka, Seungcheol. Rumahnya lebih mirip penthouse daripada apartemen atau rumah pada umumnya. Ukurannya luas, besar dan dipenuhi fasilitas mewah. Bagaimanapun juga pemiliknya adalah orang yang kaya.
Seungcheol, Jeonghan, Jisoo, Jun, Soonyoung, Wonwoo, Jihoon, Seokmin, Mingyu, Minghao, Seungkwan, Vernon dan Dino adalah teman akrab. Mereka mahasiswa tahun kedua, ketiga dan terakhir di sebuah Universitas. Walaupun jurusan mereka berbeda-beda, mereka tetap berteman akrab dan dapat meluangkan waktu untuk sekedar quality time bersama.
Geng berisi tiga belas mahasiswa ini adalah geng yang cukup terkenal di kampus mereka, bagaimana tidak? Mereka tampan, berbakat, dan kemana-mana selalu bersama. Membuat sebagian besar penduduk kampus mengenali mereka.
Ohya, sebagian besar dari mereka merupakan teman semasa sekolah, sedang sebagian kecil yang lain baru bertemu saat kuliah ini.
Kecuali .... Wonwoo dan Mingyu yang merupakan teman semasa kecil, namun terpisah dan baru berjumpa lagi saat kuliah. Mereka sudah sepuluh tahun tidak berkomunikasi atau mengingat wajah masing-masing. Tapi mereka masih mengingat semua kejadian yang mereka lalui bersama saat duduk di bangku sekolah dasar.
------
Wonwoo masih mengingat bagaimana perbuatan usilnya semasa kecil, bagaimana nakalnya dia, dan tentu saja mengingat Mingyu dan semua kenangan manis yang mereka lalui bersama.
Ya, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa ada hal yang tidak ia sukai pada diri Mingyu. Ia paling membenci perilaku Mingyu yang kelewat cerewet dan selalu menasehati Wonwoo setiap kesempatan.
Namun seperti sebuah kalimat yang ia baca di sebuah novel, "Kita hanya akan menyadari betapa berharganya keberadaan seseorang setelah mereka pergi" . Kalimat itu benar. Wonwoo masih mengingat rengekan dan tangisan kerasnya saat ia tahu Mingyu tidak lagi dapat bermain dengannya. Orang tua Mingyu memilih untuk pindah rumah di kota seberang karena urusan pekerjaan. Saat itu usia mereka masih sembilan tahun.
Seperti kisah klise percintaan dalam drama remaja, kedua teman masa kecil yang dipisahkan selama bertahun-tahun akhirnya bertemu kembali. Wonwoo menahan diri untuk tidak menangis saat bertemu lagi dengan teman lamanya itu.
Tentu saja perawakan mereka sudah banyak berubah. Masing-masing memandang penuh kekaguman dan berdecak kagum saat tahu teman masa kecilnya kini tumbuh dengan indah. Namun ada perbedaan yang Wonwoo sadari saat ia berjumpa kembali dengan temannya itu. Mingyu tidak lagi kecil, pendek, beringus dengan style fashion buruk. Mingyu yang baru kini tumbuh menjulang tinggi, dihiasi otot-otot yang terbentuk indah, sangat cocok dengan wajah kecilnya yang sangat tampan seperti idol Korea. Di sisi lain,Wonwoo memiliki badan yang terkesan ramping dan kecil (namun tinggi) jika dibandingkan dengan Mingyu, dihiasi dengan wajah tirus, kulit putih, bibir pink menggoda, dan mata rubah memesona yang bisa menghipnotis lawan jenis atau sesama jenis.
Keduanya tidak bisa mengelak saat wajah keduanya merah merona saat berjumpa untuk pertama kalinya setelah sepuluh tahun. Mereka bertemu kembali di kampus seusai kegiatan MOS.
Wonwoo terkejut saat berkontak mata dengan mata indah Mingyu. Meneliti wajah Mingyu yang sangat-amat-super-duper tampan. 'Ada ya orang berwajah sempurna sepertinya..?' Pikirnya saat itu. Sedikit iri.
KAMU SEDANG MEMBACA
《𝙎𝙖𝙪𝙙𝙖𝙙𝙚:Timeless You》 || MEANIE
Fanfiction(On Going) - Wonwoo tidak pernah mempercayai adanya reinkarnasi, begitu pula hal-hal takhayul lainnya. Tetapi ia dapat membuat pengecualian jika itu mengenai Mingyu.. Ketika tiga belas mahasiswa memutuskan untuk berlibur ke gunung; dan Wonwoo yang...