4📍

179 15 1
                                    

Setelah mengabari jho, kairin melanjutkan berjalan, tujuan nya saat ini adalah taman, tempat di mana ia bertemu dengan seseorang yang sudah memberi banyak warna di dalam kehidupan nya. Namun itu dulu, sekarang kehidupan kairin berubah seperti semula tidak terlalu banyak warna, karena seorang yang sudah berhasil memberikan warna sudah tiada untuk selamanya. Ingin rasanya kairin bertemu dengan dia yang sudah meninggalkan ia selamanya, ingin rasanya kairin menyusul dia, namun semua itu tidak bisa karena ada seseorang yang harus ia cari, kalo bukan amanah dari seorang yang kairin cintai, kairin gak bakal repot² lagi hidup di dunia yang kejam ini, mungkin kairin sudah bunuh diri dari dulu namun semua itu kairin urungkan, karena dia sudah berjanji kepada seseorang yang sudah memberikan banyak warna dalam hidup nya, kairin tidak akan melakukan hal yang sangat konyol itu.

Sepanjang perjalanan kairin melamun sampai sampai, kairin mendapat kan satu objek yang membuat dia geleng-geleng kepala. Kairin melihat seorang siswi perempuan di bawah kairin, sedang di ganggu oleh sekumpulan anak muda. Kalo di lihat² sekumpulan anak muda itu memakai jaket kulit hitam di belakang nya berlogo BD dan di bawah tulisan itu ada gambar mutiara putih. Yang jadi pikirannya sekarang, sedang apa anak BD mengganggu anak sekolah, apalagi itu masih remaja SMP, tidak mau berlama-lama dengan pemikiran nya itu kairin mengghapiri sekumpulan anak muda itu.

" Hey cantik, pulang bareng kakak yu " Kata pemuda satu

" Iya cantik nanti kita jajanin deh, asalkan kamu mau puasin kita haahahaha " Kata pemuda dua sambil terbahak

" Cantik jangan diem aja dong! Kita baik ko " Kata pemuda tiga sedikit menggeram. Gadis SMP itu tak sanggup menahan air mantannya kemudian dia menangis.

" Hiks hiks, kalian mau ngapain! Jangan coba coba sentuh gw " Kata gadis itu sambil menangis. Kemudian salah satu pemuda itu mencolek colek, pipi gadis SMP.

" Aaa bajingan jangan sentuh gw " Teriak gadis itu. Kairin yang melihat itu, langsung menendang punggung salah satu pemuda itu , dari belakang.

Brug

Pemuda itu jatuh tersungkur, matanya menatap kairin tajam.

" Anj**g!! Berani nya cewek ingusan kaya lo nendang gue " Kata pemuda itu murka. Tanpa babibu dua orang teman pemuda itu langsung menyerang kairin, dengan sigap kairin melawan mereka. Huh adai mereka mengetahui bahwa sekarang mereka sedang melawan perempuan bersikap iblis, mungkin mereka bakal menyesal sudah bermain main dengan kairin.

Brug

Brug

Krek

Krek

Suara patahan tulang bagaikan alunan musik di indra pendengaran kairin. Pemuda itu sudah menyerah tak kuasa melawan kairin.

" Siapa lo sebenarnya, bagaimana cewek kaya lo punya bakat bela diri seperti itu! Bahkan gue lihat aksi lo seperti leadernya black di-- " Belum selalu berbicara, teman pemuda itu menyela.

" Heh lo siapa! Berani nya lo pukulin kita!! Belum tau kita ini siapa hah!! " Kairin yang mendengar itu semakin geram.

" Minta maaf " Kata kairin dingin +datar. Tiga pemuda yang mendengar suara dingin itu brigidik ngeri. Tidak mau tambah babak belur, tiga pemuda itu langsung minta maff. Sesudah meminta maaf mereka langsung berlalu pergi. Kairin menghampiri gadis SMP itu.

" Ada yang luka " Kairin tetap lah kairin, dia tetap bersikap dingin ke semua orang yah terkecuali keluarga angkat nya. Gadis itu menggeleng sebagai jawaban. Kairin yang melihat gadis itu menggeleng, hanya tersenyum kecut ia mengerti bahwa gadis itu mungkin takut kepada nya, tidak mau berlama-lama kairin menyetop kan taxi yang kebetulan lewat.

" Masuk " Gadis itu melihat kairin tidak percaya, bagaimana bisa seorang perempuan kasar berbaik hati kepada nya, ia salah tidak seharusnya dia berpikir bahwa orang yang sudah menolong nya bakal kasar kepada nya, tidak mau berlama-lama dengan pemikiran nya, dia langsung memeluk tubuh kairin.

" Makasih ka, maafin raya. Raya tadi sempat mikir kakak itu orang jahat seperti mereka, tapi kakak baik bnget ke raya. Sekali lagi raya minta maff dan makasih atas semuanya " Gadis yang bernama raya itu langsung melepaskan pelukannya, dan tersenyum manis terhadap kairin. Kairin yang melihat tingkah anak itu cukup paham, kairin membalas senyum yang tak kalah manisnya. Kairin langsung pergi meninggalkan gadis bernama raya itu. Raya berkali-kali meneriaki kairin hanya untuk menanyakan namanya, namun kairin tidak menanggapi panggilan itu, menurut ia itu tidak penting, yang terpenting yaitu tugas nya menolong dia sudah selesai, sekarang giliran kairin kasih pelajaran kepada tiga pemuda yang mengganggu anak sekolah tadi. Niat nya ingin ke taman namun tidak jadi hari semakin sore, kairin juga tidak mengabari orang rumah, mungkin sekarang mereka sedang khawatir atas keadaan kairin, yang sempat bertemu kembali masalalu nya, mungkin abangnya itu sudah menceritakan kepada mami dady nya.

Kairin mempercepat jalannya, tujuan nya sekarang adalah halte bus, kebetulan tempat tadi ia menolong gadis SMP dengan halte bus tidak terlalu jauh. Sepuluh menit kairin menunggu bus, namun tidak ada satupun bus lewat. Kenapa kairin tidak menelepon abang nya atau anak buahnya saja? Jawaban nya yaitu, kairin sekarang hanya ingin sendiri tidak ingin melibatkan orang lain kedalam masalah nya. Kairin bangun dari duduk nya, mungkin sekarang harus jalan kaki, tak apalah itung itung olahraga sore.

Kairin berjalan sambil menendang batuk batu kecil. Saat ia sedang asik menendang batu, sebuah motor sport berhenti di hadapan nya.

" Mau bareng gak? " Kata orang itu. Kairin tidak mengenali cowok yang menawarkan tebengan, tapi ia seperti kenal dengan suaranya. Ah iya cowok yang di hadapan nya ini adalah cowok yang sama dia adalah cowok yang sudah mengasih sapu tangan di roftop.

" Woi malah lamun! Cepet naik " Kairin tidak mau menolak, kakinya sudah cukup sakit yang kelamaan berjalan tadi. Kenapa rasanya kairin seperti dekat dengan cowok ini?, padahal kan kenal juga belum lama, ada apa ini, masa iya dia jatuh cinta. Tidak mungkin kairin semudah itu jatuh cinta terhadap cowok aneh ini, tapi wajah cowok ini sedikit mirip dengan orang yang ia sangat sayangi, apa hubungannya dengan cowok ini, dengan cepat kairin menggelengkan kepala, ia tidak mau berpikiran tentang hal itu, mana mungkin cowok ini ada sangkut pautnya dengan seorang yang ia cintai. Tujuan nya sekarang yaitu apartemen nya, ya tidak mungkin lah dia harus ngasih alamat tempat tinggal asli nya, bisa bisa terbongkar identitas.

Maaf nih baru up 😁

Jangan lupa comen and vote

TBC




kairin (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang