01 Pulang

634 48 15
                                    

Shen Wei tidak berhenti menghentakan satu kakinya ke lantai. Sudah 1 jam ia menunggu disini namun pesawat belum juga siap. Shen Wei tidak sabar untuk bisa pulang ke Shanghai. Sudah 10 tahun ia tinggal di Cleveland untuk menjalani beberapa pengobatan. Setelah merasa lebih baik akhirnya ayah dan ibunya memutuskan untuk membawa Shen Wei kembali ke Shanghai.

Shen Wei tidak seberuntung orang lain, meskipun sekarang ia sudah 25 tahun tapi ia tidak bisa melakukan aktivitas normal seperti orang lain pada umumnya. Shen Wei terlahir dengan masalah pada jantungnya. Anomali Ebstein mereka bilang, yaitu kelainan pada jantung yang mengakibatkan aliran darah di jantung tidak lancar dan membuat ventrikel jantung kanannya membesar. Membuatnya terkadang mengalami sesak nafas, mudah lelah, atau detak jantung yang abnormal. Jantungnya bisa berhenti kapan saja dan tentu itu membuat orang tuanya sangat waspada. Shen Wei tidak pernah diijinkan untuk melakukan banyak aktifitas diluar aktifitas yang disarankan oleh dokter.

10 tahun yang lalu orangtuanya memutuskan untuk membawa Shen Wei ke Cleveland setelah dokter di Shanghai memberitahu mereka kalau di Cleveland ada rumah sakit jantung terbaik. Selama di Cleveland Shen Wei melakukan beberapa operasi dan treatment lainnya. Setelah operasi terbarunya, dokter mengatakan kalau ukuran jantung Shen Wei sudah hampir normal. Dokter mengijinkan Shen Wei untuk melakukan aktifitas lebih namun tetap harus dengan pengawasan dokter.

Satu hal yang Shen Wei pinta saat mendengar kabar dari dokternya, kembali ke Shanghai. Meskipun ia menghabiskan waktu didalam rumah tapi ia sangat merindukan Shanghai, tempat dimana ia lahir. Shen Wei merindukan rumahnya, merindukan butler Wu dan Aunty Yuan dan tentu saja Yezun, saudara kembarnya.

Shen Wei memiliki saudara kembar, Shen Yezun. Namun Yezun lebih beruntung dari Shen Wei karena Yezun terlahir dengan tubuh yang sehat dan kuat. Yezun adalah kebalikan dari Shen Wei. Ia sangat ceria, energetic, dan aktif. Yezun sekolah di public school sementara Shen Wei memilih home schooling. Yezun memiliki banyak teman sementara Shen Wei hanya mempunyai beberapa contact list di ponselnya. Yezun bisa pergi ke pesta atau mengadakan pesta, pergi ke pantai, mendaki gunung atau yang lainnya sementara Shen Wei hanya diperbolehkan membaca buku atau mengambil foto dengan kameranya di taman rumah mereka. Yezun adalah mimpi semua orang sementara mungkin tidak ada yang tau kalau Shen Wei itu ada.

Saat orang tua mereka memutuskan untuk membawa Shen Wei ke Cleveland, Yezun memilih untuk tinggal di Shanghai bersama butler Wu dan Aunty Yuan. Yezun hanya akan pergi ke Cleveland saat mereka merayakan natal itu artinya Shen Wei hanya bertemu Yezun saat natal. Sementara orang tuanya kembali ke Shanghai sekali dalam sebulan untuk menjenguk Yezun dan mengurus perusahaan mereka di Shanghai. Tentu saja itu membuat Shen Wei sangat merindukan Yezun. Mereka hanya berkomunikasi melalui email atau sosial media. Namun Yezun jarang sekali membalas emailnya. Shen Wei pikir mungkin Yezun sibuk. Ayah mereka bilang Yezun sudah bekerja disalah satu start up company di Shanghai. Ayah mereka berusaha untuk membuat Yezun bekerja diperusahaannya namun Yezun keras kepala. Yezun memang anak yang mandiri sejak dulu. Mungkin karena ia terbiasa tinggal tanpa orang tuanya.

“Hello!” sapa seseorang dari belakang Shen Wei

“Oh, dokter Lan! Kamu ada disini juga!” sapa Shen Wei saat melihat sosok yang ia kenal.

Doctor Lan Xichen adalah salah satu dokter yang merawat Shen Wei selama di Cleveland. Mereka sama-sama dari Shanghai. Shen Wei sudah menganggap Dokter Lan sebagai kakaknya sendiri. Bukan hanya karena Lan Xichen berusia 8 tahun lebih tua darinya tapi karena Lan Xichen memperlakukan Shen Wei dengan baik. Ia selalu menjadi tempat Shen Wei untuk bercerita, Lan Xichen juga selalu menjaga Shen Wei ketika ayah dan ibunya harus ke Shanghai.

“Xiao Wei*, aku sudah bilang kalau kamu panggil aku Lan Gege*” Ucap Lan Xichen sambil sedikit mengacak-acak rambut Shen Wei “Tentu saja aku ada disini, aku juga akan kembali ke Shanghai”

Warm Heart (Versi Bahasa Indonesia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang