03 Teman Baru

331 31 9
                                    


Lan Xichen bergegas menuju rumah Shen Wei ketika mendengar kabar bahwa Shen Wei pingsan lagi. 10 menit kemudian ia sampai dan langsung menuju kamar Shen Wei. Disana ada orang tua Shen Wei dan dua orang lainnya yang ia tidak kenal. Xichen mengabaikan kedua orang itu dan langsung mendekati Shen Wei yang masih menutup matanya.

Xichen mengeluarkan stetoskop dan memeriksa detak jantung Shen Wei, ia juga memeriksa suhu tubuh dan pernapasan Shen Wei. Xichen kemudian berjalan menuju sebuah lemari putih yang ada dikamar Shen Wei, ia mengeluarkan tabung oksigen dan beberapa selang infus.

Zhao Yunlan memperhatikan pergerakan Xichen dan terkejut ketika melihat ada sebuah lemari besar dikamar Shen Wei yang berisi tabung oksigen, infus dan beberapa peralatan medis lainnya. Ada juga banyak obat-obatan yang tidak ia ketahui disana. Zhao Yunlan semakin bingung, sebenarnya apa yang terjadi pada Shen Wei.

Xichen memasang selang oksigen dihidung Shen Wei dan juga infus di lengan Shen Wei. Setelah semua peralatan terpasang, Xichen mengambil salah satu obat cair dan jarum suntik dari lemari yang sama sebelum menyuntikan obat itu pada Shen Wei. Xichen juga terus memperhatikan alat pendeteksi detak jantung yang masih menempel di jari Shen Wei. Tidak berapa lama Shen Wei membuka matanya perlahan.

“Ma….” bisik Shen Wei

“Aku disini, baby” Mrs. Shen kemudian duduk diujung tempat tidur kemudian memegang tangan Shen Wei “Kamu membuat kami semua takut”

“Apa kamu baik-baik saja, Xiao Wei?” tanya Xichen kemudian Shen Wei mengangguk.

“Aku hanya sedikit pusing. Maafkan aku Ma, karena aku tidak mendengar laranganmu”

“It’s okay baby, yang terpenting adalah kamu baik-baik saja” Mrs. Shen mengelus rambut Shen Wei.

“Thank you dr. Lan. Kau datang dengan cepat dan menolong Wei” Mr. Shen menjabat tangan Lan Xichen.

“Itu sudah tugasku” jawab Xichen lalu mendekati Shen Wei “Apa kau berlari lagi? Kau berhutang satu dollar padaku”

“Fine, aku akan memberimu satu dollar” jawab Shen Wei.

“Kalian bertaruh?” tanya Mr. Shen

“Aku dan anakmu membuat perjanjian, Shen Wei akan membayarku satu dollar setiap kali dia melanggar aturan. Kalau aku hitung-hitung uangku sudah 25 dollar, benar kan Wei? Aku katakan padamu Mr. Shen, Anakmu ini lumayan nakal” jawab Xichen membuat kedua orang tua Shen Wei tertawa

“Mungkin aku juga harus membuat perjanjian yang sama” ujar Mrs. Shen

“Ma, kau ingin membuatku bangkrut? Aku bahkan belum bekerja” Shen Wei merengek manja.

Yezun memperhatikan interaksi antara kedua orang tuanya, Shen Wei dan Lan Xichen. Mereka bercanda dan tertawa bersama seolah tidak melihat ia ada disana. Yezun mengangguk seolah hal ini tidak asing baginya. Shen Wei memang selalu menjadi yang paling disukai. Semua orang memanjakannya, bersikap manis dan memperlakukannya dengan baik. Yezun lalu menarik tangan Zhao Yunlan dan membawanya keluar rumah.

“Tunggu, Yezun..”

“Jangan pernah datang lagi kesini”

“Kenapa? Dan kamu tidak pernah bilang kalau kamu punya saudara kembar” ujar Zhao Yunlan

“Apa itu penting? Dia bukan saudaraku, aku tidak punya saudara kembar” jawab Yezun dengan ketus “Sekarang pulanglah!”

***

Zhao Yunlan tidak bisa berhenti berpikir tentang Shen Wei selama beberapa hari ini. Ia ingin tau apa yang terjadi pada Shen Wei. Kenapa ia pingsan dan kenapa ada lemari yang berisi banyak peralatan medis dikamar Shen Wei. Apa Shen Wei sakit? Jika iya, Shen Wei sakit apa?

Warm Heart (Versi Bahasa Indonesia) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang