Dirty Dice🎲 pt.3

160 10 0
                                    

For your information, i'm gonna tell you isi dari dice tersebut.

Dadu pertama, Kiss, suck, Touch, blow, lick and (?) ( artinya terserah pemain, boleh gk lakuin, boleh milih antara 5 pilihan tadi )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dadu pertama, Kiss, suck, Touch, blow, lick and (?) ( artinya terserah pemain, boleh gk lakuin, boleh milih antara 5 pilihan tadi )

Dadu kedua, Lips, ears, neck, hand, dick, and thight.

Dadu ketiga, bed, living room, kitchen, backyard, balcony and bathroom ( ini ada, tapi pictnya rusak hshshs )

Jisung melempar dadu-nya dan mendapatkan....

Dadu pertama, touch
Dadu kedua, dick

But meanwhile, dadu ketiga menunjukkan Backyard.

Minho menyeringai, "so, i'm  gonna take times, 1 minute to play the game okay?"

Jisung merasa tertantang melihat senyum ganjil dari Minho, dia mengangkat tangannya dan mengatup lalu buka like grabby hands.

Minho yang peka langsung menggendongnya keluar dari kamar dan menuju ke backyard.

Untungnya, ini siang hari, dan kebetulan tetangga belakang rumah aldo sedang sepi.

Minho menurunkan Jisung di bangku tersebut.

Berikut visualisasinya

Mereka berdua duduk di bangku taman dengan saling berhadapan, Minho tampak tenang namun Jisung sedang mati-matian menahan wajahnya agar tidak merah ( walau sia-sia soalnya sudah merah )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berdua duduk di bangku taman dengan saling berhadapan, Minho tampak tenang namun Jisung sedang mati-matian menahan wajahnya agar tidak merah ( walau sia-sia soalnya sudah merah ).

"So, kenapa belum mulai?" Kata Minho

Jisung meneguk kasar ludahnya sendiri, menggerakkan dengan gemetar tangannya menuju selangkaan Minho.

Dia meremas pelan, dan dia membelalak.

'It's big' batin Jisung.

Jisung tanpa sadar mengusapnya dengan sensual dan menatap kebanggan Minho dengan tatapan lapar.

Minho menggeram pelan, "ahh..like that..mhghh" bisik sensual Minho di telinga Jisung.

Mendengar geraman Minho membuat wajah Jisung memerah sempurna. Dia menggigit bibir bawahnya, dan menatap sayu wajah Minho.

'Tit tit tit' suara timer Minho berbunyi.

Minho menghentikan gerakan Jisung dan mengambil dadu dari dalam sakunya.

"My turn, jangan horny dulu ya?" Kata Minho sambil senyum miring.

Jisung hanya mengangguk patah-patah sebab dia malu melihat gundukan penis Minho yang minta dijamah habis oleh lubangnya.

Minho memutar dadu dan mendapatkan

Dadu pertama, suck

Dadu kedua, Thigh

Dan dadu terakhir sama, backyard.

Minho menyeringai pelan.

"Open your pants down sweetie" kata Minho dengan nada menggoda.

Dengan perlahan, Jisung membuka celana-nya turun sambil menggigit pelan bibir bawahnya. Minho berdecak pelan melihat mulusnya kaki Jisung dengan celana dalam putih yang sangat ketat hingga mencetak penis kecilnya.

Minho melebarkan paha Jisung, dan mengelus pelan paha dalam-nya.

Jisung mengigit sensual bibir bawahnya karna sentuhan Minho yang begitu memabukkan.

Minho menunduk dan jilat naik turun sekitar paha dalamnya, dia menyedot pelan sehingga menimbulkan ruam kecil.

Minho mengigit-gigit kecil pahanya dan menimbulkan banyak ruam.

Minho bangkit dari paha Jisung dan melihat ekspresi Jisung yang menahan hasrat seksualnya.

"Needy babe?" Kata Minho sambil menaruh kedua tangannya di kedua sisi badan chandra.

Jisung mengalungkan kedua tangannya pada leher Minho. Dia menjilat kupingnya dengan sensual.

"Give me the dice daddy.." kata Jisung dengan berbisik pada telinga Minho.

Minho memberikan dadu pada Jisung, lalu mengocoknya.

Dia mendapatkan tanda tanya pada dadu pertama, dadu kedua adalah Dick dan dadu ketika adalah bathroom.

"Fuck me with your dick in my hole hard... making me scream until i cant breath daddy...slrpp" kata Jisung sambil menghisap pelan telinga Minho.

Minho menggeram rendah, dia lalu menggendong koala Jisung lalu mengangkatnya di punggung. Dia berjalan masuk ke dalam rumah dan menuju ke toilet samping dapur.

Minho menurunkan Jisung diwestafel dan menciumnya dengan intens.

Dia menahan tengkuk Jisung dengan kuat, menelusupkan lidahnya kedalam rongga dalam mulut Jisung, sehingga Jisung melenguh dengan nikmat menikmati how deep Minho kiss him.

Jisung meremas rambut Minho dengan kuat, dia bahkan melenguh berkali-kali akibat belitan lidah dari Minho serta hisapan kuat lidahnya.

Jisung menepuk bahu Minho dengan cepat. Minho melepaskan ciuman dan menyatukan kening mereka.

"I- hah..hha... dont know you were a good kisser.." kata Jisung dgn nafas yang senggal bahkan wajahnya sudah merona di pipi akibat ciuman yang diberikan Minho.

Minho cuma terkekeh pelan, dan tersenyum kecil.

Minho mengelus kepala Jisung pelan dan menatapnya sendu. Jisung yang tau dengan tatapan Minho pun refleks mengelus pipinya.

"Kamu kenapa?" Ucap Jisung dengan nada lembut.

Minho tidak membalas dan kembali mencium Jisung dengan lembut disertai air mata yang berjatuhan.

Setelah berpangutan dengan lembut, Minho menangkup pipi Jisung.

"Jisung... aku mencintaimu," Kata Minho.

Minho memejamkan matanya, ia mengira Jisung akan menamparnya karna merusak persahabatan mereka, namun yang Minho dapatkan adalah kecupan ringan di kening juga di bibir.

"Aku mencintaimu juga!" Kata Jisung dengan nada riang.

Sontak, Minho membelalakkan matanya dan menatap Jisung dengan kaget.

"Aku kira kamu bakal membenciku.." kata Minho sambil menggenggam tangan Jisung lalu mengecupnya pelan.

"Hey? Untuk apa aku membenci orang yang aku cintai?" Kata Jisung.

Mereka berpelukan dan ceritapun tamat.

The end.
Atau
To be continue?


Story of MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang