Makhluk itu masih terbaring. Tubuhnya yang besar hampir memenuhi seluruh badan jalan di sana. Ia terlihat kesakitan. Ia menggeliat sambil mengeluarkan suara meronta karena luka yang ia dapat. Pergelangan kakinya putus karena dipotong Jo dengan sayatan besar. Lidahnya juga terpotong oleh tebasan pedang Aaron. Wajah bagian bawahnya sudah tidak berbentuk lagi karena hancur oleh granat Junghun.
Semua bagian tubuhnya yang terkoyak itu mengeluarkan darah yang sangat deras. Saking derasnya hingga terlihat mirip kucuran air yang keluar dari pipa air bertekanan tinggi yang mengalami kebocoran. Darah itu langsung membasahi apapun yang ada di sekitarnya. Darahnya tidak berwarna merah tua seperti zombie lainnya. Zombie abnormal memang memiliki darah berwarna biru agak gelap dan pekat. Mirip seperti tinta pada pena.
Aaron mengamati luka pada makhluk itu. Ada yang aneh. Ia sadar ada sesuatu yang aneh. Selain perilaku makhluk itu yang bisa merasakan sakit, luka pada tubuhnya juga terasa janggal. Seharusnya darah yang keluar dari sana tidak mengucur sederas ini. Penyakit itu seharusnya telah melumpuhkan organ vitalnya seperti jantung.
Jika jantung telah berhenti memompa, seharusnya sudah tidak ada lagi tekanan di pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah keluar sederas ini. Tapi jika darahnya masih mengalir deras apa itu artinya jantung makhluk itu masih bekerja dengan baik? Jika dia bisa merasakan sakit, dan jika dia masih memiliki tekanan darah berarti otak dan jantungnya masih baik-baik saja? Lalu kenapa dia berubah menjadi zombie jika dua organ vital itu masih bisa bekerja?
Aaron membuang napas lewat mulut dengan berat. Ada terlalu banyak hal yang tidak ia ketahui tentang makhluk itu. Tapi saat ini dia tidak ingin memusingkan hal itu lebih dulu. Ia harus segera membunuh makhluk itu sebelum beregenerasi dan lukanya pulih kembali.
Aaron berlari melompat ke atas badan makhkuk itu. Ia menapaki punggung makhluk besar tersebut menuju leher dengan pedang yang telah siap di tangan. Ia harus memotong kepala makhluk itu.
Tubuh makhluk itu tiba-tiba bergerak. Mendadak ia melipat kedua tangannya yang panjang melingkari lehernya sendiri seakan ingin melindungi bagian itu dari tebasan Aaron.
Aaron terkejut dengan reaksi tersebut. "Dia tahu bahwa aku akan menyerang lehernya? Atau mungkin dia sadar bahwa kelemahannya ada di leher? Tunggu, apa? Sadar? Jadi dia masih punya kesadaran?" batin Aaron.
Ada banyak sekali pertanyaan di kepala Aaron sekarang. Namun saat ini ia tak memiliki waktu untuk mencari jawaban karena makhluk tersebut tiba-tiba berdiri menegakkan posisi tubuh. Sepertinya bagian kaki dari makhluk itu telah selesai beregenerasi.
Perubahan posisi yang mendadak dari makhluk itu membuat Aaron kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Melihat Aaron yang baru terjatuh, makhluk itu langsung mengarahkan kakinya ke atas tubuh Aaron. Makhluk itu hendak menginjaknya.
Aaron dengan sigap berguling ke samping untung menghindar. Ia mengambil granat di pinggang lalu melemparnya ke dada makhluk itu. Aaron memberikan tiga lemparan granat ke sana. Ledakan yang dihasilkan cukup kuat sehingga membuat makhluk itu terpelanting ke belakang menjauh dari Aaron beberapa meter.
Makhluk kembali mengerang. Dadanya berlubang. Dari lubang itu tulang rusuknya yang berlumuran darah kebiruan dapat terlihat jelas dari luar.
"Tembak dadanya! Renegerasi makhluk itu akan menjadi lambat ketika terlalu banyak luka di tubuhnya!" seru Aaron pada Jo dan Junghun.
Bersama Aaron, Jo dan Junghun langsung menembaki luka di dada makhluk itu. Makhluk itu merebahkan diri dengan posisi tengkurap. Melindungi dadanya agar tidak menjadi sasaran tembak tiga orang itu. Makhluk itu tiba-tiba merangkak dengan gesit menuju Aaron, Jo, dan Junghun sambil menjulur-julurkan lidahnya yang kini telah pulih. Terdengar suara mendesis tiap kali lidah makhluk itu memanjang. Ia bergerak zig zag untuk menghindari tembakan tiga laki-laki itu. Ia lalu melompat tinggi dan hinggap dengan posisi vertikal ke sisi salah satu gedung yang ada di sana. Cakar-cakar di tangan dan kakinya yang tajam langsung meretakkan kaca gedung saat berusaha mencengkeramnya sebagai tempat pijakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIDEMI [Cerita Pindah Ke Noveltoon]
FanfictionKejadian yang tidak seharusnya dihadapi oleh sebuah idol group. Mereka harus berjuang bertahan hidup ketika sebuah wabah misterius tiba-tiba melanda Korea Selatan. Virus yang mampu menghilangkan kepribadian seseorang. Menjadikan manusia seperti maya...