KNE || BAGIAN 23

82 20 1
                                    

23. KESALAHAN SATRIA

      Athala meremas kuat setang motornya. Sebening air mata menetes dibalik helmnya. Lelaki itu menambah kecepatan laju motornya dan tidak peduli dengan jalanan yang sangat ramai. Udara malam yang dingin, dan begitu banyak orang yang berlalu lalang mengggunakan kendaraannya masing masing.

     Athala mengentikan motornya lantaran dia sudah sampai didepan rumah yang mewah. Melepas helmnya dan berjalan dengan terburu buru.

      “Eh aden, tumben mampir kesini? Mau ketemu sama den—”

     “Motornya jangan dimasukin dulu Bi,” Perintah Athala lalu melenggang pergi begitu saja. Dia berlari kedalam rumah yang besar itu tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu.

     Mendobrak pintu membuat seorang lelaki yang baru saja turun dari tangga itu menatap kearahnya.

     “Anjing lo!” Athala menarik kerah lelaki itu untuk turun dari tangga dan memukulnya sampai lelaki itu terjatuh. Punggungnya tak sengaja terpental didinding dengan begitu kuat.

     Tak terima dia diserang secara tiba tiba, lelaki itu balas memukul Athala dengan kasar. Tidak peduli bahwa mereka adalah saudara kandung. Saudara yang sudah lama tidak saling bertegur sapa dan saling tidak mengenal satu sama lain.

     “Lo ngapain kesini, bangsat!” Teriak Morgan. Napasnya memburu dengan tidak teratur. Ya, dia Morgan! Morgan Erient Lorenzo. Anggota King Naja yang berdekolah di SMA Adipati.

     Athala mengusap sudut bibirnya. Dia tersenyum tipis, “Lo lupa? Lo udah amnesia Gan? Bang Satria itu kakak lo! Dia lumpuh gara gara sepupu temen lo Gan! Harusnya lo ikut balas dendam. Bukan malah ngebelain itu pengecut!”

      “Gua gak mau denger bacotan lo anjeng!” Morgan memukul rahang Athala dengan kuat. Athala hanya bisa menangkisnya. Soal tenaga, dia selalu kalah dengan Morgan. Satria, Morgan, lalu Athala. Mereka bertiga kakak beradik, yang hidup berpisah pisah. Morgan yang hanya ingin hidup sendiri karena dia tidak pernah dianggap oleh Satria. Morgan selalu dibeda bedakan dan dibanding bandingkan membuat kehidupan Morgan menjadi kesepian. Dia selalu mengurus hidupnya sendirian. Diasuh oleh satu bibi dan tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang kakak.

     Berbeda dengan Athala, lelaki yang tidak pernah beruntung menjadi penengah. Berhati baik, namun dipaksa untuk berbuat jahat karena amarahnya. Hati Athala sakit, melihat kakaknya sekarat. Tidak pernah berbicara dengannya setelah Satria lumpuh. Athala hanya ingin mendapatkan keluarga yang utuh. Dia rindu! Setelah kedua orang tuanya meninggal. Harusnya mereka bisa hidup bertiga. Bukan seperti ini yang Athala inginkan.

     Bibir Athala bergetar menahan tangis. Morgan yang menjadi pembangkang karena rasa cemburu terhadapnya. Apa salah Athala? Athala hanya seorang adik bungsu yang ingin melihat kakak kakaknya berkumpul. “Gan ..., Koko sakit. Sekali aja lo gak bisa apa njeguk Koko?? Dia juga kakak lo!”

      “Dia bukan kakak gue!” Sentak Morgan menggebu gebu. Kedua matanya memerah, “Lo pernah ngerasain gak, rasanya gak pernah dianggep sama kakak kandung lo sendiri? Lo pernah ngerasain gak, rasanya sendirian dan kesepian kayak gua?! Gue cuman cemburu sama lo anjing! Gue cemburu liat lo selalu dikasih perhatian sama Bang Satria. Lo yang selalu dimanis manisin sama dia sedangkan gua?”

      Morgan terkekeh miris. Mengusap wajahnya dengan kasar begitu cairan bening menetes dipipinya.

       DRTT .. DRT..

My Senior FatamorganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang