ғᴇᴠᴇʀ [ᴛsᴜᴋᴀsᴀ × ʏᴏᴜ]

633 74 5
                                    

Warning⚠Typo bertebaran gaes :")
.
.
.
.
.
.
.
Happiness Reading
_______________________________________

"Kak Tsukasa"

"Iya adek?"

(Y/N) memainkan jari-jarinya sambil menatap sang suami yang sibuk berkutat dengan pekerjaannya. Merasa bahwa (Y/N) diam saja, Tsukasa akhirnya mengalihkan pandangannya dari laptopnya ke arah wajah manis (Y/N).

"Kenapa sayang?"

"A-adek boleh ikut kumpul bareng temen-temen adek gak?"

"Dimana?"

(Y/N) tersenyum lebar, pikirnya Tsukasa akan memperbolehkannya untuk pergi bersama teman-temannya.

"Di cafe xxxx"

"Kapan?"

"Besok, jam 10 pagi"

Tsukasa berpikir sebentar. Tenang saja Tsukasa bukan pria yang suka mengekang orang untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya, namun Tsukasa harus memastikan bahwa orang itu terutama istrinya dalam keadaan aman.

"Hmm oke, tapi nanti kakak anter ya"

(Y/N) semakin melebarkan senyumannya kemudian berlari kecil mendekati Tsukasa, memeluknya dan memberikan kecupan singkat di bibir Tsukasa.

Tsukasa ikut tersenyum, merasa gemas dengan tingkah si manis yang lebih terlihat seperti anak kecil.

Esoknya, (Y/N) sudah bersiap untuk pergi berkumpul bersama teman-temannya. (Y/N) terus mengulas senyumannya karena akhirnya dia bisa bertemu dengan Nene, Aoi dan Sakura. Namun senyumnya seketika memudar ketika Tsukasa tiba-tiba mengubah pilihannya untuk tidak mengizinkan (Y/N) pergi dan melarangnya untuk keluar dari rumah karena cuaca terlihat buruk.

"Lain kali saja ya?"

(Y/N) memasang wajah sedihnya. Dia berjalan dengan langkah kecil menuju Tsukasa lalu menggenggam tangan sang suami erat, tak lupa menatap mata Tsukasa dengan puppy eyes nya.

"Kak Tsukasa~ boleh ya?"

Tsukasa mengelus surai (Y/N) dengan lembut kemudian menggeleng.

"Tidak sayang, cuacanya buruk dan akan turun hujan yang sangat deras. Aku takut nanti kau sakit"

(Y/N) menundukkan kepalanya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Tapi kan sekarang cuacanya masih bagus, mungkin saja hujannya turun nanti sore. Adek hanya ingin bertemu mereka sebentar saja kok"

Tsukasa menghela nafas.

"Tidak sayang. Kakak akan telpon Sakura kalau kau tidak bisa pergi"

Perlahan mata (Y/N) berkaca-kaca, dia melepas genggamannya pada tangan Tsukasa kemudian pergi ke kamarnya dengan kaki yang dihentak-hentakkan.

Tsukasa kembali menghela nafas melihat (Y/N) yang merajuk. Dia pun menyusul (Y/N) dan mendapati si manis berbaring dengan menelungkupkan wajahnya di bantal. Isakan kecil terdengar di telinga Tsukasa membuatnya merasa tak tega dengan si manis.

Tsukasa mendekati (Y/N) kemudian mendudukkan tubuhnya di sisi ranjang sambil tangannya mengelus surai (Y/N).

"Adek"

Tidak ada respon.

"Sayang"

(Y/N) masih diam dengan bibir yang masih mengeluarkan isakan.

ᴏɴᴇsʜᴏᴏᴛ || ʏᴜɢɪ ᴛᴡɪɴs × ʏᴏᴜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang