pagi ini amelo berjalan dikoridor kelas sepuluh dengan lesu , hatinya masih tergores melihat kinaet dengan gedion berboncengan kemarin walaupun amelo tau gedion orangnya tak tersentuh , boro boro berpacaran dideketin aja selalu dingin dan ketus
amelo berjalan tanpa melihat kedepan ia menunduk sesekali menyeka hidungnya yang berair , dan menyeka juga matanya yang selalu menitihkan air mata menggingat selama tiga tahun lamanya amelo menyukai gedion tetapi gedion tidak meresponnya sama sekali ,tapi berkali kali juga amelo selalu bertekad dalam hatinya untuk membuat gedion menyukainya amelo tidak ingin lelaki lain ia hanya ingin gedion ,walau gedion menyuruhnya pergi sejauh jauhnya amelo tidak akan pergi ia akan tetap berada disisi lelaki itu menemani dan menjadi sandaran walau ia tau gedion tidak akan sudi tapi amelo akan berusaha , usaha tidak akan menghianati hasil
bruk
amelo terjatuh sangat mengenaskan ,berbaring terlentang dengan kepala dimiringkan kekanan tapi ia tidak ingin berdiri ia mempertahankan posisinya seperti itu membiarkan matanya yang berair dan hidungnya yang merah dilihat beberapa orang yang berada dikoridor
sampai satu deheman membuat amelo terpaksa menegadah keatas
amelo membulatkan matanya saat tau itu adalah gedion ,ia cepat cepat menyeka air matanya dan membersihkan hidungnya lalu berdiri dan tersenyum manis kearah gedion
"hai"ucap amelo melambaikan tangannya kearah gedion ."oh iya sebentar"ucap amelo merogoh tasnya dan mengeluarkan satu buah kotak bekal berisi nasii uduk
"ini buat kamu,spesial aku bikin untuk kamu"ucap amelo sambil menyodorkan sekotak bekal berwarna biru laut bergambar beruang kearah gedion
gedion mendengus dan bersiap berlalu pergi dari hadapan perempuan itu
"tunguu!"ucap amelo menahan lengan gedion kuat,gedion yang kesakitan menghempaskan dengan keras tangan amelo yang berada dilengannya
perempuan itu meringis dan terkekeh kecil kearah gedion ."aku udah cape cape buat ini ,terima ya gedion" ucap amelo menyodorkan kembali kotak bekalnya
"bukan urusan gue"ucap gedion datar
"urusan kamu lah,kan aku buat ini buat kamu"ucap amelo
gedion mendengus dan meraih kotak bekal pemberian amelo dan berlalu dari hadapan perempuan itu
amelo yang melihatnya terkekeh kecil ."lucu banget jodoh gue"ucap amelo bergumam gemas menatap punggung tegap gedion
___________
"lah yon sejak kapan lo jadi bencong?"ucap fandi menatap gedion dengan tatapan binggung
gedion hanya mendengus dan menikmati makanannya ,kalian tau apa yang dimakan gedion? Bekal pemberian amelo , ya ia memakannya beruntung sekali dia pagi ini ,dia memang belum makan dari rumah dan mendapatkan makanan gratis dari perempuan gila itu
"heeh , gua aja yang namanya sering di pelesetin daleman cewe aja kaga jadi bencong ko lo yang namanya udah co ol co ol begitu jadi ke begini yon?"ucap brate
"berisik"ucap gedion menatap tajam kedua sahabatnya
"kalem anjing ,gua colok mata lo lama lama"ucap fandi melempar kulit kuaci kearah gedion
"ngopi makanya bro jangan diem diem bae"ucap brate terkekeh diikuti kekehan fandi
"sejak kapan lo punya tempat bekel begini?"ucap fandi menunjuk tempat bekal pemberian amelo
"amelo"ucap gedion
"apaansi gua tanya sejak kapan lo punya tempat bekal begini , kenapa jadi amelo,udah gesrek otak lo"ucap fandi geram ,pasalnya temannya itu irit sekali jika ngomong , sudah irit gak jelas lagi ngomongnya
KAMU SEDANG MEMBACA
GEDION
Teen Fiction... ini cerita tentang dua insan yang berbeda AMELO FANAIA perempuan si super hiperaktif ,jahil , overpede, apa lagi parahnya ia memiliki kepintaran yang sangat dibawah rata rata ,tapi satu kelebihannya yang sangat sangat unggul , dengan kecantikann...