Jisung menangkap keberadaan sebuah novel yang tidak asing baginya, disorongkan kearahnya yang tengah menikmati sarapan pagi.
Jisung mengangkat pandangannya saat Renjunㅡ si pelaku penyodoran novelㅡ tengah menarik kursi di hadapan Jisung.
"Kau menyelesaikannya?" tanya Jisung.
Renjun bersedekap di hadapan adik tirinya.
Ia mengangguk, namun tatapannya tidak menjauh dari sosok tampan adik tirinya itu.
Jisung yang ditatap seperti itu hanya tersenyum, lebih tepatnya menyeringai.
"Bagaimana menurutmu?"
"Novelmu benar-benar mengerikan, Jason."
Renjun menyebutkan nama Amerika adik tirinya.
Jisung hanya menggedikkan bahunya.
"Pada dasarnya novel adalah sebuah fiksi meskipun berangkat dari kisah yang kuambil langsung darimu Ryan," balas Jisung.
"Tapi alurnya sepenuhnya milikku. Bagaimana bisa kau menuliskan plot seperti itu?"
Sepasang manik tajam Jisung terpancang menatap Renjun tanpa berkedip selama tiga detik pertama, lalu ia menjatuhkan tatapannya pada croissant dan scrambled egg di piringnya.
Menggunakan garpu untuk menusuk telur dan memasukkannya ke dalam mulutnya, membiarkan Renjun menunggu sesaat.
"Karena kau selalu menjadi bagian dari imajinasi liarku Ryan."
Setiap kali keduanya terlibat pembicaraan serius, maka kedua kakak beradik tidak sedarah ini akan menggunakan nama Jason dan Ryan. Nama Amerika mereka.
Tidak ada alasan khusus, hanya sebuah kebiasaan.
"Kau bercinta denganku disana Jason, twice!," ungkap Renjun.
"Hanya disana," Jisung menganggukkan dagunya ke arah novel berjudul Innocent Zee, karangannya.
"..dan kau berharap aku memerankan Renzie Lee?" tanya Renjun.
"Kau ingin melihatku beradegan ranjang dengan aktor yang memerankan dirimu?"
Tangan tak kasat mata seolah baru saja menampar kesadaran Jisung begitu keras.
Sebuah seringaian tercetak di bibir tipis Renjun, ketika menyadari ekspresi keras yang muncul di wajah Adiknya itu.
"Ryan.." suara Jisung tercekat.
"Kau bahkan menambahkan adegan making out antara aku dan David Lee, for your information i've never making out nor making love with him," ujar Renjun.
"Imajinasimu terlalu liar, darling,"
Renjun memiringkan kepalanya dengan sebuah seringai cantik yang biasa ditunjukkannya di atas ranjang.
"Kau.." Jisung tak bisa melanjutkan perkataannya.
Renjun beranjak dari kursinya.
Ia memutari meja dan berdiri di samping Jisung.
Meraih puncak kepala Jisung yang berbalut beanie untuk dikecup lembut.
Lalu bibirnya mencari keberadaan telinga Jisung untuk dibisiki.
"Berdoalah aku tidak lulus casting, darling,"
Renjun menegakkan tubuhnya dan mengedip kecil pada Jisung yang memucat.
Kenapa ia bisa tidak berpikir sejauh ini?
Matanya mengikuti punggung mungil Renjun yang perlahan menjauh dan menghilang di lorong menuju pintu depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Zee (REMAKE HyuckRen ver.) ✔
Fiksi PenggemarDi layar kaca Huang Renjun adalah sosok yang dikenal innocent dan cute layaknya bocah baru beranjak remaja. Namun, di balik itu semua tersembunyi jiwa penggoda Cleopatra. Maka tak heran jika sosok Lee Donghyuck yang sudah beristri pun sanggup dibuat...