3. Janji dan luka

17 13 0
                                    

Jangan pernah berjanji jika tak ingin kecewa. Manusia juga bisa berubah seiring berjalannya waktu. Terkadang harapan kita sendirilah yang membuat kita terluka.

cLARA

°°°

"Satt tutorial biar ganteng maksimal dong"ujar Fakhri tiba-tiba membuat Satrio yang merasa terpanggil langsung menatapnya tajam.

Satrio mendengus kasar. "Rio Fak,bukan sat. Harus gue bilang berapa kali si Fak" peringat Satrio kesal.

"Lo juga sama bego"sungut Fakhri tak terima.

"Serah, Eh tapi Sorry, ganteng gue tuh natural btw" balas Satrio sembari menyugar rambutnya ke belakang dengan sogannya.

"Bjirr, songong"

"Bo–"

"Bacott! Lo berdua tuh sama aja"sahut Vino kesal karena mendengar perdebatan mereka yang tidak berfaedah sama sekali,kan dia jadi ingin menyumpal mulut mereka dengan kaos kakinya yang sudah sebulan tidak dicuci.

Suasana kembali hening. Tak lama kemudian teriakan kaum hawa di sepanjang koridor mulai terdengar bersahutan namun itu sama sekali tidak mengganggu mereka. Lagipula mereka sudah kebal dan terbiasa akan hal ini.
Teriakan dan jeritan seakan akan sudah menjadi pengiring langkah mereka ketika berjalan. Resiko orang ganteng ya:)

"Gila gila jodoh gue lewat woy"

"Satu dua kue lapis,,,eh woyy! kok Alva tambah manis sih?!!!"

"Cariin satu dong yang kek gitu"

"Gantengnya ga ada akhlak heran"

"Bawa aku bang....."

Mungkin bagi orang orang lain di luaran sana, merupakan anugrah mendapatkan wajah yang tampannya bisa dibilang udah gada akhlak. But! Jadi orang ganteng tuh ga selamanya enak bro, walaupun bakalan banyak cewek yang ngejar ngejar Lo,tapi terkadang sulit bedain mana yang tulus sama yang kardus. Ganteng sama tajir aja nggak cukup man!-author bersabda:v

Mereka sama sekali tidak menggubris terkecuali Fakhri tentu saja. Ia sengaja mengedipkan sebelah matanya yang sukses membuat para siswi menjerit tertahan.

"Sok ganteng Lo najis malu maluin"bisik Alva disebelah kiri Fakhri.

"Lo ga liat tuh cewe pada histeris liat kegantengan gue?" Balas Fakhri yang membuat Alva mual seketika.
Kresek mana kresek:)

Vino hanya menggeleng-geleng kan kepala melihat tingkah temannya itu.
" Ya Rabb kenapa teman gue begini" imbuh nya sambil berdecak pelan.

"Kau pikir aku peduli " Fakhri tertawa lebar.

Tebar pesona aka tepe tepe itu wajib bagi seorang Fakhri Renaldivandi. Kan kasian punya muka ganteng tapi ga dimanfaatin, pikirnya.

"Gue sumpahin lu kena karma. Percaya deh sama emak" gurau Satrio.

"Ampun makk"teriak Fakhri menyatukan kedua tangan didepan dada, yang sedetik kemudian kembali tertawa.

"Ga mungkin lah. Semua cewek tuh pasti luluh sama gue, Yaqin dah pake qolqolah"lanjutnya dengan kepedean level tinggi sembari menepuk dadanya bangga.
Memang benar, Fakhri adalah Fakboi cap kakap. Lihat saja ke seantero sekolah. Gebetannya bahkan hampir ada di setiap kelas.
Alva yang pernah sengaja membuka ponsel Fakhri diam diam pun, sampai menggeleng gelengkan kepala ketika melihat kontak watshapp temannya yang sudah persis seperti asrama perempuan.

"Gue yang lebih ganteng dari Lo aja, ga begini amat deh Fak"

"Sialan" umpat Fakhri sembari memukul lengan Vino pelan.

cLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang