1. Care

242 17 5
                                    

🌹Happy Reading🌹

NIIT NIIT NITT CLEK. Surya membuka pintu rumahnya yang kini sudah gelap,ia pulang terlalu larut karena harus menyelesaikan beberapa dokumen bersama Firman di kantornya.

Ia melangkah pelan ke dalam rumah dengan meletakkan kunci mobil di rak kecil dekat pintu,tak lupa meletakkan sepatu kerjanya ke rak sepatu supaya istrinya tidak terbangun dari tidurnya.

Andini yang mendengar suara pintu terbuka sempat menoleh dan menghampirinya,"kamu udah pulang Sur?"

Surya menghentikan langkahnya saat suara Andini kini menyambut kedatangannya, wanita itu menghampirinya lalu mengambil koper dan jas Surya.

"Kamu belum tidur?"

Andini menggeleng,"aku gak bisa tidur."

"Kenapa?"

Andini hanya diam sembari meletakkan tas dan jas surya ke sofa ruang tamu,"aku nanya loh,kenapa gak kamu jawab."

Wanita itu hanya diam dan membuat emosi Surya kini meningkat,"Andini,kamu—"

"Nadia sama Naya demam,"jawabnya dengan tenang yang kemudian berlalu ke dapur untuk melanjutkan kerjaannya yang tertunda,Surya mengikuti wanita dari belakang.

"Kenapa gak suruh pelayan atau mbak Ida?"

"Aku gak bisa,ini masih malam dan mbak Ida pasti masih tidur."

"Yang bilang mbak Ida bangun siapa?"

Andini hanya diam,ia tahu kalau emosi Surya memang selalu seperti ini kalau melihatnya masih terbangun di malam hari.

"Andini—"

"Kamu mikir aja deh sendiri Sur,kalau kamu bisa gantiin posisi aku buat nge rawat mereka gak papa kamu mau marahin aku. Tapi itu anakku,aku gak bisa ngelihat mereka merengek karena demam mereka."

"Tapi kan kamu bisa nelpon. Aku bisa pulang kalau itu menyangkut kesehatan mereka atau pun kamu,"ujarnya yang sedikit kesal dengan sifat Andini yang susah di mengerti.

"Sayangnya aku gak pernah percaya kalau kamu bisa ngelakuin itu."

"Andini,kita udah bicara in ini sebelumnya."

"Aku tahu,kalau gitu biarkan aku ngelakuin tugasku sebagai seorang ibu dan kamu sebagai CEO di perusahaan kamu,gampang kan?"

Andini berlalu begitu saja sembari membawa dua mangkuk bubur panas di nampan itu dengan beberapa obat yang lainnya,ia bahkan terlalu malas berdebat dengan Surya saat ini.

Ia memasuki kamar si kembar yang tengah menonton TV,"bunda?"

"Makan dulu ya,habis itu minum obat terus tidur."

Keduanya bangkit dari kasur dan Andini menyiapkan meja kecil di atas kasur mereka,meletakkan nampan di atas meja itu dengan pelan.

"Maafin Nadia sama Naya bunda,gara-gara kami bunda jadi bangun,"ucap Naya yang tidak enak karena sudah membangunkan bundanya.

Andini hanya tersenyum lalu mengusap kedua rambut perempuan kecil itu,"gak papa kok,bunda gak mungkin ngebiarin kalian gitu aja. Apalagi kalian lagi sakit kayak gini,ayo di makan buburnya,nanti keburu dingin."

Keduanya mengangguk dan memakan bubur panas itu dengan pelan,sedangkan Andini menurunkan suhu pendingin di kamar mereka lalu keluar dengan membawa alat kompres.

Ia tak lagi melihat jas dan tas Surya di ruang tamu yang berarti pria itu sudah masuk ke dalam kamarnya. Air matanya entah kenapa mengalir ketika mengingat hari-hari mereka yang tidak pernah yang namanya tidak berdebat,entah masalah apa.

Cemara Family || SVT ff Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang