(WARNING!! TYPO BERTEBARAN)
Sebagai seorang pelajar, hari libur sudah pasti dijadikan hari bermalasan. Shanaz pun sama. Ia begitu menghayati tiap menit di hari liburnya. Baginya, hari libur sudah seperti surga dunia bagi siswa akhir jaman sepertinya.
Rumah yang ditempatinya begitu sepi. Sebenarnya itu merupakan hal biasa.
Dan Shanaz sudah sangat terbiasa akan hal itu.
TINGG
UCHIHA (4)
Angga : Woy!
Angga : Sepi amat, lagi pada apa?
Bintang : Nonton drakor dong
Luna : Pasti pelakor yah bin?
Bintang : Hehe iya
Angga : Awas aja kalo lo kebawa jadi pelakor
Bintang : Yakaliiii
Angga : @Shanaz muncul lo dedemit
Shanaz mendecih saat Angga menyebutnya didalam grupchat. "Kalo gua dedemit, dia apa? Kuyang versi jantan?"
Shanaz : Rame amat
Angga : Ngapain aja lo baru muncul sekarang
Shanaz :Lagi nerapin anjuran rukun yang ada
Bintang : Rukun tetangga?
Shanaz : Bukan itu zheyenk
Angga : Rukun apa lagi?
Shanaz : @Luna sebutin beb
Luna : 1. Rebahan adalah kewajiban
Luna : 2. Mengerjakan tugas hukumnya haram
Luna : 3. Mandi 2 kali sehari bila mampu
Shanaz : Dan gue lagi melaksanakan rukun pertama
Bintang : Wkwkwkkwkwwkkwwk
Angga : STRESSS GUA TEMENAN SM KALIAN!!
Shanaz tertawa melihat reaksi Angga. Kegiatannya itu terhenti sejenak ketika ada suara deru mobil didepan rumahnya. Awalnya ia pikir orang tuanya sudah pulang tapi kalau dipikir lebih jauh mana mungkin orang tuanya sudah pulang sepagi ini.
Shanaz pun keluar dari rumah, dilihatnya mobil mini cooper berwarna biru terpakir di depan rumahnya. Perlahan jendela mobil itu pun terbuka dan menunjukkan wajah salah satu sahabatnya, Luna.
"Woy! Ikut gak?" teriak Luna.
"Mau kemana emang?" balas Shanaz ikut berteriak.
"Basecamp baru!"
Shanaz menatap tak mengerti walau sesaat kemudian ia kembali memasuki rumahnya. Ia berganti baju menjadi lebih rapi dari sebelumnya lalu keluar dari rumah tidak lupa memberi tahu pembantu dirumahnya bahwa ia akan pergi bersama teman-temannya.
Setelah Shanaz masuk kedalam mobil, Luna pun mulai melajukan mobilnya menuju tempat yang dikatakan basecamp baru mereka. Selama diperjalanan mereka habiskan dengan bercanda juga bernyanyi mengikuti lagu yang keluar dari radio di dalam mobil.
"Namun apalah daya inii!!!" suara Luna terus mendominasi mobil yang kini dikendarainya.
"Bila ternyata sesungguhnya aku terlalu cinta... Dia...."
Shanaz menatap sahabatnya dengan geli. "Menghayati banget lu."
Luna terkekeh menaggapi ucapan perempuan disampingnya itu. Entahlah sepertinya ia memang sedang dalam kondisi yang cukup galau. Walau dri tingkahnya tidak terlihat galau sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Le Vrai Bonheur
Teen FictionVrai Bonheur - The true or real Happiness Kebahagiaan sebenarnya yang Shanaz tau itu awalnya hanya pada ketiga sahabatnya-Luna, Angga, dan Bintang. Tapi itu berubah ketika apa yang dihadapinya menjelang kelulusan SMA, mulai dari rumit dan sakitnya...