Pisah

1.4K 152 53
                                    











Wajah kusut pria Bang itu sudah terlihat sedang berdiri di depan pintu kamar yang terbuka lebar milik gadisnya, Chris menatap lekat punggung Zara gadis itu sibuk menata seluruh pakaian dan barang-barangnya masuk ke dalam koper miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah kusut pria Bang itu sudah terlihat sedang berdiri di depan pintu kamar yang terbuka lebar milik gadisnya, Chris menatap lekat punggung Zara gadis itu sibuk menata seluruh pakaian dan barang-barangnya masuk ke dalam koper miliknya.

Rupanya Zara benar-benar tidak main-main sama ucapannya semalam, Ia ingin pergi dari kehidupan Chris tidak mau lagi bergantung pada pria itu. Mungkin

Chris menghampiri gadisnya, Ia duduk di tepi ranjang tidur Zara. Sekali lagi Ia benar-benar tidak rela melepaskan Zara untuk selamanya? "Kamu bener-bener mau pergi sekarang?"

"Hmm?" Zara menghentikan aktivitasnya lalu membalikkan badannya menatap ke arah lawan bicaranya. "Ah iya sekarang dikit lagi selesai, sisa aku rapihin dulu kamarnya"

Gadis itu kembali lagi pada kesibukannya merapikan seluruh barang-barang yang ada di ruangan ini, hari ini mungkin menjadi hari terakhir Zara melihat kamar yang sudah Ia tempati hampir selama 7 tahun terakhir. 

Chris menghela nafas beratnya sebelum kembali merespon perkataan gadisnya. "Gak mau kasih aku kesempatan buat nyelesaiin masalah ini?" tanya Chris.

"Jangan pilih aku, nanti kamu nyesel. Nurutin aja apa kata Papa" balas Zara.

Chris mengusap kasar wajahnya. "Aku gak bakalan pernah nyesel klo milih kamu, aku juga gak mau nurutin ucapan Pria sialan itu" gerutu Chris.

Tangan gadis itu berhenti merapikan barang-barangnya, Zara memutar bola matanya lalu menatap tajam ke arah Chris yang masih setia duduk di tepi ranjangnya. 

"Huss mulutnya, aku gpp kok klo gak bisa hidup sama kamu. Kan kita sodaraan berarti aku masih bisa ketemu sama kamu kapan pun" Zara memerkan gigi rapinya.

"Aset perushaan kamu bakalan hilang klo kamu tetap milih aku, jadi jangan pilih aku ya?" lanjut gadisnya.

Tersirat perasaan nyeri menyayatkan hati saat Zara mengatakan itu, tapi apa boleh buat toh mereka berdua memang bersaudara walaupun beda IBU. 

"Aku maunya sama kamu selamanya, persetan hubungan sodara. Papa udah nelantarin kamu kenapa aku harus ikutin semua omongan dia" Chris menarik lengan Zara hingga berdiri berhadapan dengannya.

Chris menatap wajah Zara dengan lekat, tangannya bergerak mengusap pipi putih mulus gadisnya. Cantik


"Kamu lebih berarti dari pada seluruh aset perusahaan bagi aku Zar" ucap Chris dengan nada yang sangat pelan.

Mata Chris menatap keseluruhan wajah Zara dengan teliti. Mulai dari kening, alis, pipi, kelopak mata, hidung lalu bibir. Fokus Chris berhenti tepat di bibir tipis Zara, bibir pink yang selalu menarik perhatiannya setiap gadis itu berbicara kepadanya. 

Daddy ー Bangchan x You (RE-UPLOAD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang