22. DUA KAKAK BERADIK
PERHATIAN! PART KALI INI MENGANDUNG KEBODOHAN YANG MAYBE TIDAK BISA DIPAHAMI! BIKIN PUSING KEPALA DAN TERAMAT SANGAT MEMBAGONGKAN!
SEBELUM BACA, UDAH VOTE BELUM? UDAHKAN? MAKASIH! JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU YA, NANTI KITA BISA KENALAN>>>3
DAN KALAU ADA TYPO, MOHON TANDAI. AKAN SAYA REVISI SETELAH CERITA INI TAMAT.
Usai mengantarkan Selda pulang, Bima melepas jaket kulit yang ada tulisan King Naja dibagian belakang punggungnya. Lelaki itu merebahkan tubuhnya disebuah kamar yang terlihat sangat sederhana. Siapa lagi jika bukan dia sendiri sang pemiliknya.
TOK TOK TOK
Bima mendongakkan kepalanya, “Siapa?”
“Gue, Gladiys!”
“Oh ... ” Bima bangkit dari duduknya dan segera membukakan pintu untuk kakak perempuaanya itu. Pintu yang tidak pernah absen untuk dia kunci karena kakaknya sering masuk secara sembarangan. Meninggalkan sisa bekas makanan dan tidak mau membuangnya. Bima paling benci jika Gladys tidak pernah menutup pintu, apalagi pergi begitu saja. Rasanya Bima ingin melempar galon dikepala Gladys supaya gadis itu ingat terus.
“Ngapain kesini?”
Gladys langsung masuk ke kamar Bima tanpa permisi. Gadis dengan kemeja putih itu meletakkan sekotak pizza dikasur Bima, “Ada Pizza nih. Dari bang Bara,”
“Tadi sempet pulang?”
“Cuman ngambil Loly terus balik lagi kerumahnya,”
Bima mengangguk. Ingin mengambil sepotong Pizza dihadapannya namun tangannya langsung dipukul oleh Gladys, “Tangan lo udah bersih belum heh?! Kebiasaan deh! Cuci tangan dulu sana,” Suruh Gladys.
Bima berdecak sebal. Lantas lelaki itu bangkit dan segera mencuci tangannya. Kembali lagi begitu dia sudah selesai.
“Gue denger denger, kemarin lo ninggalin Loly sama Selda di pinggir Jalan Bim?”
“Denger dari siapa?”
“Bang Bara,” Jawab Gladys. “Lagian lo kenapa sih bisa ninggalin mereka gitu aja? Panteslah bang Bara marah. Nanti kalau mereka kenapa kenapa gimana? Makanya, disekolahin sama mamah papah itu buat belajar. Bukan buat main kartu remi!”
“Apaan sih lo kak. Jangan sotoy deh,” Decak Bima. Mual dengan ceramah dari Gladys maupun Bara. Lupa itukan manusiawi. Dan menurutnya, hal itu adalah hal yang wajar. Semua orang bisa lupa karena daya ingat mereka yang sedang tremor.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior Fatamorgana
Ngẫu nhiên"Ketika mimpi dan tujuanku sama sama menginginkan kamu yang dulu," Bima. Selamat membaca, beberapa part mengandung adegan kekerasan Verbal dan kata kata Vulgar. Bagi yang di bawah umur, harap membaca dengan bijak ya. Don't forget to follow, vot...
