Entah karena kedatangannya atau memang kehendak alam hari itu angin berhembus kencang, suhu tak lagi terasa dingin malah dapat membuat siapapun yang berada di sekitar sana merasa gerah jika situasi tidak semencekam ini.
Makhluk yang disebut Chimera itu mendekat kearah mereka. Bangunan disekitarnya sudah hancur dan sebagian terlalap api.
Ohm menarik tangan Ollivander, “Ollie, we have to go!” teriaknya.
“Tidak, aku tidak bisa.”
Ohm merasa janggal dan kalut di waktu yang bersamaan. Tangannya beralih meremat jemari Nanon yang terasa dingin, “Nanon, ayo.” ajak Ohm pelan namun intonasi suaranya terdengar tegas.
Pandangan Nanon terkunci pada Ollivander yang terlihat tenang tanpa ada kepanikan, seolah memang ia telah menunggu kedatangan monster menyeramkan itu. Tetapi tak luput dari pengelihatan Nanon, Ollivander menyiratkan ketakutan yang tak terjabarkan.
“Protego!!“
Teriakan serta kukungan tangan Ohm menyadarkannya. Monster itu mengeluarkan api kearah mereka, beruntung Ohm dengan sigap membaca mantra perlindungan. “Ini tidak aman! Ayo!”
Nanon mendorong tubuh Ollivander masuk kedalam toko agar tidak terkena serangan Chimera lagi, lalu berlari dengan Ohm menuju jalan keluar Diagon Alley.
Langkah kakinya ia percepat, menggiring monster besar itu untuk mengejar mereka menuju hutan. Pepohonan yang lebat sedikit banyakmembantu mereka untuk lepas dari kejaran Chimera. Untuk sementara, Nanon dan Ohm bersembunyi dibalik batu besar didekat jurang yang curam. Tubuh keduanya menempel begitu dekat guna menutupi keberadaan mereka. Baik Ohm dan Nanon dapat mendengar deru nafas si kepala singa yang terasa panas menusuk kulit, ular sebagai ekornya mendesis marah dan kambing di bagian tengah tubuhnya mengerang murka.
Nanon menyandarkan tubuhnya pada Ohm, kepalanya kembali terasa pusing. Dan Ohm merasakan hal itu, tangannya menyentuh bahu Nanon. “Nanon, you okay?” bisiknya.
Nanon tak menjawab. Parahnya, Ohm dapat merasakan keberadaan Chimera yang ia rasa tepat berada dibelakang batu tempat persembunyiannya.
“Nanon! Nanon!” Kini Ohm memilih untuk memegang dagu Nanon, memaksa Nanon berpaling padanya. Atensi Ohm jatuh pada manik mata Nanon yang memutih dengan seulet bayangan berbentuk pedang dibagian bawah matanya.
Tak mau mengambil resiko, Ohm memeluk Nanon keluar dari persembunyiannya.
“Stupify!“
Berhasil. Mantranya tepat mengenai Chimera, untuk beberapa saat ia berlari kembali memasuki hutan yang tanpa ia sadari malah membawanya kepada rumput luas tanpa perlindungan pohon satupun. Mulutnya telah bersiap mengeluarkan sumpah serapah, tepat sebelum ia mendengar orang lain merapalkan mantra.
“Chimon!” panggilnya tak menyangka.
“Cepat bawa Nanon pergi!” Chimon berteriak, lalu menyusul AJ dan JJ yang juga berusaha menghalangi Chimera mendekat.
Ohm patuh, ia kembali sambil membawa Nanon, ia menyebrangi padang rumput menuju hutan di sebrang sana yang menjadi salah satu akses mereka menuju Hogwarts. Sialnya, ekor Chimera- si ular menghadang hingga membenturkan tubuh Ohm ketanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
( Slow Update ) SLYTHERPUFF [ Ohm x Nanon ]
FantasyPetualangan Nanon dan Ohm sebagai penyihir muda di Hogwarts, sekaligus petualangan akan perasaan mereka yang kian menguat setiap harinya. Di dukung oleh Chimon, AJ dan JJ sebagai sahabat Nanon.