6. Such a Beautiful Night [M]

22.6K 1.1K 46
                                    

"A-aku... Aku rasa aku me-menyukaimu.. Kim.." Wonwoo menundukkan kepalanya malu. Kedua tangannya melipat di depan menahan rasa gugup.

Tapi tidak ada tanggapan dari Mingyu. Mingyu masih berusaha mencerna apa yang barusan Wonwoo katakan. Dia juga tidak menyangka Wonwoo akan mengatakan itu.

"Kau bilang apa barusan?" Tanya Mingyu.

"A-aku menyukaimu.."

"Apa kau bilang begitu karena kau hanya ingin berterimakasih padaku?"

"T-tidak! Aku benar-benar.. menyukaimu."

"Kau tidak berbohong, kan? Kau tidak sedang mengerjaiku, kan?"

Wonwoo menggelengkan kepalanya ribut. Senyum di wajah Mingyu pun merekah. Dia bangun dari duduknya dan menghampiri Wonwoo yang masih berdiri di dekat pintu. Mingyu mendorong Wonwoo hingga tubuh pria manis itu terkurung oleh punggung pintu dan tubuh besar Mingyu.

"Aku harap kau tidak menyesali perkataanmu itu." Kata Mingyu.

Mingyu meraih tengkuk Wonwoo dan menempelkan bibirnya pada belah bibir Wonwoo. Beberapa detik kemudian Mingyu menggerakkan bibirnya memagut bibir plum itu. Perlahan Wonwoo memejamkan matanya menikmati lumatan yang diberikan Mingyu meskipun dia tidak tahu harus bagaimana.

"Buka mulutmu, sweety." Bisik Mingyu.

Wonwoo menuruti perkataan Mingyu untuk membuka mulutnya. Mata Wonwoo seketika membelalak saat Mingyu memasukkan lidahnya ke dalam mulut Wonwoo. Tapi tak lama kemudian mata itu kembali terpejam. Lidahnya mulai bergerak asal membalas belitan lidah Mingyu. Mingyu menghisap bibir Wonwoo sebelum akhirnya berpindah mengecupi pipi mulus Wonwoo. Ciuman itu semakin turun ke rahang hingga ke leher jenjang Wonwoo. Tangan Wonwoo meremas rambut Mingyu kala pria itu menghisap kulit lehernya kuat.

Mingyu kembali menyejajarkan wajah mereka dan menatap mata rubah Wonwoo jauh ke dalam sana. Tangannya bergerak lembut mengusap sebelah pipi Wonwoo. Sementara tangan lainnya masih memeluk pinggang Wonwoo posesif.

"Apa aku boleh menculikmu malam ini?"

Wonwoo menggigit bibirnya yang memerah. Lalu sebuah anggukan keluar dari kepala Wonwoo.

Mingyu tersenyum puas lalu mengecup bibir Wonwoo. Dia melangkah ke arah mejanya untuk mengambil ponsel dan kunci mobilnya lalu kembali ke hadapan Wonwoo. Mingyu mengulurkan tangannya pada Wonwoo. Wonwoo mengulum bibirnya menahan senyum sambil meletakkan tangannya di telapak tangan Mingyu. Tangan besar Mingyu menggenggam tangan kecil Wonwoo. Mereka melangkah bersamaan ke luar.

Berbeda dengan Wonwoo yang terlihat malu-malu, Mingyu tetap berjalan dengan percaya dirinya meskipun beberapa pegawai melihat ke arah mereka kebingungan.

Selama di perjalanan dari rumah sakit hingga rumahnya, Mingyu tak kunjung melepaskan tangan Wonwoo. Dia hanya melepasnya sesekali untuk mengganti perseneling lalu kembali menggenggam tangan Wonwoo. Bahkan bibirnya sesekali mengecupi punggung tangan pria manis itu.

Sesampainya di rumah Mingyuㅡdi kamar Mingyu lebih tepatnya, Mingyu kembali menarik Wonwoo ke dekapannya dan melumat bibir Wonwoo. Wonwoo benar-benar dibuat mabuk oleh bibir Mingyu.

Mingyu menjatuhkan Wonwoo di ranjang berukurang king size miliknya, lalu dia naik dan mengungkung tubuh ramping Wonwoo. Bibirnya kembali menjamahi leher Wonwoo. Mulai dari kecupan, jilatan, hisapan Mingyu lakukan hingga bercak kemerahan bermunculan di leher putih Wonwoo.

Mingyu kembali menjatuhkan bibirnya tepat di bibir Wonwoo. Kali ini Wonwoo mulai bisa mengimbangi lumatan yang diberikan Mingyu.

Dengan telatennya Mingyu melepas kardigan sekaligus kaos putih yang Wonwoo kenakan dan melemparnya asal. Setelahnya Mingyu juga melepas celana jeans dan dalaman yang dipakai Wonwoo. Hingga Wonwoo telanjang sempurna di hadapan Mingyu.

Part Time Worker Jeon [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang