Memang apa salahnya, mengulangi segala hal untuk memperbaiki? Apa yang salah dengan mengikuti remidi untuk memperbaiki nilai?
Mengikuti remidi untuk memperbaiki nilaimu bukan hal yang salah, yang salah adalah;
"Nol besar,"
Sebagai wali kelas adalah hal yang mutlak menegur siswa yang tidak baik dalam segala bidang, itu salah satu bentuk perhatian.
"Ibu heran, apa yang membuat nilaimu seperti ini? Apa kamu memang punya semacam penyakit mental yang membuatmu terpuruk di keramaian?"
"Ibu, bukankah itu terlalu kasar?"
"Lalu apa ini? Kenapa saat kamu melakukan test nilaimu nol dan saat kamu mengikuti remidi nilaimu bisa melebihi juara satu di kelas?"
"Mana saya tahu, bu."
"Kalau kamu tetap seperti ini mau jadi apa kamu? Tidak bisa, besok ibu pokoknya mau dianterin ke orang tua kamu."
"Kapan bu?"
"Pulang sekolah."
"Tapi mereka masih kerja."
"Anter ibu ketempat kerja mereka."
Keesokan Harinya...
Sebuah pasar tradisional yang padat dengan pengunjung membuat keduanya kesulitan.
"Itu bapak saya, bu."
"Yang tukang parkir itu?"
"Iya, bu."
"Pak, ini wali kelas aku."
"Aduh, bu maaf saya lagi begini."
"ngga apa-apa, pak. Saya juga minta maaf datangnya ke tempat kerja bapak, soalnya kata anak bapak jam segini masih kerja."
"Iya bu, kenapa ya bu?"
"Ini pak, saya hanya ingin konsultasi mengenai anak bapak. Selama ini mohon maaf, kami dari pihak sekolah memberitahukan mengenai kewajiban sekolah yang anak bapak langgar."
"Maaf, bu."
"Bapak bisa baca ini."
"Ibu mohon maaf semua kelalaian ini karena ketidakmampuan saya sebagai orang tuanya. Pagi ini teman saya juga menceritakan kekesalannya kepada anak saya yang selalu meminta turun di tepian jalan sana saat menaiki angkutan umum. Saya sekarang sadar, saya begitu tidak perhatian dengan ongkos yang anak saya perlukan supaya tidak terlambat datang kesekolah. Dan setiap hari saya dan istri saya membangunkannya di jam dua pagi untuk menyiapkan dan mengantarkan kami berjualan kue basah, sambil menunggu jam enam anak saya bekerja di penjualan ikan bantu bibinya jadi dia tidak ada waktu untuk tidur. Dan untuk sepatu, ini bentuk ketidakmampuan saya juga sebagai orang tuanya. Saya membelikan sepatu itu pas anak saya SMP masuk kelas dua jadi dia sengaja menginjak bagian belakang sepatunya biar tidak merepotkan saya untuk membeli yang baru. Mohon maaf ibu."
Rasa ingin tahu dan penasaran itu harus dimiliki setiap orang, supaya kita tidak salah dalam menilai sesuatu, bukan begitu?
Akhirnya keduanya kembali kesekolah dengan perasaan yang sulit diartikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR LIFE
Chick-LitDear Past, Thank You For All The Lessons Dari masa lalu kita belajar memaafkan diri sendiri, sadar bahwa benar kita hanyalah manusia yang sangat biasa. Tentu banyak sekali hal yang tidak bisa kita tolak dalam hidup; rasa sakit, kegagalan, kehancuran...