KNE || BAGIAN 18

74 24 1
                                    

18. TRAGEDI MALAM HARI

     “Aishh, Bima kemana sih?” Selda berdecak kesal. Dia mengusap punggung Loly yang sudah tertidur dipangkuannya sambil berusaha untuk menelpon Bima.

     “Maaf pulsa anda tidak mencukupi panggilan—”

     “Sial pake habis segala lagi,” Selda makin uring uringan. Gara gara menelpon lelaki itu, pulsanya jadi habis. Maklum, jika dia ingin membeli kuota dia sudah tidak punya uang. Lebih baik dia tabung agar dia bisa jajan disekolah. Namun alih alih berhemat, Bima malah mengacaukannya. “Tadi gak bisa makan bareng, giliran mau pulang malah jemputnya kelamaan. Ini cowok gimana sih! Gue kutuk jadi kunti mampus tuh orang, ihh nyebelin banget sih lo Bim. Kalau kayak ginikan kasian Loly,” Kesalnya.

     Gadis itu menunggu dihalte dekat angkringan kecil. Sementara Loly sudah tertidur dipahanya dengan pulas. Selda menghela napasnya gusar. Masih menunggu kabar bahwa Bima akan menjemputnya.

     “Cewekkk,”

      Selda menoleh kesamping begitu dua orang lelaki menyapanya. Selda hanya tersenyum tipis lalu kembali membuang mukanya seolah tak peduli.

     “Kok gak dijawab sih, cantik?” Dua orang berbaju berantakan itu mendekatinya membuat Selda sedikit was was. “Wuiih itu adiknya ya? Cantik juga.”

     “Tapi kalau gue liat liat masih cantikan elo sih,”

     “Jangan sentuh saya!” Selda menggeretakkan giginya begitu salah satu preman, menyentuh dagunya. “Mau apa kalian hah?”

     “Mau apa?” Taylor tersenyum miring, “Kalau mau lo aja gimana?”

     “Jangan kurang ajar ya!” Selda menatap Taylor dan Jackson tajam. Dia taruh kepala Loly dengan sangat pelan. Boneka yang dibawa Loly tadi dia jadikan untuk bantal gadis kecil itu. Selda mengeluarkan ponselnya, hendak mengetikan sesuatu namun dirampas begitu saja oleh Taylor. “Balikin HP gue!”

     “Nggak!”

     “Balikinn!”

     “Mau?” Taylor menaikkan HP itu ke atas yang membuat Selda kesusahan untuk mengambilnya, “Ambil aja nih nihh. Ayo ambil!”

     “Berani main main ya lo sama gue! Balikin gak??” Selda menyodorkan tangannya, “Udah gue bilang balikin ya balikin! Lo denger gue ngomong gak sih hah?”

     CUP

     “Cewek cantik gaboleh marah,” Lelaki yang disebut sebut sebagai ketua New Zealand atau musuh Bima itu mengecup kening Selda. “Kalau mau lebih—”

     PLAKK

     Selda menampar pipi Taylor dengan sangat emosi. “Lo pikir gue cewek apaan? Dasar cowok mesum! Gak punya attitude! Pernah disekolahin gak lo?” Selda menendang tulang betis Taylor namun lelaki itu langsung menghindar.

     Dia menatap Selda dengan sangat menyeramkan, “Lo—lo berani nampar gue hah?!”

     Taylor mendekati Selda membuat nyali gadis itu sedikit menciut. Selda berjalan mundur dengan tangan bergetar. “Jangan deketin gue! Kalau lo mau macem macem sama gue. Gue laporin lo——”

My Senior FatamorganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang