10. Dirga's marriage proposal

57 2 0
                                    

🌹Happy Reading🌹

10.00 pm.

Dirga memarkirkan mobil sedan nya di seberang cafenya. Ia mengunjungi Bread & florist place,yang letaknya tak jauh dari cafenya,memasuki tempat itu dan mencium aroma wangi yang ia sukai.

Matanya menangkap banyak roti yang sudah hampir semua ia beli karena magrit,lalu matanya tak sengaja melihat Croissant. Beberapa macam roti ia ambil untuk di berikan ke pegawainya yang menjaga pagi ini,lalu memesan beberapa minuman hangat.

"apa ada tambahan lagi pak?"tanya kasir yang memasukkan roti ke dalam plastik sembari mengetik di mesin kasir,Dirga menggeleng lalu matanya menangkap sebuah tangkai bunga lavender inggris yang berjajar dengan beberapa bunga hias lainnya di atas rak.

"itu dijual?"tanyanya sembari menunjuk jajaran bunda lavender di atas rak. "iya. Tapi sepertinya bapak harus memesannya karena bunga ini langsung kami ambil di kebun milik perusahaan,"jawabnya.

"saya mau itu. Kirim ke café bar & lounge dan berikan pada wanita bernama Magritha Stephanie dan rahasiakan nama pengirimnya."

"lalu,saya ambil beberapa tanama hias daun disini dan dikirimkan ke alamat ini,"sambungnya yang menyodorkan sebuah kertas berisi alamat orang tua magrid.

Kasir itu mengangguk dan menekan beberapa angka ke dalam mesin kasir,lalu Dirga membayarnya saat kasir itu menyebutkan harganya. "pastikan bunga yang di kirim ke alamat tadi sama untuk wanita itu dalam keadaan masih sangat segar ya,that's for my special woman,"perintahnya yang di balas anggukan sebagai respon.

"baik. Terima kasih sudah belanja di toko kami,"ucapnya sembari keduanya membungkuk satu sama lain dan Dirga yang keluar dari toko tersebut.

"eh,lo tau gak siapa cowok tadi?"tanya teman si pegawai kasir yang membuatnya menoleh,ia mengendikkan bahunya,"gak tau sih. Tapi dari tampang kelihatannya dia orang yang berkelas."

"tau pak Hariz kan?"

"taulah,dia kan sering banget kesini buat beli roti itali yang Panjang itu sama selai blueberry."

"nah,dia itu temennya pak Hariz. Satu-satunya yang belum nikah walaupun umurnya udah mau 20-an keatas,tapi katanya sih dia punya tunangan yang cantik banget tapi gue belum ngeliat sih secantik apa tunangannya. Tapi masih rumor sih,karena juga belum jelas infromasinya gimana."

"dia juga yang punya café wine di seberang sana,kalau siang tempat itu jadi café tapi kalau udah mulai sorean gitu,cafenya jadi bar yang rame banget dan gak pernah sepi,"sambungnya.

"eh,beneran?"

Ia mengangguk,"habis shift kita selesai,mau kesana? Kebetulan gue mau nyicipin wine sana beberapa dessert baru di bar nya,katanya siang ini bakal di launching secara public setelah di private,gue juga udah book tempat kok."

"kayaknya lo sering ya kesana?"

"gak juga sih,kadang gue pergi sama pacar gue. Kadang juga gue pergi sendiri kesana,pegawainya cakep-cakep asli. Apalagi bartendenrnya,beh...gue jamin gak akan nyesel sih lo kalau kesana."

"bisalah gue sekalian kenalan sama dia disana hehehe."

"eh,lo suka sama dia?"

Pegawai itu mengendikkan bahunya,"maybe. Apalagi dia termasuk type ideal gue banget,mana tau bisa sambal kenalan sama dia."

"wah~akhirnya temen gue gak ngejomblo lagi. Tapi nanti temenin gue beli amplop ya,di café itu ada tradisi kalau peluncuran dessert baru harus kasih saran dan kritik gimana rasanya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cemara Family || SVT ff Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang