BAB 34 : Terobsesi dan tergila-gila

2.7K 219 5
                                    

Happy Reading••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

"Jangan bilang kita akan..."

"Yaa, kita akan bercinta. Menyatukan tubuh kita. Hanya itu cara satu-satunya yang bisa menggagalkan rencana ayahmu."

"Tidak Sean! Itu tidak benar. Aku tidak ingin kita melakukannya sebelum menikah. Itu ide empphh" belum selesai Vanilla melanjutkan ucapannya namun Sean sudah membungkam bibirnya dengan ciuman.

Sean menindih Vanilla dan menduduki kedua pahanya lalu mencengkram kedua tangannya dan meletakkannya di atas kepala gadis itu. Ciuman Sean semakin menuntut dan agresif. Sean menitikkan air mata. Sungguh! ia terpaksa harus melakukan hal gila ini pada gadis yang sangat ia cintai.

Sean tahu Vanilla tidak menginginkannya meski Vanilla mencintainya sekalipun. Vanilla terus melawan, berusaha lepas dari kendali Sean. Maafkan Sean karena sudah melanggar prinsip Vanilla kecuali saat mereka berciuman di dalam mobil malam itu ketika Vanilla kehilangan kontrolnya dan untung saja Sean juga mampu menahan gairahnya saat itu, tapi tidak dengan malam ini. Sean tetap akan melakukannya meski Vanilla tidak menginginkannya sekalipun, demi bisa menjadikan Vanilla miliknya seutuhnya. Vanilla hanya miliknya dan dengan Vanilla mengandung anaknya, mau tak mau Sam pasti akan merestuinya.

Vanilla menggigit bibir bawah Sean dengan cukup kuat agar Sean melepaskan bibirnya. Sean memekik tertahan merasakan sakit di bibirnya tapi namun ia tetap melanjutkan aktifitasnya. Tak cukup sampai disitu, Vanilla pun akhirnya membenturkan kepalanya pada kepala Sean yang berhasil membuat berhenti kemudian menarik bibirnya dan mengaduh menahan sakit sembari memegangi kepalanya begitupun Vanilla sebaliknya. Sean menatap pilu pada Vanilla yang entah sejak kapan sudah menitikkan air mata.

"Maaf," lirih Sean sambil mengecup kelopak mata Vanilla bergantian, "Tapi aku tidak bisa berhenti. Jika aku berhenti itu sama saja dengan merelakan mu pada orang lain." Sean mengambil kaus miliknya di atas kepala ranjang lalu mengikatkannya di kedua tangan Vanilla sambil terus menggumamkan kata 'maaf aku terpaksa harus melakukannya.'

Vanilla terus memberikan perlawanan dan juga menggelengkan kepalanya, "Sean ku mohon jangan lakukan hal picik ini. Kau sama saja memperkosaku dan itu menyakitiku."

Vanilla pikir Sean akan berhenti namun nyatanya ia salah. Sean tetap melanjutkannya dan kali ini tidak ada kelembutan lagi di sana.

"Maaf... Aku tidak ingin kehilanganmu," terdengar nada putus asa di ucapan Sean namun tetap saja cara Sean ini tidak bisa dibenarkan.

Sean kembali membungkam bibir Vanilla dengan ciuman agar Vanilla tidak mengatakan apapun lagi yang semakin membuat hatinya terasa sesak dan menyesal, melakukan hal ini pada gadis yang ia cintai.

Sean ingin secepatnya menyatukan tubuhnya dengan Vanilla, besar kemungkinan setelah mereka bercinta Vanilla akan secepatnya mengandung darah dagingnya. Sekedar informasi, diam- diam Sean sudah mempelajari dan mengetahui hal sekecil apapun mengenai Vanilla termasuk masa periode dan masa subur gadis itu. Tanpa sungkan ia menanyakan hal ini pada Dokter kenalannya.

I LOVE YOU MY SUNSHINE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang