Hai, ini adalah catatanku. Jika catatanku tidak menarik, paling tidak, ingatlah namaku, boinata.
Umurku saat itu, 15 tahun. Umur ketika aku memilih untuk keluar dari rumah dan menyewa sebuah apartemen studio bersama teman-temanku. Aku bersama jimmy dan tachi. Entah bagaimana caranya jimmy bisa bergabung dengan kami. Ide untuk keluar dari rumah bukanlah perkara kecil untuk kami yang masih di bawah umur.
Jimmy menawarkan pada kami, bahwa saudaranya bisa menjamin kami untuk menyewa apartemen. Tachi langsung menyetujui tawaran jimmy. Sebenarnya tachi dan jimmi juga sudah lama kenal, sama seperti aku dan tachi. Tachi tidak pernah mengenalkan jimmy padaku, begitu pula jimmy yang tidak pernah minta dikenalkan padaku. Sebenarnya tachi sering menceritakan tentang jimmy padaku, aku merasa sangat tidak asing dengannya, walau kami baru bertemu pertama kali.
"Aku serius, pamanku bisa menyewakan apartemen untuk kita, tapi kita yang akan membayar sewanya" Ucap jimmy.
Aku ingat hari itu, tachi memiliki uang yang tidak jauh berbeda nominalnya denganku. Jimmy mengatakan, dia punya lebih banyak dari kami. Kami membagi tiga biaya sewa satu tahun dan membayarkannya. Tidak butuh waktu lama, dalam dua hari, kami resmi tinggal bersama.
Jimmy sebenarnya anak yang cukup pendiam, senyumnya manis, tapi dia sangat jarang tersenyum. Matanya selalu sayu, seperti seseorang yang sangat sedih setiap harinya.
Apartemen yang kami sewa sebenarnya bukan apartemen studio, melainkan sebuah apartemen dengan tiga ruangan. Jimmy meminta untuk memiliki satu ruangan penuh, ia tidak ingin berbagi. Aku dan tachi menyetujuinya. Tachi yang lebih awal setuju, aku hanya mengikutinya.
"Bagaimana kita membuat studio dengan ini?" Ucap tachi sembari menunjuk satu ruangan.
Tujuan kami pindah, sebenarnya agar kami bisa tinggal dekat pusat kota. Hal ini untuk mendukung karir musik kami sebagai rapper. Jimmy juga memiliki maksud yang sama. Aliran musik jimmy lebih rnb dan hiphop berbeda dengan aku dan tachi yang fokus pada hiphop.
"Berapa sisa uang kita, dan alat apa yang lebih dulu kita bisa beli dengan sisa uang ini?" Tanyaku pada tachi.
"Tidak tau, lebih baik kita mengatur ruangan terlebih dulu" Jawabku.Dua ruangan yang tersisa adalah ruang inti yang seharusnya dipakai untuk ruang tamu, dan satu ruangan kamar tidur. Ruangan kamar tidur kami gunakan untuk studio. Tachi menyimpan berbagai berbagai peralatan rekaman, gitar, laptop dan pc di ruangan itu. Sisa ruangan yang seharusnya untuk ruang tamu, kami sulap menjadi ruang tidur dan penyimpanan barang pribadi kami. Aku sedikit berpikir apakah jimmy sangat egois karena menginginkan satu ruangan tanpa berbagi.
Tachi menjelaskan, jimmy tidak berniat pergi dari sini saat liburan ataupun natal. Jimmy seorang introvent, dia benar-benar butuh ruang sendiri. Walau sedikit tidak masuk akal, tapi aku menerima alasan itu karena tachi terlihat sangat membela jimmy.
Jimmy keluar dari ruangannya. Sepertiny dia sudah selesai menata ruangannya. "Apa ada yang aku bisa bantu? " Tanya jimmy pada kami.
"Hampir selesai, kami hanya perlu memasukkan baju ini ke lemari" Jawabku.
"Apa kalian berbagi pakaian?" Tanya jimmy.
"Ya, kecuali jaket aneh nata yang warnanya menyakiti mata" Jelas tachi. Ia menunjuk tumpukan sweaterku yang berwarna merah dan pink. Aku memukul kepala tachi sesaat setelah dia mengatakan itu. Jimmy tertawa melihat tachi kesakitan.
"Aku sudah selesai, dan aku akan membantu kalian" Jelas jimmy.
"Bisakah aku melihat kamarmu?" Tanyaku. Jimmy sudah berpindah dari pintu kamarnya, ke depan lemari tempat kami menata pakaian. Jimmy mempersilahkan aku masuk ke kamarnya.Aku terkejut, di kamar jimmy hanya ada komputer dan perangkatnya. Laptop disampingnya. Beberapa kabel yang aku yakin, itu adalah kabel mic dan speaker. Sebuah lemari, sementara jimmy sendiri tidak menyiapkan ranjang untuk tidur, hanya kasur yang terlihat empuk di lantai, tapi ia menyebutnya ranjang fleksibel. Hampir setengah dari isi kamar jimmy adalah peralatan bermusik dan rekaman.
"Kau penyanyi?" Tanyaku sedikit berteriak.
"Tentu saja, bagaimana aku memutuskan tinggal denganmu jika aku memiliki mimpi yang berbeda denganmu" Seru jimmy.
