balik ke Indonesia?

15 2 0
                                    

Sorry,kalo jelek. Author emang nggak pinter buat cerita. Semoga suka ya... Selamat baca:)

•••

Sudah hampir dua bulan acha di Indonesia. Hari hari Vella menajadi tidak semangat lagi. Vella merasa kesepian,meskipun Vella juga memiliki banyak teman disini. Vella juga rindu dengan Indonesia. Tempat dia menemukan sahabat sahabat ajaib nya. Tempat dimana dia juga merasakan sakitnya dikhianati,di permainkan. Mengingat itu Vella meneteskan buliran air mata. Ya. Vella menangis,mengingat semua kejadian itu. Perih dan sakit di hatinya kembali ia rasakan setelah berbulan bulan sudah ia lupakan. Tapi kini,memori masa itu terputar lagi di benak Vella. Sakit sekali. Vella berjalan menuju laci di bawah meja riasnya. Vella menatap nanar barang itu. Lalu ia ambil dengan air mata yang semakin deras,badanya juga gemetar. Ia bawa menuju tempat tidurnya. Dibuka tutup kotak berwarna maroon itu. Itu adalah tempat Vella menaruh foto kebersamaan mereka. Disitu Vella nampak sangat bahagia,tapi kenyataan nya itu adalah sebuah rencana. Sakit di hati Vella membuat rasa sesak di dada Vella. Suara itu,semakin terngiang ngiang jelas di telinga Vella. Vella melempar kotak itu. Terlalu sakit bagi Vella mengingat hal itu dan terus terusan menandangi foto kebersamaan nya bersama lelaki brengsek dan pengecut itu.

"Aaarrrggghhhh....."teriak Vella,

Prangg!!

Vella melempar asal foto itu ke lantai dan itu jelas terdengar sampai lantai bawah. Agnes yang tadi berniat ingin menju kamar nya terhenti langkahnya ketika mendengar teriakkan keras dari kamar Vella,putri bungsunya yang malang. Seketika Agnes terkejut dan panik,takut terjadi apa apa dengan putrinya. Ia langsung memanggil suaminya dan bergegas lari menuju kamar putri bungsu nya. Panik. Itulah yang sedang Agnes rasakan. Ada apa dengan putrinya?
Ya,orang tua Vella sudah kembali dari luar kota. Beberapa Minggu lalu.

Ceklek

Mata Agnes melotot ketika melihat putrinya sedang melempar lempar bingkai foto. Mungkin itu foto Vella dengan alex. Pikir Agnes. Agnes berjalan dengan berhati hati mendekati putrinya,agar tidak mengenai beling yang berserakan. Putrinya sedang tidak baik. Rambut acak acakan baju berantakan,wajah kusut dan kusam. Setelah sampai di samping Vella. Agnes dengan segera merengkuh tubuh mungil nan indah putrinya. Vella tetap diam dan menangis. Armand,memanggil Alice dan Ansel untuk membersihkan pecahan beling di lantai dan barang barang lainnya juga mengambilkan Vella minum. Armand mendekati istri dan anaknya. Agnes membawa Vella duduk di atas ranjang milik putrinya. Merengkuh erat tubuh putrinya. Agnes tau bagaimana perasaan Vella saat ini ketika mengingat kejadian itu,hancur sekali. Agnes menitihkan satu persatu air matanya,melihat kondisi Vella saat ini. Kembali hancur. Armand mengelus punggung istrinya dengan sabar dan lembut. Setelah lama Vella dalam rengkuhan Agnes dia membalas pelukan itu terisak dalam dada agnes. Agnes yang melihat itu kembali menenangkan putrinya.

Ansel datang dengan membawa minuman di sebuah gelas. Memberikan itu kepada tuannya. Armand menerima dengan sopan gelas itu dan menyuruh Vella meminum air itu agar merasa sedikit tenang. Vella menuruti itu. Tak lama setelah itu Vella mencoba menenangkan dirinya kembali.

"Sudah lah nak,jangan kamu ingat ingat kembali si Alex itu. Dia nggak pantas kamu tangisin." Ujar Agnes menenangkan putrinya.

"Sakit...mah..pah..Vella,Vella butuh teman...Vella...nggak mau sendiri.."jawab Vella terbata bata.

"Apa karena kamu kesepian,jadi kamu mengingat kembali?"tanya Armand serius.

"I--iya...pah.."jawab Vella.

vellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang