Act 2

1.3K 157 10
                                    

"Good afternoon, class."

"Good afternoon, Profesor Hugo." Pria berperawakan tinggi semapai membelah barisan murid yang menunggu di kelas mantra. Di belakangnya ada beberapa murid lainnya dari house yang berbeda-beda ikut memasuki kelas.

Tanpa sengaja netra cokelat gelap Nanon bertemu sapa dengan manik menawan disebrangnya, Ohm Pawat juga berada di kelas yang sama dengannya. Tangan kanan Profesor Hugo mengayun tongkat sihirnya untuk memindahkan seluruh meja dan kursi serta menarik keluar lemari berukuran besar yang Nanon yakini sebagai tempat Boggart.

"Seperti yang kalian dengar sebelumnya, Profesor Flitwick tidak dapat memberikan materi pada hari ini. Maka dari itu, mau tak mau aku yang akan mengajar kalian. Ahー perkenalkan, mereka adalah murid tahun ketiga yang akan ikut belajar di kelas ini." Profesor Hugo beranjak mendekati lemari kayu yang berada di tengah ruangan.

"Kelas hari ini akan sedikit menyeramkan, bersiaplah." Profesor Hugo memberi aba-aba sebelum mengetuk lemari kayu itu pelan. Tepat setelah 3 kali ketukan, lemari itu bergerak, seolah apapun yang ada didalamnya marah karena tidurnya diganggu.

"Boggart, ada yang bisa menjelaskan?" kini Profesor Hugo bertanya sembari mengedarkan atensinya pada murid-murid. Seolah diam membisu, tidak ada satupun yang menjawab baik murid tahun kedua dan tahun ketiga.

Amukan dari dalam lemari itu membuat sebagian dari mereka takut, tak jarang mereka terkesiap saat lemari itu terhentak.

"Tidak ada?" tanya Profesor Hugo sekali lagi.
Kali ini Nanon mengangkat tangan mencoba untuk menjawab. "Boggart, mereka tidak memiliki bentuk dan dapat mengambil wujud apapun yang menjadi ketakutan orang yang melihatnya."

"Seperti biasa, Nanon tetap menganggumkan. Thanks Nanon." Profesor Hugo memberikan applause singkat. "Seperti yang Nanon katakan, Boggart adalah ketakutanmu, dan mantra yang digunakan untuk melawan mereka adalahー"

"Riddikulus." Nanon menyela.

Profesor Hugo sontak menatap Nanon senang. "Benar sekali, Nanon. Kalau begitu, mau kah dirimu mencobanya?" tawar Prof. Hugo.

Tidak pernah sekalipun Nanon berpikir tentang ketakutannya, ia tidak pernah takut akan apapun. Ia cukup percaya diri untuk bisa melawan Boggart didalam sana.

"Ingat Nanon! Tetap fokus dan bayangkan hal yang lucu, jangan terkecoh dan kalah dalam ketakutanmu! setelahnya Profesor Hugo mengayunkan tongkatnya membuka pintu lemari itu.

Hening.

Semuanya menanti apa bentuk ketakutan seorang Nanon yang terkenal tak punya rasa takut pada Dementor sekalipun.

"Hey, Nanon."

Nanon mengernyit saat melihat seseorang keluar dari dalam lemari. Wajah, tubuh dan suaranya menyerupai Nanon, membuat seluruh murid dan Profesor terheran.
Tangan kanan Nanon bersiap mengayun untuk merapal mantra sebelum suara boggart kembali mengintrupsinya. "Apa kau tidak ingin tahu, mengapa aku adalah ketakutan terbesarmu?"

Nanon berusaha mengacuhkan perkataan itu, pikirannya malah kalut semakin ia mencoba fokus semakin juga ia panik.

"You are worthless, Nanon" boggart yang menyerupainya mendekat, dan murid-murid mundur untuk memberikan jarak. "Who says you two can be together? Siapa memangnya dirimu? Kau bukanlah Harry Potter si yang terpilih. Kau hanyalah seorang half-blood, keras kepala yang angkuh." Tak berhenti disitu, kata-kata merendahkan serta kecemasan Nanon diucapkan berulang kali dan berhasil membuat Nanon menangis dalam diam.

( Slow Update ) SLYTHERPUFF [ Ohm x Nanon ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang