"nah kan gak bisa jawab lo berdua,berarti gua yang menang,sini jitak ,sini, sini by"ucap marja menepuk meja dengan keras dan mengepalkan tangannya bersiap menjitak marla dan amelo
"marja bego ,jangan mukul mukul meja ,ntar rusak mau ganti?"ucap ica teman sekelas mereka yang pendiam tapi kalo dia kesal dan merasa tergangu dia akan berbicara panjang lebar dan mengeluarkan kata kata pedasnya
"tau ni marja ,marahin ca marahin"ucap amelo tertawa terbahak bahak kearah marja diikuti dengan dengusan marla karna melihat kecurangan kembaran sekaligus sahabatnya itu
"maen yang bener napa ,curang banget lo babi"ucap marla menatap marja dengan tatapan membunuh
"lu kalo cacat ya cacat aja ga usah ngeles pake bilang main yang bener ,udah bener juga"ucap marja sewot
"apaan lo , tadi lo ngeluarin lima jari ya"ucap marla lebih sewot
ya mereka sekarang sedang bermain mejikuhibiniu , dimana marja sang pemain yang memang memiliki hobby curang langsung melancarkan aksinya
"apaan lu nyet ,mata lu aja kali buta"ucap marja ngotot
"HEH MATA GUA GA BUTA YA KAMPRET, LO AJA YANG EMANG TITISAN IBLIS JADI APA-APA LICIK APA-APA LICIK, MAIN YANG BENER KE "ucap marla menatap marja dengan tatapan permusuhan
marja tertawa geli melihat ekspresi muka milik marla
"tawa lagi lu semprul"ucap marla menoyor kepala marja membuat marja yang sedang tertawa geli sedikit terjunggal kebelakang
"BABI ,ANYING YE UNTUNG KAGA SALTO GUE"ucap marja yang spontan memegang bangku yang ia duduki dengan kuat ,pasalnya marja bermain menghadap marla alias menghadapa belakang jadi jika ia ditoyor oleh marla ia akan terjungkal kebelakang
"emang kalo salto kenapa?"ucap amelo yang berada disebelah marja
marja menghendikkan bahunya ."ya gapapa" ucap marja cengegesan
amelo mendatarkan ekspresi mukanya ,marja yang melihatnya menggoyangkan bahu amelo perlahan
"ame lo ngapa bocah?"ucap marja menatap amelo takut takut
"AME BEGO , LO KENAPA DIH?"ucap marja teriak kearah amelo yang masih dengan ekspresi datarnya , amelo diguncang terus oleh marja perlahan
"woi bego lo kenapa dih ,serem anjir mukanya"ucap marja menjauhkan bangkunya dari amelo
"besok gua bawa golok ja"ucap amelo menatap marja dengan ekspresi datar
marja yang mendengarnya menautkan alisnya binggung ."buat apaan?potong sapi?"ucap marja menarik kursinya mendekat kearah amelo
"BUAT MUTILASI LO!"ucap amelo menepuk kepala marja menggunakan buku paket tebal
marla tertawa terbahak bahak sambil sesekali menyeka air matanya yang keluar akibat tertawa
"apa lo hah?!seneng gue menderita kaya gini"ucap marja menatap marla dengan tatapan membunuh
"seneng lah"ucap marla menghentikan tawanya
"babi ,gak boleh lagi lo minta hotspot dirumah awas lo"ucap marja menatap marla dengan tatapan mengancam
"awas aja gua bilangin ke abi sama umi lo nyimpen pistol ama pisau lipat dibawah bantal"ucap marla tertawa meremehkan kearah marja
"YA OKE LO BOLEH HOTSPOT ,SEPUAS LO JING SEPUAS LO!"ucap marja berjalan kearah luar meninggalkan marla yang tertawa terpingkal pingkal dan amelo yang menatap mereka berdua dengan ekspresi cengo
"marja punya pistol ama pisau lipat?"ucap amelo tidak percaya
"hust diem ,ntar banyak yang denger berabe"ucap marla memasang ekspresi serius
KAMU SEDANG MEMBACA
GEDION
Teen Fiction... ini cerita tentang dua insan yang berbeda AMELO FANAIA perempuan si super hiperaktif ,jahil , overpede, apa lagi parahnya ia memiliki kepintaran yang sangat dibawah rata rata ,tapi satu kelebihannya yang sangat sangat unggul , dengan kecantikann...