memulai lembaran baru

13 1 0
                                    

Saat ini Vella sedang membersihkan kolam renang di rumah nya. Jujur saja sangat kotor. Banyak daun daun kering yang jatuh ke air ada lumut juga. Tapi nggak terlalu banyak. Pertama Vella menguras airnya dulu. Jangan tanya kenapa kolam nya diisi air,padahal nggak di pakai?karena waktu bi asih sama mang Tarno bersihin rumah ini,anak anaknya ikut dan akhirnya mereka berenang di kolam. Jadinya mereka lupa untuk mengurasnya. Tapi Vella nggak merasa keberatann dengan hal itu,Vella malah bahagia bisa membuat orang lain bahagia. Sungguh hati yang mulia. Setelah dirasa airnya sudah habis,Vella mengambil sapu lidi untuk menyapu dedaunan yang ada di kolam, membersihkan lumut yang ada dan me nyikati kerak kerak kecil di kolamnya. Setelah beberapa lam Vella membersihkan kolam, akhirnya juga selesai. Keringat di tubuh Vella bercucuran ditambah lagi terik matahari yang mulai terasa. Setelah diisi kembali kolamnya dengan air,Vella menuju taman disekitaran kolam dan juga taman belakang. Vella memulai dengan me motongi rumput rumput yang sudah mulai panjang dengan alat pemotong rumput khusus. Rumput sudah kembali rapi dan bersih. Vella sudah menyapu kotoran kotoran nya. Dan sekarang Vella tersenyum puas melihat hasil kerja kerasnya membereskan halaman belakang rumah. Vella juga me motongi beberapa tumbuhan yang dirasa sudah waktunya dipotong,dan juga menanam beberapa bunga di taman belakang. Waw. Vella sangat bahagia. Sekarang taman belakang rumahnya sudah sangat rapi,bersih dan indah.

Bi asih kebagian membersihkan rumah sedangkan mang Tarno membersihkan halaman dekat dan taman depan juga mobil mobil dan motor milik Vella sekalian sama garasinya.

Vella berjalan ke arah dapur. Vella merasa haus,dan membuat secangkir coffee latte kesukaannya. Coffee latte buatan Vella sudah siap,sekarang Vella berjalan menuju gazebo di taman belakang. Vella juga sudah sangat capek. Ternyata membersihkan taman belakang saja sudah membuat badan Vella capek bertubi tubi. Udah luas halamannya. Kolam renang juga panjang dan lebar banget..kotoran koran juga lumayan. Juga harus potongin rumput dan pohon pohon. Vella saja sudah nggak kuat lagi. Gimana sama mang Tarno dan bi asih selama ini? Rumah Vella memang besar sekali. Sangat besar. Bahkan melebihi rumah Raffi Ahmad,sultan Andara. Yaiyalah,Vella kan anaknya sultan Asia-Eropa. Wkwkwkwk. Cuman cerita aja.

Selang beberapa menit,secangkir coffee latte milik Vella pun habis tinggal dikit sih. Vella berjalan menuju dapur kotor untuk mencuci cangkir coffee nya. Di perjalanan menuju dapur kotor Vella mendengar ada seseorang sedang berbicara dan tertawa. Oh,ternya mang Tarno dan BI asih. Ternyata mereka sudah pada selesai. Setelah menaruh cangkir itu di tempatnya,Vella berjalan menuju mang Tarno dan bi asih,yang sedang mengobrol di meja makan.

"Mang sama bibi udah selesai kan?"tanya Vella ketika sudah berada di sana. Bi asih dan mang Tarno sedikit terkejut dengan kedatangan Vella.

"Eh,neng Vella. ngan héran. "Ujar mang Tarno. Ngagetin aja. Diselingi dengan kekehan mang Tarno.

"Iya,mang."jawab Vella.

"Non Vella juga udah selesai?"sekarang ni asih yang tanya.

Vella menganggukkan kepalanya,menjawab iya.

"Oh,yaudah kalau gitu,sekarang non bersihin badan non. Bibi sama mamang udah selesai bersih bersih. Katanya non mau belanja bulanan?"ujar bi asih.

"Oh...yaudah kalau gitu. Vella ke atas dulu ya..bibi sama mamang juga siap siap ya..dadah.."jawab Vella sambil melambai lambaikan tangan nya ke arah Bu asih dan mang Tarno.

Vella sudah siap dengan pakaian yang digunakan untuk pergi kali ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

vellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang