PROLOG 💭

16 3 1
                                    

🦋🌧

"Dari dulu sampai sekarang aku ga butuh seorang Papah !!"

   Teriak Ella didepan papahnya sambil menahan tangisnya dan pergi dari hadapan papahnya. Bagi Ella hari-hari dalam hidupnya sekarang sudah berubah setelah kedua orangtuanya memutuskan untuk berpisah saat ia masih berumur 9 tahun.

   Dulu Ella bahagia seperti anak-anak kecil seusianya, selalu terdengar suara tawanya, selalu terukir senyum diwajahnya dan selalu bercerita kepada papah dan ibunya tentang hari-hari yang dialaminya.

   Tetapi sekarang sudah tak ada lagi tawa terdengar dan senyum terukir diwajahnya. Kedua orangtuanya berpisah tanpa memikirkan perasaannya dan kakaknya. Sekarang Ella dan kakaknya tinggal bersama dengan nenek dan kakeknya, karena ia tidak mau tinggal bersama dengan papahnya atau pun dengan ibunya, baginya sudah cukup disakiti oleh kedua orangtuanya.

"Ella tunggu jangan pergi Ellaa!!" teriak papahnya kepada Ella yang sudah pergi menjauh dari rumah neneknya. "Apa sekarang puas? Sudah puas membuat adik saya menangis lagi? Susah payah saya membuatnya tertawa dan tersenyum lagii. Tapi gara-gara anda sekarang dia mengingat lagii!!" ucap Kak Rayyan dengan nada tinggi kepada papahnya.

   "Sudah nakk, lebih baik kamu hampiri Ella sekarang" ucap nenek kepada Kak Rayyan sembari mengelus tangannya untuk menenangkannya. Kak Rayyan segera menggambil jaket dan kunci motornya untuk pergi mencari Ella.

   Setelah lama mencari Ella, Kak Rayyan menemui Ella yang sedang duduk dikursi taman sendirian. Dengan cepat Kak Rayyan memarkirkan motornya dan menghampiri Ella.

   "Dicari kemana-mana ternyata lo disini dek, gue khawatir sama lo tauuu" kata Kak Rayyan sembari duduk disebelah Ella. Ella tidak menyaut atau pun menoleh ke kakaknya, ia masih terdiam dengan tatapan yang kosong seperti sedang memikirkan sesuatu. "Kak" panggil Ella kepada kakaknya. "hhm" gumam kakaknya.

   "Kenapa hidup gue kek gini sih kak? Kenapa gue nggak kek temen-temen gue yang lainnya, yang masih utuh keluarganya" tanya Ella kepada kakaknya. "Gue slalu iri sama temen-temen gue yang dijemput sama orangtuanya" lanjut Ella. Kak Rayyan hanya terdiam, dia tidak tahu harus bicara apa kepada adiknya.

   "Lo ga perlu iri kek gituu, masih ada gue kok disini yang siap jagain lo terus. Lo berhak bahagia kek temen-temen lo juga" kata Kak Rayyan sambil mengrlus kepala Ella. Ella terdiam dengan wajah lesunya.

   "Kak" panggil Ella. "Mmm?" gumam kakaknya. "Gue.... mau pindah SMA ke Bandung... Bolehkan? Gue mau mulai hidup baru di Bandung" pinta Ella kepada Kak Rayyan. "Lo sama siapa di Bandung ntar?" tanya Kak Rayyan. "Mmm... nggak tau sihh, tapikan di Bandung ada rumah Kakek" jawab Ella.

   "Kalo lo mau pindah ke Bandung, gue juga harus ikutt sama lo" jelas Kak Rayyan. "Yaa udah gapapa, toh di Bandung juga banyak temen Ella disana" Kata Ella.

   "Yaaa udah kita pulang yuu, kayaknya om-om yang tadi udah pulang" ajak Kak Rayyan kepada Ella. "Pengen makan duku Kakk" pinta Ella kepada kakaknya. "Yaa udah yoo, gue anterin"


💭💭💭

ELLA & KENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang