Jam dinding menunjukan pukul 14.00. Saat ini, Cindy sedang mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa ke sekolah untuk melakukan kegiatan camping di sekolahnya. Ya.... di SMA Savareza.
Saking sibuknya, ia tidak melihat wanita paruh baya menghampirinya.
Lia, ibu kandung Cindy yang saat ini menginjak umur 40 tahun, tetapi dilihat dari cover dia seperti umur 20 tahun.Sangatlah muda jika dipandang dari wajah. Dahulu waktu Lia SMA, dia dinobatkan menjadi siswi tercantik se-sekolah. Pantas saja, kecantikannya diturunkan oleh anaknya.
"Cindy mau kemana?" tanya Lia dengan raut wajah penuh tanya.
Cindy mendongakkan kepalanya dan menatap Lia sembari tersenyum, "Ohh, Cindy mau ikut persami di sekolah mah, Cindy boleh ikut kan?" ucap Cindy meminta kepastian.
Lia tersenyum dan membelai rambut Cindy dengan lembut, "Pulangnya kapan?" Lia bertanya kembali.
"2 malem 3 hari mah, boleh yahh pleaseee." Lia menangkup kedua telapak tangannya sambil memperlihatkan gaya manjanya.
"Emang sama siapa aja?"
"Sama sahabat-sahabat Cindy dong mah, masa sama pacar." celetuk Cindy.
Lia tertawa kecil, "Emangnya kamu udah punya pacar?"
"Nggak sih." jawab Cindy dengan raut muka melas.
"Hahaha, yaudah boleh. Tapi kamu jaga diri baik-baik yah disana, jangan lupa makan sama istirahat. Tidurnya jangan kemaleman, ntar kamu sakit." ucap Lia memberikan perhatian kepada Cindy.
"SIAPPP BOSS!" tangan kanan Cindy bersikap layaknya hormat.
"Mah, Cindy izin ke alfamart dulu yah, mau beli sesuatu." izin Cindy lalu mengambil dompet dan kunci mobil yang tergeletak di meja belajar nya.
"Iya hati-hati ya sayang." Lia mencium dahi anaknya dengan penuh kasih sayang.
"Iya mah, bayy."
***
"Mmm, jajanan udah, shampoo buat keramas di sekolah udah, sabun mandi udah, minuman udah, sikat gigi udah, pasta gigi udah." celetuk Cindy sambil melihat catatan belanjaannya.
"Oh iya! Roti!" Cindy langsung menuju ke lorong bagian perlengkapan wanita.
"Nah, ini nih yang gue butuhin. Kalo gaada ini mau pake apa nanti." Cindy mengambil barang tersebut dan tiba-tiba...
"Eh?" Cindy sontak menoleh kearah sampingnya.
Cindy dikagetkan dengan tangan yang ikut mengambil barang tersebut. Tapi anehnya, tangan itu seperti tangan cowok, masa iya cowok beli roti? Cindy ingin sekali melihat wajah cowok ini, tetapi dia malah pake masker berwarna hitam ditambah topi.
"Lu butuh ini juga?" tanya Cindy kepada cowok disampingnya.
'Waduh mencurigakan nih, jangan-jangan dia waria lagi..' batin Cindy dengan tatapan curiga.
"Gak." jawab cowok tersebut dengan muka tidak bersalah.
"Lah, lu ngapa mau ngambil barang ini?"
"Gausah kepo." jawab cowok tersebut dengan judes.
"Gausah boong deh, gue liat lu bingung mondar-mandir disini. Lu bingung pilih modelan yang mana?" ucap Cindy dengan asal ceplos.
"Berisik."
Kedua mata Cindy melirik catatan kertas yang dibawa oleh cowo tersebut, batin dia sedikit tertawa. Baru kali ini dia melihat seorang lelaki yang membeli barang tersebut.
"Bwahahahhahaha!!! Minta bantuan gue dong kalo urusan kayak gini." Cindy mencari barang yang akan dibeli oleh cowok tadi.
Setelah mengambil barang tersebut, ia langsung berikan kepada cowok tadi, "Nih!"
Cowok tersebut menerima barang yang diambil oleh Cindy. Arghhhh malu banget, ngapain sih adek gue minta beliin ini segala!
"Dah kan, ga minta bantuan gue lagi?" tanya Cindy dengan muka paling benar.
"Ga." jawab cowok tersebut dengan singkat.
"Yaudah, gue pulang dulu. Byeeee." Cindy melambaikan tangan kanannya kepada cowok tadi sembari tersenyum menahan ketawa.
Cowok ini menggusar kasar wajahnya, "Shit!"
Lanjut?
Vote dulu dong hm
KAMU SEDANG MEMBACA
Adek Kelas
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA Mencintai adalah hal wajar disetiap manusia di dunia. Apalagi yang sedang menginjak di fase remaja, pasti sudah familiar dengan namanya CINTA. Tetapi, beda halnya dengan 5 manusia aneh ini. Mereka tidak merasakan de...